Siap IPO, BRISyariah Tawarkan Saham Perdana Rp505-650
A
A
A
JAKARTA - PT Bank BRISyariah (BRISyariah), berencana melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) di semester pertama tahun ini. Melalui IPO ini perseroan berharap memperoleh dana segar dari masyarakat yang akan digunakan untuk pengembangan bisnisnya.
Direktur Utama BRISyariah M Hadi Santoso mengatakan, IPO ini akan menjadi yang pertama bagi bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN.
"Total saham yang ditawarkan BRISyariah kepada masyarakat dalam IPO ini adalah sebanyak-banyaknya 2.623.350.600 saham. Keseluruhannya merupakan saham baru," ujar Hadi di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Total jumlah saham tersebut ekuivalen dengan 27% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor BRISyariah setelah IPO. BRISyariah bersama dengan joint lead underwriters menetapkan harga penawaran perdana saham perseroan dengan kisaran Rp505-650 per saham. Sedangkan masa penawaran untuk calon investor umum akan berlangsung pada 2, 3, dan 4 Mei 2018. Adapun masa penawaran awal akan berlangsung dari 5-20 April 2018.
Hadi mengungkapkan, IPO ini merupakan langkah strategis bagi BRISyariah untuk menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. IPO ini menurutnya akan menempatkan BRISyariah menjadi bank kategori BUKU III sehingga akan memudahkan dalam pengembangan produk dan jaringan.
"Untuk menuju visi BRISyariah menjadi bank ritel modern terbesar di Indonesia, maka kami segera mengakselerasi ekspansi perusahaan dimulai dengan penguatan modal inti perusahaan," katanya.
Menurut dia, sekitar 80% dana yang diperoleh melalui IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan syariah. Selanjutnya, sekitar 12,5% untuk pengembangan sistem teknologi informasi (TI), dan 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang sampai Merauke.
Dalam aksi korporasi ini, BRISyariah telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas dengan kesanggupan penuh atau full commitment berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding).
Langkah IPO ini merupakan rangkaian program ekspansi bisnis BRISyariah setelah sukses menerbitkan Sukuk Subordinasi Mudharabah pada tahun 2016 dengan jumlah dana yang terkumpul mencapai Rp1 triliun.
"Kami ingin menjadi game changer perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, khususnya dalam peningkatan pembiayaan," tandasnya.
Direktur Utama BRISyariah M Hadi Santoso mengatakan, IPO ini akan menjadi yang pertama bagi bank syariah dengan status anak perusahaan bank BUMN.
"Total saham yang ditawarkan BRISyariah kepada masyarakat dalam IPO ini adalah sebanyak-banyaknya 2.623.350.600 saham. Keseluruhannya merupakan saham baru," ujar Hadi di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Total jumlah saham tersebut ekuivalen dengan 27% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor BRISyariah setelah IPO. BRISyariah bersama dengan joint lead underwriters menetapkan harga penawaran perdana saham perseroan dengan kisaran Rp505-650 per saham. Sedangkan masa penawaran untuk calon investor umum akan berlangsung pada 2, 3, dan 4 Mei 2018. Adapun masa penawaran awal akan berlangsung dari 5-20 April 2018.
Hadi mengungkapkan, IPO ini merupakan langkah strategis bagi BRISyariah untuk menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. IPO ini menurutnya akan menempatkan BRISyariah menjadi bank kategori BUKU III sehingga akan memudahkan dalam pengembangan produk dan jaringan.
"Untuk menuju visi BRISyariah menjadi bank ritel modern terbesar di Indonesia, maka kami segera mengakselerasi ekspansi perusahaan dimulai dengan penguatan modal inti perusahaan," katanya.
Menurut dia, sekitar 80% dana yang diperoleh melalui IPO akan digunakan untuk meningkatkan penyaluran pembiayaan syariah. Selanjutnya, sekitar 12,5% untuk pengembangan sistem teknologi informasi (TI), dan 7,5% untuk pengembangan jaringan kantor cabang dari Sabang sampai Merauke.
Dalam aksi korporasi ini, BRISyariah telah menunjuk empat penjamin pelaksana emisi, yaitu PT Bahana Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Indo Premier Sekuritas dengan kesanggupan penuh atau full commitment berdasarkan hasil penawaran awal (bookbuilding).
Langkah IPO ini merupakan rangkaian program ekspansi bisnis BRISyariah setelah sukses menerbitkan Sukuk Subordinasi Mudharabah pada tahun 2016 dengan jumlah dana yang terkumpul mencapai Rp1 triliun.
"Kami ingin menjadi game changer perbankan syariah melalui akselerasi ekspansi bisnis syariah, khususnya dalam peningkatan pembiayaan," tandasnya.
(fjo)