Hotel hingga Maskapai Kecipratan Berkah Bangka Cultural Wave 2018
A
A
A
JAKARTA - Ritual Cheng Beng alias ziarah kubur bagi etnis Tionghoa, Kamis (5/4), membawa banyak berkah bagi Bangka, Kepulauan Riau. Cafe, hotel sampai maskapai, semua panen raya. Semua ikut kebagian pundi rupiah dari ritual yang dibarengi dengan penutupan Bangka Cultural Wave 2018 di Pantai Tongaci.
"Ini luar biasa. Perayaan Cheng Beng dan Bangka Cultural Wave membawa dampak positif terhadap peningkatan daya beli tiket pesawat. Garuda Indonesia mengalami kenaikan sekitar 90 persen. Bahkan beberapa tanggal arus balik sudah sold out," terang Brand Manager Garuda Indonesia di Bangka Belitung, Solpa Puji Harsagi.
Peningkatan itu diprediksi akan terjadi lagi setelah Cheng Beng atau arus balik penumpang. "Saya memprediksi setelah Cheng Beng terutama satu minggu sesudahnya akan ramai lagi oleh arus balik penumpang. Bahkan, pada 6 April 2018 penerbangan Pangkalpinang ke Jakarta sudah penuh. Lalu, 7 April masih tersisa beberapa seat saja untuk kelas ekonomi,” lanjut Solpa.
Sriwijaya Air juga sama. Sejak 28 Maret 2018, load factornya mencapai 90%-100%. "Saat jelang cheng Beng Sriwijaya Air ada penerbangan tambahan (ekstra flight) sejak 28 Maret hingga 11 April 2018," ungkap Distrik Manager Sriwijaya Air Pangkalpinang, Kian Se.
Hotel juga ikut kebagian berkahnya. Novotel Bangka misalnya. Seluruh kamarnya fully booked. "Pastinya ramai banget. Cengbeng yang dibarengi Bangka Cultural Wave berimbas positif," terang Manager Marketing Novotel Bangka, Alianni Suisman.
Begitu pula Soll Marina Hotel, tingkat keterisian kamar di atas 85%. Manager Marketing Soll Marina Hotel, Kinanthi menjelaskan ada peningkatan untuk permintaan kamar.
Upacara Cheng Beng berlangsung khusyuk. Setelah itu diikuti dengan pelepasan lampion dan pesta kembang api. Kemeriahan berlanjut ke Pantai Tongaci, Sungailiat. Semua singgah ke penutupan Bangka Cultural Wave 2018. Even yang masuk ke dalam 100 Calendar of Even Kemenpar itu semarak dengan akulturasi budaya China dan Melayu. Dari tari Melayu, Barongsai hingga Wushu, berpadu jadi satu dalam balutan nuansa pantai yang oke.
"Ini bukti Bangka toleran. Kegiatan ini menjadi bukti jika kita masih solid. Semoga Cheng Beng dan Bangka Cultural Wave 2018 membuat kita semakin kuat,” tutur Ketua Pelaksana CoE 2018, Esthy Reko Astuti.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji suksesnya ritual Cengbeng yang dibalut Bangka Cultural Wave. “Di Bangka masyarakat Melayu dan China hidup berdampingan, dan Bangka Cultural Wave menjadi salah satu simbol perdamaiannya,” ujar Menpar.
"Ini luar biasa. Perayaan Cheng Beng dan Bangka Cultural Wave membawa dampak positif terhadap peningkatan daya beli tiket pesawat. Garuda Indonesia mengalami kenaikan sekitar 90 persen. Bahkan beberapa tanggal arus balik sudah sold out," terang Brand Manager Garuda Indonesia di Bangka Belitung, Solpa Puji Harsagi.
Peningkatan itu diprediksi akan terjadi lagi setelah Cheng Beng atau arus balik penumpang. "Saya memprediksi setelah Cheng Beng terutama satu minggu sesudahnya akan ramai lagi oleh arus balik penumpang. Bahkan, pada 6 April 2018 penerbangan Pangkalpinang ke Jakarta sudah penuh. Lalu, 7 April masih tersisa beberapa seat saja untuk kelas ekonomi,” lanjut Solpa.
Sriwijaya Air juga sama. Sejak 28 Maret 2018, load factornya mencapai 90%-100%. "Saat jelang cheng Beng Sriwijaya Air ada penerbangan tambahan (ekstra flight) sejak 28 Maret hingga 11 April 2018," ungkap Distrik Manager Sriwijaya Air Pangkalpinang, Kian Se.
Hotel juga ikut kebagian berkahnya. Novotel Bangka misalnya. Seluruh kamarnya fully booked. "Pastinya ramai banget. Cengbeng yang dibarengi Bangka Cultural Wave berimbas positif," terang Manager Marketing Novotel Bangka, Alianni Suisman.
Begitu pula Soll Marina Hotel, tingkat keterisian kamar di atas 85%. Manager Marketing Soll Marina Hotel, Kinanthi menjelaskan ada peningkatan untuk permintaan kamar.
Upacara Cheng Beng berlangsung khusyuk. Setelah itu diikuti dengan pelepasan lampion dan pesta kembang api. Kemeriahan berlanjut ke Pantai Tongaci, Sungailiat. Semua singgah ke penutupan Bangka Cultural Wave 2018. Even yang masuk ke dalam 100 Calendar of Even Kemenpar itu semarak dengan akulturasi budaya China dan Melayu. Dari tari Melayu, Barongsai hingga Wushu, berpadu jadi satu dalam balutan nuansa pantai yang oke.
"Ini bukti Bangka toleran. Kegiatan ini menjadi bukti jika kita masih solid. Semoga Cheng Beng dan Bangka Cultural Wave 2018 membuat kita semakin kuat,” tutur Ketua Pelaksana CoE 2018, Esthy Reko Astuti.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji suksesnya ritual Cengbeng yang dibalut Bangka Cultural Wave. “Di Bangka masyarakat Melayu dan China hidup berdampingan, dan Bangka Cultural Wave menjadi salah satu simbol perdamaiannya,” ujar Menpar.
(ven)