DPR Akan Panggil Kementan Bahas Pasokan Bawang Putih
A
A
A
JAKARTA - Komisi IV akan memanggil Kementerian Pertanian (Kementan), Perum Bulog dan Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk membahas keluhan dari Asosiasi Pedagang Bawang Putih mengenai kurangnya pasokan bawang putih di pasaran.
Anggota Komisi IV Viva Yoga mengatakan, pertemuan dengan para pemangku kepentingan tersebut diagendakan minggu depan dalam pembahasan mengenai tata niaga pangan.
"Minggu depan kita panggil Kementan, Satgas Pangan, Bulog untuk membahas soal ini, karena ini sudah mendesak," ujarnya seusai rapat dengar pendapat dengan Asosiasi pedagang Bawang Putih di Jakarta, Selasa (10/5/2018).
Viva mengatakan, hilangnya pasokan bawang putih di pasaran diduga karena adanya permainan importir nakal. "Dijelaskan oleh bapak-ibu pedagang pasar tadi bahwa beberapa importir mampu mengendalikan pasokan dan ujungnya mengendalikan harga. Para pedagang pasar enggak menerima pasokan dan ini jadi masalah besar," tuturnya.
Anggota Asosiasi Pedagang Bawang Putih Hj Khairul mengatakan, para pedagang kecewa dengan beragam alasan pemerintah mengenai berkurangnya pasokan bawang putih di pasaran. "Kita pedagang hanya inginkan kepastian," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga menjelaskan bahwa para pedagang selama ini sangat tergantung pada bawang putih impor. Bawang putih impor tersebut menurut dia umumnya berasal dari China. Sementara, bawang putih lokal menurutnya jarang masuk pasar.
Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) juga mengeluhkan masih tingginya harga bawang putih. Padahal, pemerintah telah mengeluarkan izin impor bagi salah satu pangan strategis tersebut.
Wakil Ketua APPSI Ngadiran mengatakan, bawang putih impor sampai saat ini masuk ke pasar dalam jumlah sedikit. Dia juga menuding kondisi tersebut disengaja oleh kartel yang mengejar keuntungan besar dari tingginya harga di pasaran.
Menurut Ngadiran, pihak-pihak yang menyalurkan bawang putih secara sedikit demi sedikit bisa di tingkat importir, distributor, ataupun agen-agen besar yang saat ini memiliki komoditas tersebut dengan jumlah besar. "Mereka yang punya barang dan punya gudang, pedagang di pasar itu kan hanya menjual saja ke masyarakat, saya berharap pasokan bawang putih turun ke pasar sesuai kebutuhan," ujarnya belum lama ini.
Anggota Komisi IV Viva Yoga mengatakan, pertemuan dengan para pemangku kepentingan tersebut diagendakan minggu depan dalam pembahasan mengenai tata niaga pangan.
"Minggu depan kita panggil Kementan, Satgas Pangan, Bulog untuk membahas soal ini, karena ini sudah mendesak," ujarnya seusai rapat dengar pendapat dengan Asosiasi pedagang Bawang Putih di Jakarta, Selasa (10/5/2018).
Viva mengatakan, hilangnya pasokan bawang putih di pasaran diduga karena adanya permainan importir nakal. "Dijelaskan oleh bapak-ibu pedagang pasar tadi bahwa beberapa importir mampu mengendalikan pasokan dan ujungnya mengendalikan harga. Para pedagang pasar enggak menerima pasokan dan ini jadi masalah besar," tuturnya.
Anggota Asosiasi Pedagang Bawang Putih Hj Khairul mengatakan, para pedagang kecewa dengan beragam alasan pemerintah mengenai berkurangnya pasokan bawang putih di pasaran. "Kita pedagang hanya inginkan kepastian," tegasnya.
Pada kesempatan tersebut, dia juga menjelaskan bahwa para pedagang selama ini sangat tergantung pada bawang putih impor. Bawang putih impor tersebut menurut dia umumnya berasal dari China. Sementara, bawang putih lokal menurutnya jarang masuk pasar.
Sebelumnya, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) juga mengeluhkan masih tingginya harga bawang putih. Padahal, pemerintah telah mengeluarkan izin impor bagi salah satu pangan strategis tersebut.
Wakil Ketua APPSI Ngadiran mengatakan, bawang putih impor sampai saat ini masuk ke pasar dalam jumlah sedikit. Dia juga menuding kondisi tersebut disengaja oleh kartel yang mengejar keuntungan besar dari tingginya harga di pasaran.
Menurut Ngadiran, pihak-pihak yang menyalurkan bawang putih secara sedikit demi sedikit bisa di tingkat importir, distributor, ataupun agen-agen besar yang saat ini memiliki komoditas tersebut dengan jumlah besar. "Mereka yang punya barang dan punya gudang, pedagang di pasar itu kan hanya menjual saja ke masyarakat, saya berharap pasokan bawang putih turun ke pasar sesuai kebutuhan," ujarnya belum lama ini.
(fjo)