Stok Bawang Putih Menipis, Harga Terus Merangkak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) dan Kementerian Pertanian (Kementan) khawatir stok bawang putih dalam negeri di awal bulan Maret mulai terbatas. Dengan begitu harga akan melonjak tinggi di bulan Maret seperti di tahun-tahun sebelumnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan stok bawang putih yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan, dan stok impor mulai menipis. Dia memprediksi mulai akhir Maret atau awal April terjadi kekurangan pasokan bawang putih.
(Baca juga:Harga Bawang Putih Mau Naik Lagi, KPPU Bilang Sudah Biasa Bro!)
Menurutnya, Kementan sudah menerbitkan sejumlah Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk antisipasi kekurangan ini, dan kelanjutan proses impor sekarang berada di ranah Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Kita prediksi April sudah mengalami shortage untuk kebutuhan bawang putih,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR beberapa waktu lalu.
(Baca juga:Duh Bang Jago! Harga Bawang Putih Siap Terbang Nyusul Daging Sapi)
Sementara itu, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) mulai merasakan potensi kenaikan harga bawang putih terjadi lagi tahun ini karena keran impor yang selalu telat dibuka oleh Kemendag.
Agar tidak terjadi kenaikan harga yang bisa membebankan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini, KPPU meminta Kemendag agar segera menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) bagi sejumlah perusahaan yang telah mendapatkan RIPH dari Kementan.
(Baca juga:IPB University Temukan Teknologi yang Bisa Tingkatkan Produksi Bawang Putih)
Deputi Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Taufik Ariyanto mendorong Kemendag untuk mengkaji stok bawang putih saat ini yang mulai menipis stoknya. “Semoga bisa dihindari tidak terjadi kenaikan harga bawang putih di bulan Maret dan awal April bila Kemendag merespon cepat terbitkan SPI,” katanya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengungkapkan stok bawang putih yang ada belum bisa memenuhi kebutuhan, dan stok impor mulai menipis. Dia memprediksi mulai akhir Maret atau awal April terjadi kekurangan pasokan bawang putih.
(Baca juga:Harga Bawang Putih Mau Naik Lagi, KPPU Bilang Sudah Biasa Bro!)
Menurutnya, Kementan sudah menerbitkan sejumlah Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk antisipasi kekurangan ini, dan kelanjutan proses impor sekarang berada di ranah Kementerian Perdagangan (Kemendag).
“Kita prediksi April sudah mengalami shortage untuk kebutuhan bawang putih,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR beberapa waktu lalu.
(Baca juga:Duh Bang Jago! Harga Bawang Putih Siap Terbang Nyusul Daging Sapi)
Sementara itu, Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) mulai merasakan potensi kenaikan harga bawang putih terjadi lagi tahun ini karena keran impor yang selalu telat dibuka oleh Kemendag.
Agar tidak terjadi kenaikan harga yang bisa membebankan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini, KPPU meminta Kemendag agar segera menerbitkan Surat Persetujuan Impor (SPI) bagi sejumlah perusahaan yang telah mendapatkan RIPH dari Kementan.
(Baca juga:IPB University Temukan Teknologi yang Bisa Tingkatkan Produksi Bawang Putih)
Deputi Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Taufik Ariyanto mendorong Kemendag untuk mengkaji stok bawang putih saat ini yang mulai menipis stoknya. “Semoga bisa dihindari tidak terjadi kenaikan harga bawang putih di bulan Maret dan awal April bila Kemendag merespon cepat terbitkan SPI,” katanya.