Batam Berpotensi Menjadi Pusat Pengembangan Ekspor
Kamis, 12 April 2018 - 16:41 WIB
Batam Berpotensi Menjadi Pusat Pengembangan Ekspor
A
A
A
BATAM - Bank Indonesia (BI) menyebut Batam merupakan salah satu daerah yang banyak memberikan kontribusi bagi ekspor nasional. Tak hanya itu, ekspor dari Batam adalah produk berteknologi menengah hingga berteknologi tinggi.
"Batam kontribusinya sekitar 17% dari ekspor nasional yang berteknologi menengah-tinggi. Sekitar 37-40% ekspor Batam berupa semiconductor berteknologi menengah-tinggi," ujar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Batam, Kamis (12/4/2018).
Menurut dia, Batam rencananya bakal menjadi pusat pengembangan ekspor. Untuk itu, kata dia, peningkatan infrastruktur di Batam perlu dilakukan guna mempermudah akses ekspor.
Terkait dengan itu, BI akan menggelar rapat koordinasi (rakor) mengenai pengembangan industri ekspor di Batam. Melalui rakor ini, BI berharap dapat menyelesaikan sejumlah masalah terkait pengembangan industri berorientasi ekspor, sejalan dengan program bank sentral dalam mendorong perekonomian dalam negeri.
"Kita di BI berupaya terus membantu stabilitas moneter, inflasi dan nilai tukar. Tapi itu semua tidak ada artinya kalau ekonomi tidak tumbuh," tandasnya.
Rakor tersebut akan dipimpin oleh Gubernur BI Agus DW Martowardojo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dengan peserta antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, duta besar Indonesia untuk Singapura, gubernur Provinsi Kepulauan Riau, kepala BP Batam, serta walikota dan bupati Kepulauan Riau.
"Batam kontribusinya sekitar 17% dari ekspor nasional yang berteknologi menengah-tinggi. Sekitar 37-40% ekspor Batam berupa semiconductor berteknologi menengah-tinggi," ujar Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo di Batam, Kamis (12/4/2018).
Menurut dia, Batam rencananya bakal menjadi pusat pengembangan ekspor. Untuk itu, kata dia, peningkatan infrastruktur di Batam perlu dilakukan guna mempermudah akses ekspor.
Terkait dengan itu, BI akan menggelar rapat koordinasi (rakor) mengenai pengembangan industri ekspor di Batam. Melalui rakor ini, BI berharap dapat menyelesaikan sejumlah masalah terkait pengembangan industri berorientasi ekspor, sejalan dengan program bank sentral dalam mendorong perekonomian dalam negeri.
"Kita di BI berupaya terus membantu stabilitas moneter, inflasi dan nilai tukar. Tapi itu semua tidak ada artinya kalau ekonomi tidak tumbuh," tandasnya.
Rakor tersebut akan dipimpin oleh Gubernur BI Agus DW Martowardojo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dengan peserta antara lain Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, duta besar Indonesia untuk Singapura, gubernur Provinsi Kepulauan Riau, kepala BP Batam, serta walikota dan bupati Kepulauan Riau.
(fjo)
