IHSG dan Bursa Asia Kompak Memerah di Akhir Sesi Perdagangan
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan menjelang akhir pekan, Kamis (12/4/2018) berakhir memerah untuk melengkapi kejatuhan mayoritas bursa utama Asia. Sore ini, bursa saham Tanah Air turun 50,13 poin atau 0,79% ke level 6.310,80.
Pada perdagangan sesi pagi tadi, masih berkutat di zona merah usai kehilangan 58,10 poin yang setara 0,91% di posisi 6.302,84 setelah pagi tadi mengawali perdagangan hari ini turun 10.740 poin (0,169%) menjadi 6.350,19 poin dibandingkan penutupan Rabu (11/4) sebesar 6.360,93 poin.
Hingga pada sesi akhir perdagangan hari ini, sektor saham bergerak tanpa terkecuali di zona merah. Aneka industri terlihat melemah paling dalam 2.30% diikuti penyusutan Infrastruktur mencapai 1,61%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,31 triliun dengan 8,46 miliar saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai minus Rp752,08 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,59 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,83 triliun. Tercatat 147 saham naik, 233 turun dan 133 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) meningkat Rp200 menjadi Rp4.900, PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) bertambah Rp80 menjadi Rp3.100 serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik Rp75 ke posisi Rp8.650.
Selain itu saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp850 menjadi Rp76.650, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) berkurang Rp700 ke level Rp8.800 serta PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp225 menjadi Rp7.725.
Mayoritas bursa saham Asia pada akhir perdagangan, Kamis (12/4) tercatat lebih rendah di tengah ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Suriah. Kepercayaan investor yang terlihat menguat pada awal pekan menjadi goyah dalam sesi sebelumnya saat ketegangan geopolitik terus mencuat.
Indeks Nikkei Jepang melemah 0,12% atau 26,82 poin hingga ditutup pada posisi 21.660,28. Selanjutnya indeks Topix yang lebih luas juga semakin merayap usai kehilangan sebesar 0,39% ketika produsen sektor minyak tergelincir, sedangkan sektor konsumer mencetak sedikit keuntungan saat investor masih mencerna laporan pendapatan.
Di tempat lain, indeks Kospi menyerah untuk semakin terperosok ke level 2.442,71 setelah tergelincir 0,06% yang setara dengan 1,51 poin. Namin saham terkait dengan migas dan sebagian besar sektor teknologi justru melaju saat Samsung Electronics menutup sesi lewat kenaikan 0,29%.
Bursa utama Australia, ASX 200 ditutup lebih rendah sebesar 0,23% menjadi 5.815,50 ketika kenaikan subindeks materials dan energi, terbebani oleh kejatuhan sektor industri ditambah sektor keuangan merosot cukup tajam 0,44%.
Selanjutnya giliran indeks Hang Seng, Hong Kong yang menghapus keuntungan di awal perdagangan untuk kemudian menyusut 0.22% ke posisi 30.831,28. Meski kenaikan harga minyak menopang saham sektor energi lebih tinggi, tapi sektor teknologi justru mencetak kinerja buruk.
Pasar saham di daratan China tidak terkecuali juga menutup sesi perdagangan pada teritori negatif. Komposit Shanghai tergelincir 0,87% untuk kemudian berakhir pada level 3.180,20 dan komposit Shenzhen menjelang akhir pekan menutup lebih rendah 0,58% pada posisi 1.840,27.
Pada perdagangan sesi pagi tadi, masih berkutat di zona merah usai kehilangan 58,10 poin yang setara 0,91% di posisi 6.302,84 setelah pagi tadi mengawali perdagangan hari ini turun 10.740 poin (0,169%) menjadi 6.350,19 poin dibandingkan penutupan Rabu (11/4) sebesar 6.360,93 poin.
Hingga pada sesi akhir perdagangan hari ini, sektor saham bergerak tanpa terkecuali di zona merah. Aneka industri terlihat melemah paling dalam 2.30% diikuti penyusutan Infrastruktur mencapai 1,61%.
Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp6,31 triliun dengan 8,46 miliar saham diperdagangkan pada sesi pagi dan transaksi bersih asing mencapai minus Rp752,08 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,59 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,83 triliun. Tercatat 147 saham naik, 233 turun dan 133 stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (MREI) meningkat Rp200 menjadi Rp4.900, PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) bertambah Rp80 menjadi Rp3.100 serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik Rp75 ke posisi Rp8.650.
Selain itu saham yang melemah yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp850 menjadi Rp76.650, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) berkurang Rp700 ke level Rp8.800 serta PT Astra International Tbk. (ASII) turun Rp225 menjadi Rp7.725.
Mayoritas bursa saham Asia pada akhir perdagangan, Kamis (12/4) tercatat lebih rendah di tengah ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia di Suriah. Kepercayaan investor yang terlihat menguat pada awal pekan menjadi goyah dalam sesi sebelumnya saat ketegangan geopolitik terus mencuat.
Indeks Nikkei Jepang melemah 0,12% atau 26,82 poin hingga ditutup pada posisi 21.660,28. Selanjutnya indeks Topix yang lebih luas juga semakin merayap usai kehilangan sebesar 0,39% ketika produsen sektor minyak tergelincir, sedangkan sektor konsumer mencetak sedikit keuntungan saat investor masih mencerna laporan pendapatan.
Di tempat lain, indeks Kospi menyerah untuk semakin terperosok ke level 2.442,71 setelah tergelincir 0,06% yang setara dengan 1,51 poin. Namin saham terkait dengan migas dan sebagian besar sektor teknologi justru melaju saat Samsung Electronics menutup sesi lewat kenaikan 0,29%.
Bursa utama Australia, ASX 200 ditutup lebih rendah sebesar 0,23% menjadi 5.815,50 ketika kenaikan subindeks materials dan energi, terbebani oleh kejatuhan sektor industri ditambah sektor keuangan merosot cukup tajam 0,44%.
Selanjutnya giliran indeks Hang Seng, Hong Kong yang menghapus keuntungan di awal perdagangan untuk kemudian menyusut 0.22% ke posisi 30.831,28. Meski kenaikan harga minyak menopang saham sektor energi lebih tinggi, tapi sektor teknologi justru mencetak kinerja buruk.
Pasar saham di daratan China tidak terkecuali juga menutup sesi perdagangan pada teritori negatif. Komposit Shanghai tergelincir 0,87% untuk kemudian berakhir pada level 3.180,20 dan komposit Shenzhen menjelang akhir pekan menutup lebih rendah 0,58% pada posisi 1.840,27.
(akr)