JTTM Sasar Banyumas-Purbalingga, ASPPI Target Transaksi Rp700 Juta
A
A
A
SEMARANG - Kabupaten Purbalingga dan Banyumas menjadi daerah wisata tujuan dalam penyelenggaraan Jawa Tengah Travel Mart (JTTM 2018). Kegiatan yang diprakarsai Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Tengah ini digelar pada tanggal 24-26 April 2018.
Menurut Ketua DPD ASPPI Jateng, Robertus Wahyu, dipilihnya dua kabupaten di wilayah selatan Jateng itu karena memiliki beragam potensi wisata, diantaranya sumber daya alam seperti sungai, lembah, perkebunan dan hutan tropis, keberadaan air terjun atau curug yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan petualangan ataupun wisata budaya.
Selain itu, masyarakat di dua kabupaten juga mempunyai keterampilan khas membuat batik banyumasan, kuliner daerah, industri rumahan seperti rambut dan bulu mata palsu. "Yang terakhir karena pertimbangan tekhnologi. Masyarakat di sana punya kemampuan membuat suku cadang kendaraan berupa knalpot yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata pendidikan," ungkap Robert di Semarang.
Ia menyampaikan bahwa event JTTM yang memasuki tahun kelima ini mengusung tema Pesona Negeri Ngapak. "Dalam kegiatan ini akan mempertemukan para pelaku pariwisata dari dalam negeri dan luar negeri. Para pelaku pariwisata ini terbagi dua yakni buyer dan seller," ujarnya.
Dia menjelaskan, buyer merupakan pelaku usaha pariwisata yang berasal dari luar provinsi Jateng yang nantinya akan menggunakan jasa atau menjadikan destinasi wisata di Jateng sebagai tujuan. Sedangkan Seller merupakan pelaku usaha pariwisata yang akan menjual jasanya kepada para buyer.
Pada event JTTM 5 tahun ini, pihaknya menargetkan total 40 seller yang meliputi para pelaku usaha biro perjalanan, hotel, restoran, pusat oleh-oleh dan sebagainya."Untuk buyer kami targerkan sekitar 80 hingga 100. Saat ini yang sudah daftar sekitar 140 buyer, namun akan tetap kami batasi," ujarnya.
Dia menyebutkan, ada beberapa buyer luar negeri yang telah mendaftar JTTM 5, yakni dari India, Singapura dan Malaysia. Sementara, Ketua panitia Jawa Tengah Travel Mart 5, Didik Haryono mengungkapkan, pihaknya menargetkan transaksi sebesar Rp 700 juta. "Target ini lebih tinggi dibanding pelaksanaan kegiatan tahun lalu yang hanya Rp500 juta," ungkap Didik.
Pada JTTM 5 yang menarik para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan seperti kunjungan ke galeri Hans Batik, Camping Ground di Purbasari, adventure tubbing di Curug Karang dan mengunjungi Kali Salak. "Purbasari Camping Ground ini yang pertama kalinya. Nanti para peserta akan menggunakan tenda regu, Sehingga benar benar menikmati suasana Purbasari Night View," ungkapnya.
Menurut Ketua DPD ASPPI Jateng, Robertus Wahyu, dipilihnya dua kabupaten di wilayah selatan Jateng itu karena memiliki beragam potensi wisata, diantaranya sumber daya alam seperti sungai, lembah, perkebunan dan hutan tropis, keberadaan air terjun atau curug yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan petualangan ataupun wisata budaya.
Selain itu, masyarakat di dua kabupaten juga mempunyai keterampilan khas membuat batik banyumasan, kuliner daerah, industri rumahan seperti rambut dan bulu mata palsu. "Yang terakhir karena pertimbangan tekhnologi. Masyarakat di sana punya kemampuan membuat suku cadang kendaraan berupa knalpot yang dapat dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata pendidikan," ungkap Robert di Semarang.
Ia menyampaikan bahwa event JTTM yang memasuki tahun kelima ini mengusung tema Pesona Negeri Ngapak. "Dalam kegiatan ini akan mempertemukan para pelaku pariwisata dari dalam negeri dan luar negeri. Para pelaku pariwisata ini terbagi dua yakni buyer dan seller," ujarnya.
Dia menjelaskan, buyer merupakan pelaku usaha pariwisata yang berasal dari luar provinsi Jateng yang nantinya akan menggunakan jasa atau menjadikan destinasi wisata di Jateng sebagai tujuan. Sedangkan Seller merupakan pelaku usaha pariwisata yang akan menjual jasanya kepada para buyer.
Pada event JTTM 5 tahun ini, pihaknya menargetkan total 40 seller yang meliputi para pelaku usaha biro perjalanan, hotel, restoran, pusat oleh-oleh dan sebagainya."Untuk buyer kami targerkan sekitar 80 hingga 100. Saat ini yang sudah daftar sekitar 140 buyer, namun akan tetap kami batasi," ujarnya.
Dia menyebutkan, ada beberapa buyer luar negeri yang telah mendaftar JTTM 5, yakni dari India, Singapura dan Malaysia. Sementara, Ketua panitia Jawa Tengah Travel Mart 5, Didik Haryono mengungkapkan, pihaknya menargetkan transaksi sebesar Rp 700 juta. "Target ini lebih tinggi dibanding pelaksanaan kegiatan tahun lalu yang hanya Rp500 juta," ungkap Didik.
Pada JTTM 5 yang menarik para peserta akan mengikuti berbagai kegiatan seperti kunjungan ke galeri Hans Batik, Camping Ground di Purbasari, adventure tubbing di Curug Karang dan mengunjungi Kali Salak. "Purbasari Camping Ground ini yang pertama kalinya. Nanti para peserta akan menggunakan tenda regu, Sehingga benar benar menikmati suasana Purbasari Night View," ungkapnya.
(akr)