Triwulan I/ 2018, Bank Bjb Catat Pertumbuhan Laba 11,6%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) mencatat pertumbuhan laba sebelum cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) pada triwulan I/2018 sebesar 11,6%.
Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, di awal tahun hingga Maret, perseroan berhasil menekan cost to income ratio menjadi sebesar 6,2% (year on year/yoy). Selain itu, bank bjb juga mencatat pertumbuhan fee based income sebesar 54,3%. Kontribusi positif ini berhasil membawa laba sebelum CKPN di triwulan I/2018 sebesar Rp658 miliar, naik 11,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba bersih bank bjb tercatat sebesar Rp454 miliar.
"Efisiensi biaya operasional dibarengi dengan pengelolaan kredit yang baik, di mana per triwulan I NPL gross hanya sebesar 1,6%, atau tetap terjaga jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," jelas Irfan pada acara Analyst Meeting Q1/2018 di Glass House, Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Pada akhir Maret 2018, lanjut dia, net interest income bank bjb tumbuh sebesar 3,6% sejalan dengan ekspansi kredit yang mencapai 13,2% year on year. Total aset Bank BJB (tidak termasuk anak perusahaan) mencapai Rp110,8 triliun atau tumbuh sebesar 13% year on year.
Tercatat, outstanding kredit bank bjb sebesar Rp71 triliun, tumbuh 13,2% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ditopang dari kredit konsumer yang menjadi pilar pertama bisnis bank bjb, di mana segmen ini mampu tumbuh sebesar 6,2% atau Rp2,7 triliun.
Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, di awal tahun hingga Maret, perseroan berhasil menekan cost to income ratio menjadi sebesar 6,2% (year on year/yoy). Selain itu, bank bjb juga mencatat pertumbuhan fee based income sebesar 54,3%. Kontribusi positif ini berhasil membawa laba sebelum CKPN di triwulan I/2018 sebesar Rp658 miliar, naik 11,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun laba bersih bank bjb tercatat sebesar Rp454 miliar.
"Efisiensi biaya operasional dibarengi dengan pengelolaan kredit yang baik, di mana per triwulan I NPL gross hanya sebesar 1,6%, atau tetap terjaga jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya," jelas Irfan pada acara Analyst Meeting Q1/2018 di Glass House, Hotel Ritz Carlton Pacific Palace, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Pada akhir Maret 2018, lanjut dia, net interest income bank bjb tumbuh sebesar 3,6% sejalan dengan ekspansi kredit yang mencapai 13,2% year on year. Total aset Bank BJB (tidak termasuk anak perusahaan) mencapai Rp110,8 triliun atau tumbuh sebesar 13% year on year.
Tercatat, outstanding kredit bank bjb sebesar Rp71 triliun, tumbuh 13,2% dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan kredit ditopang dari kredit konsumer yang menjadi pilar pertama bisnis bank bjb, di mana segmen ini mampu tumbuh sebesar 6,2% atau Rp2,7 triliun.
(fjo)