Pertamina Angkat Potongan Kedua Pipa Putus
Pertamina Angkat Potongan Kedua Pipa Putus
A
A
A
JAKARTA - Setelah melakukan pengangkatan pipa putus pertama berukuran 7 meter berbobot 3,4 ton, Kamis (19/4), Pertamina kembali mengangkat potongan pipa kedua diawasi Tim Penyidik Kepolisian Daerah Kaltim.
Sampai saat ini, putusnya pipa tersebut diduga disebabkan oleh faktor eksternal. Pengangkatan pipa yang putus adalah bagian dari proses investigasi untuk mengetahui penyebab eksternal tersebut.
Dari pantauan, Pertamina kembali menggunakan Kapal Sea Haven 2 yang dilengkapi crane.
Pipa kedua berukuran 18 meter dengan bobot 9 ton selesai diangkat sekitar pukul 09.30 WITA pada Jumat (20/4), di mana tampak air laut dalam keadaan pasang. Pengangkatan pipa memerlukan waktu sekitar satu jam.
Berdasarkan informasi yang didapat, pengangkatan ini memakan waktu jauh lebih cepat dikarenakan tim penyelam sudah melakukan pemasangan webbing sling ke pipa sejak dini hari. Sekitar pukul 03.00 WITA, Jumat (20/4) pipa kedua ini sudah siap diangkat.
Potongan pipa ke-3 dengan panjang sekitar 12 meter yang direncanakan akan diangkat pada siang hari ini, Jumat (20/4) tertunda karena kondisi teknis hingga besok, Sabtu (21/4)
Pemotongan pipa yang dilakukan dibawah air membutuhkan waktu yang lama sehingga pengangkatan pipa juga dilakukan menyesuaikan waktu pemotongan pipa. Di samping itu, pengangkatan harus memperhitungkan cuaca dan arus bawah laut.
Diberitakan sebelumnya, pipa tersebut akan di tempatkan di salah satu Jetty milik Pertamina RU V untuk dilakukan investigasi dan rekonstruksi oleh Pihak Kepolisian.
Pipa milik Pertamina berdiameter 20 inchi dengan lapisan concrete lining pencegah korosif pada kedalaman 22 meter di Teluk Balikpapan telah tertarik hingga 120 meter dari letak awal dan mengalami putus.
Manager Region Communication and CSR Kalimantan Pertamina, Yudi Nugraha, sebelumnya menyatakan pihaknya sudah menyiapkan 22 joint pipa berukuran 20 inchi yang panjangnya masing-masing 12 m untuk dikirim dari RU VI Balongan.
Sampai saat ini, putusnya pipa tersebut diduga disebabkan oleh faktor eksternal. Pengangkatan pipa yang putus adalah bagian dari proses investigasi untuk mengetahui penyebab eksternal tersebut.
Dari pantauan, Pertamina kembali menggunakan Kapal Sea Haven 2 yang dilengkapi crane.
Pipa kedua berukuran 18 meter dengan bobot 9 ton selesai diangkat sekitar pukul 09.30 WITA pada Jumat (20/4), di mana tampak air laut dalam keadaan pasang. Pengangkatan pipa memerlukan waktu sekitar satu jam.
Berdasarkan informasi yang didapat, pengangkatan ini memakan waktu jauh lebih cepat dikarenakan tim penyelam sudah melakukan pemasangan webbing sling ke pipa sejak dini hari. Sekitar pukul 03.00 WITA, Jumat (20/4) pipa kedua ini sudah siap diangkat.
Potongan pipa ke-3 dengan panjang sekitar 12 meter yang direncanakan akan diangkat pada siang hari ini, Jumat (20/4) tertunda karena kondisi teknis hingga besok, Sabtu (21/4)
Pemotongan pipa yang dilakukan dibawah air membutuhkan waktu yang lama sehingga pengangkatan pipa juga dilakukan menyesuaikan waktu pemotongan pipa. Di samping itu, pengangkatan harus memperhitungkan cuaca dan arus bawah laut.
Diberitakan sebelumnya, pipa tersebut akan di tempatkan di salah satu Jetty milik Pertamina RU V untuk dilakukan investigasi dan rekonstruksi oleh Pihak Kepolisian.
Pipa milik Pertamina berdiameter 20 inchi dengan lapisan concrete lining pencegah korosif pada kedalaman 22 meter di Teluk Balikpapan telah tertarik hingga 120 meter dari letak awal dan mengalami putus.
Manager Region Communication and CSR Kalimantan Pertamina, Yudi Nugraha, sebelumnya menyatakan pihaknya sudah menyiapkan 22 joint pipa berukuran 20 inchi yang panjangnya masing-masing 12 m untuk dikirim dari RU VI Balongan.
(ven)
Explore More