Enam Kunci Membuat UMKM Berhasil di Era Digital
Enam Kunci Membuat UMKM Berhasil di Era Digital
A
A
A
JAKARTA - Melalui program Diginesia 2018, pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) didorong semakin tangguh dalam menghadapi era digital seperti sekarang ini. Setidaknya terdapat enam poin yang dibutuhkan dalam pengembangan UMKM
"Era sekarang ini produk UMKM ada enam hal dasar yang menjadi masalah utama, hal ini saya dapatkan dari riset dari 2010. Ada enam hal yang dihadapi entreprenuer, pertama kurangamya kemampuan berbisnis," ujar Ketua Dewan Penasehat Pro Indonesia Budi Isman dalam program Diginesia 2018 yang digelar SINDOnews.com di Gedung SINDO, Jakarta, Senin (23/4/2018).
(Baca Juga: SINDOnews.com Resmi Luncurkan Program Diginesia 2018
Lebih lanjut Ia menerangkan, permasalahan modal juga menjadi kendala dalam mengembangkan UMKM. Selanjutnya perubahan pasar juga menjadi faktor ketiga yang dapat mempengaruhi pengembangan UMKM
"Padahal banyak kesempatan untuk mendapatkan modal, tapi karena kemampuan yang belum siap. Lalu ketiga itu perkembangan pasar, zama sekarang yang tidak mampu mengikutinya akan kalah bersaing. Zaman sekarang biasa diatasi lewat sosial media untuk menjadi senjata utama entreprenuer," sambungnya.
Selain itu masalah teknologi, admistrasi dan strategi bisnis juga masih menjadi kendala bagi pebisnis muda dalam mengembangkan UMKM. Apalagi masalah itu menjadi tombak penentuan apakah UMKM mampu berhasil atau tidak. "Keempat itu masalah teknologi. Dari era diginesia ini membangun startup yang melek teknologi. Kelima itu masalah administrasi. Keenam itu strategi bisnis," paparnya.
Untuk itu, Ia menekankan memperbaiki ekosistem berbisnis dan bisa memproyeksikan strategis bisnis menjadi kunci utama dalam menentukan keberhasilan berbisnis. "Mereka harus memproyeksikan diri, ini harus diperbaiki dari awal. Masukan saya ekositemnya harus dibangun bersama-bersama dengan stakeholder," tukasnya.
"Era sekarang ini produk UMKM ada enam hal dasar yang menjadi masalah utama, hal ini saya dapatkan dari riset dari 2010. Ada enam hal yang dihadapi entreprenuer, pertama kurangamya kemampuan berbisnis," ujar Ketua Dewan Penasehat Pro Indonesia Budi Isman dalam program Diginesia 2018 yang digelar SINDOnews.com di Gedung SINDO, Jakarta, Senin (23/4/2018).
(Baca Juga: SINDOnews.com Resmi Luncurkan Program Diginesia 2018
Lebih lanjut Ia menerangkan, permasalahan modal juga menjadi kendala dalam mengembangkan UMKM. Selanjutnya perubahan pasar juga menjadi faktor ketiga yang dapat mempengaruhi pengembangan UMKM
"Padahal banyak kesempatan untuk mendapatkan modal, tapi karena kemampuan yang belum siap. Lalu ketiga itu perkembangan pasar, zama sekarang yang tidak mampu mengikutinya akan kalah bersaing. Zaman sekarang biasa diatasi lewat sosial media untuk menjadi senjata utama entreprenuer," sambungnya.
Selain itu masalah teknologi, admistrasi dan strategi bisnis juga masih menjadi kendala bagi pebisnis muda dalam mengembangkan UMKM. Apalagi masalah itu menjadi tombak penentuan apakah UMKM mampu berhasil atau tidak. "Keempat itu masalah teknologi. Dari era diginesia ini membangun startup yang melek teknologi. Kelima itu masalah administrasi. Keenam itu strategi bisnis," paparnya.
Untuk itu, Ia menekankan memperbaiki ekosistem berbisnis dan bisa memproyeksikan strategis bisnis menjadi kunci utama dalam menentukan keberhasilan berbisnis. "Mereka harus memproyeksikan diri, ini harus diperbaiki dari awal. Masukan saya ekositemnya harus dibangun bersama-bersama dengan stakeholder," tukasnya.
(akr)
Explore More