HKTI Banten Fokus pada Kesejahteraan & Pemberdayaan Petani
A
A
A
BANTEN - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DPP Provinsi Banten akan menfokuskan dalam pemberian dan mensejahterakan petani di Provinsi Banten. Ketua HKTI Banten Dr. Adang Supandi mengatakan solusi terbaik bagi petani adalah memberikan pembiayaan mesin-mesin pertanian dan merancang mesin pertanian yang murah.
"Ini adalah solusi terbaik bagi petani dengan merancang mesin pertanian yang murah," kata Adang Supandi yang juga Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Banten, Kamis (26/4/2018).
Dikatakan Adang, dirinya dan organisasinya berkontribusi dalam memberikan bantuan mesin pertanian pada masa panen dengan mesin pengering dan mesin penggiling untuk panen padi dan jagung.
Selain itu, jelas Adang, penting juga untuk mensosialisasikan pemanfaatan tanah negara, yang konotasinya merupakan suatu pemanfaatan, penguasaan, pemilikan untuk kepentingan masyarakat.
"Untuk itu bagaimana caranya mensejahterakan masyarakat tani," jelasnya.
Ia menjelaskan HKTI diberi tugas agar dapat menjembatani para petani dan pihak-pihak terkait lainnya, dan HKTI diharapkan bisa mengsinergikan antara pemerintah daerah, BPN dengan masyarakat, serta mendatangkan investor.
“HKTI ini ditunjuk untuk ikut serta didalamnya sehingga HKTI menjembatani nilai-nilai tadi yang setelah open, BPN ini kan mengalokasikan tanahnya, memanfaatkan lalu memberikan sertifikasi kepada masyarakat kan kepada petani. Tapi kami HKTI di ajak bersama-sama dengan mereka untuk dapat menjembatani kepada investor," pungkasnya.
Seperti diketahui, melalui kegiatan bersama DPP Provinsi Hanura Banten, Adang juga memberikan bantuan pendampingan desa untuk produk unggulan padi dan jagung. Hasil produksi jagungnya mencapai 8 ton dari setiap hektar lahannya. Sedangkan untuk hasil produksi padi/gabah mencapai 6-10 ton per hektar dengan bibit padi jenis M400.
"Ini adalah solusi terbaik bagi petani dengan merancang mesin pertanian yang murah," kata Adang Supandi yang juga Sekretaris DPD Partai Hanura Provinsi Banten, Kamis (26/4/2018).
Dikatakan Adang, dirinya dan organisasinya berkontribusi dalam memberikan bantuan mesin pertanian pada masa panen dengan mesin pengering dan mesin penggiling untuk panen padi dan jagung.
Selain itu, jelas Adang, penting juga untuk mensosialisasikan pemanfaatan tanah negara, yang konotasinya merupakan suatu pemanfaatan, penguasaan, pemilikan untuk kepentingan masyarakat.
"Untuk itu bagaimana caranya mensejahterakan masyarakat tani," jelasnya.
Ia menjelaskan HKTI diberi tugas agar dapat menjembatani para petani dan pihak-pihak terkait lainnya, dan HKTI diharapkan bisa mengsinergikan antara pemerintah daerah, BPN dengan masyarakat, serta mendatangkan investor.
“HKTI ini ditunjuk untuk ikut serta didalamnya sehingga HKTI menjembatani nilai-nilai tadi yang setelah open, BPN ini kan mengalokasikan tanahnya, memanfaatkan lalu memberikan sertifikasi kepada masyarakat kan kepada petani. Tapi kami HKTI di ajak bersama-sama dengan mereka untuk dapat menjembatani kepada investor," pungkasnya.
Seperti diketahui, melalui kegiatan bersama DPP Provinsi Hanura Banten, Adang juga memberikan bantuan pendampingan desa untuk produk unggulan padi dan jagung. Hasil produksi jagungnya mencapai 8 ton dari setiap hektar lahannya. Sedangkan untuk hasil produksi padi/gabah mencapai 6-10 ton per hektar dengan bibit padi jenis M400.
(nfl)