Bussan Auto Finance Tawarkan Kupon Obligasi 8,25%
Bussan Auto Finance Tawarkan Kupon Obligasi 8,25%
A
A
A
JAKARTA - PT Bussan Auto Finance (BAF) berencana menerbitkan obligasi II Bussan Auto Finance 2018 sebesar Rp1 triliun dengan menawarkan kupon di kisaran 6% hingga 8,25%.
Presiden Direktur Bussan Auto Finance Lynn Ramli mengatakan, obligasi yang ditawarkan mempunyai dua seri, yakni Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender dengan indikasi tingkat bunga 6-6,5%. Sedangkan Seri B memiliki jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga 7,5-8,25%.
"Sebelumnya kami juga telah menerbitkan obligasi pada tahun 2017, tahun ini kami akan kembali melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal," kata Lynn melalui pers rilis, Kamis (26/4/2018).
Dia optimistis aksi korporasi ini akan diserap pasar. Pasalnya, BAF telah lebih dari 20 tahun menyalurkan pembiayaan di Tanah Air. Selain itu obligasi ini telah memperoleh peringkat AA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
"Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan BAF," jelasnya.
Menurut Lynn, sepanjang tahun lalu perseroan berhasil membukukan jumlah pembiayaan baru sebesar Rp6 triliun atau tumbuh 13,3% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp5,3 triliun. Sedangkan untuk laba tahun berjalan melonjak naik 122,7% dari Rp82,1 miliar menjadi Rp182,7 miliar.
"Secara keseluruhan, kinerja BAF di tahun 2017 tumbuh dari tahun sebelumnya, pencapaian di tahun 2017 juga tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan," akunya.
Hingga akhir Desember 2017, jumlah aset BAF juga tumbuh 9,5% dari Rp7,3 triliun menjadi Rp8 triliun. Selain itu, perusahaan juga mampu menjaga rasio non performing financing (NPF) di level yang semakin baik yaitu sebesar 0,65% dari 0,91%. Rasio tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan dengan NPF industri pembiayaan yang tercatat pada level 2,96% di tahun 2017.
Presiden Direktur Bussan Auto Finance Lynn Ramli mengatakan, obligasi yang ditawarkan mempunyai dua seri, yakni Seri A dengan jangka waktu 370 hari kalender dengan indikasi tingkat bunga 6-6,5%. Sedangkan Seri B memiliki jangka waktu 3 tahun dengan tingkat bunga 7,5-8,25%.
"Sebelumnya kami juga telah menerbitkan obligasi pada tahun 2017, tahun ini kami akan kembali melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal," kata Lynn melalui pers rilis, Kamis (26/4/2018).
Dia optimistis aksi korporasi ini akan diserap pasar. Pasalnya, BAF telah lebih dari 20 tahun menyalurkan pembiayaan di Tanah Air. Selain itu obligasi ini telah memperoleh peringkat AA (double A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
"Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Obligasi ini seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja pembiayaan BAF," jelasnya.
Menurut Lynn, sepanjang tahun lalu perseroan berhasil membukukan jumlah pembiayaan baru sebesar Rp6 triliun atau tumbuh 13,3% dibandingkan tahun 2016 yang mencapai Rp5,3 triliun. Sedangkan untuk laba tahun berjalan melonjak naik 122,7% dari Rp82,1 miliar menjadi Rp182,7 miliar.
"Secara keseluruhan, kinerja BAF di tahun 2017 tumbuh dari tahun sebelumnya, pencapaian di tahun 2017 juga tercermin dalam kinerja keuangan perusahaan," akunya.
Hingga akhir Desember 2017, jumlah aset BAF juga tumbuh 9,5% dari Rp7,3 triliun menjadi Rp8 triliun. Selain itu, perusahaan juga mampu menjaga rasio non performing financing (NPF) di level yang semakin baik yaitu sebesar 0,65% dari 0,91%. Rasio tersebut masih jauh lebih baik dibandingkan dengan NPF industri pembiayaan yang tercatat pada level 2,96% di tahun 2017.
(fjo)
Explore More