Ekonomi Sulut Triwulan I 2018 Tumbuh 6,68%

Selasa, 08 Mei 2018 - 05:05 WIB
Ekonomi Sulut Triwulan...
Ekonomi Sulut Triwulan I 2018 Tumbuh 6,68%
A A A
MANADO - Perekonomian Sulawesi Utara (Sulut) triwulan I 2018 tumbuh 6,68% (y-on-y). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua sektor, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai jasa yang tumbuh 15,63%. Sedangkan komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 10,22%.

“Perekonomian Sulawesi Utara berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan I 2018 mencapai Rp27,13 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp19,24 triliun,” kata Kepala BPS Sulut Moh Edy Mahmud, kemarin.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Sulut triwulan I 2018 tumbuh sebesar -11,84% (q-to-q). Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman perekonomian Sulawesi Utara, di antaranya berakhirnya perayaan keagamaan serta aktivitas belanja pemerintah. “Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 1,29%,” ujarnya.

Pertumbuhan negatif tersebut selain lebih disebabkan efek musiman perekonomian Sulut yaitu berakhirnya perayaan keagamaan dan tahun baru di triwulan sebelumnya juga dipengaruhi oleh aktivitas belanja modal pemerintah yang lebih tinggi pada triwulan sebelumnya serta pencairan tunjangan kinerja daerah yang banyak terjadi pada triwulan sebelumnya.

Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Norma O. F. Regar menambahkan, struktur PDRB Sulut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I 2018 tidak banyak mengalami perubahan. Pertanian, kehutanan, dan perikanan; perdagangan besar-eceran, eparasi mobil-sepeda motor; konstruksi dan transportasi pergudangan masih mendominasi PDRB Sulut, dengan share masing-masing sebesar 20,30%, 12,48%, 11,11% dan 11,55%.

“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara triwulan I 2018 (y-on-y), konstruksi memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 0,89%, diikuti perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 0,86%; dan transportasi dan pergudangan sebesar 0,84%,” pungkasnya.

Sementara itu dalam beberapa kesempatan, Gubernur Sulut Olly Dondokambey mengklaim sejak hari pertama memimpin Provinsi Sulut atau tepatnya 12 Februari 2016, konsisten menunjukan kinerja dan berkarya bagi masyarakat Sulut sebagai pengemban amanah rakyat untuk membawa Sulut semakin progresif di berbagai bidang.

Misalnya dalam urusan pariwisata, Olly menuturkan, upaya pengembangan pariwisata semakin diperlebar melalui promosi pariwisata ke mancanegara dan keikutsertaan dalam berbagai pameran promosi, yang berdampak pada meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara. Di tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara mencapai hampir 100 ribu orang, dan wisatawan nusantara 1.698.523 orang.

"Hal ini, memicu berkembangnya usaha sarana penunjang, seperti jumlah hotel berbintang mencapai 38 hotel, dan hotel non bintang mencapai 325 hotel," ujarnya.

Adapun, dalam urusan penanaman modal, Olly menerangkan peningkatan signifikan investasi PMA dan PMDN dibandingkan target RPJMD, yakni 346 proyek dengan nilai yang ditargetkan sebesar Rp2.5 triliun. "Sedangkan dalam realisasi kita mampu mencetak angka spektakuler, yakni sebesar Rp.7.935.940.139.000,- atau mencapai 317,44% dari target," bebernya.

Berkembangnya sektor pariwisata serta meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi Sulut. Olly menuturkan, perekonomian Sulawesi Utara tahun 2017 tumbuh sebesar 6,32%, meningkat sebesar 0,15% dibandingkan tahun 2016 yang berada pada poin 6,17%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5905 seconds (0.1#10.140)