Bangun Proyek Offshore di Bitan, PT BOMC Kucurkan USD50 Juta

Rabu, 09 Mei 2018 - 05:05 WIB
Bangun Proyek Offshore...
Bangun Proyek Offshore di Bitan, PT BOMC Kucurkan USD50 Juta
A A A
BINTAN - Investor dalam bidang Offshore (proyek perminyakan dan gas lepas pantai), secara resmi menjejakkan investasinya di Kawasan Industri Bintan yang ada di Lobam (KIB Lobam), Kecamatan Sri Kuala Lobam, Kabupaten Bintan.

Adapun investor itu dari perusahaan PT Bintan Offshore Marine Centre (PT BOMC) merupakan perusahaan joint venture antara penyedia jasa logistik Australia, Qube Holdings dan Singatac, perusahaan bidang fabrikasi peralatan offshore di Singapura yang ditandai dengan acara peresmian atau peletakan batu pertama 'Grounbreaking' di lokasi lahan seluas 100 hektar di KIB Lobam yang akan dijadikan dermaga dengan berbagai fasilitas, Selasa (8/5).

Tidak tanggung-tanggung, besaran investasi pembangunan dermaga yang nantinya akan mendukung berbagai bisnis Offshore ini mencapai USD50 juta atau setara Rp700 miliar (Kurs Rp 14.000/ USD). Informasinya, sebanyak enam dermaga dengan rentang panjang 700 meter dengan kedalaman air 10 m LAT akan dibangun oleh PT BOMC, serta menyediakan lahan dan fasilitas bangunan disesuaikan dengan kebutuhan konsumen dengan pengerjaan dua tahap.

"Nilai investasinya mencapai USD 50 juta. Pembangunannya dilakukan dua tahap, jangka waktu pembangunan lima tahun," ungkap Aditya Laksamana, General Manager PT Bintan Inti Industri Estate (BIIE) pengelola KIB Lobam, saat ditemui disela-sela acara.

Aditya mengatakan, pelabuhan dermaga milik PT BOMC nantinya bisa menjadi one stop service untuk operasional kegiatan lepas pantai. Untuk mendukung hal itu, Ia menyampaikan pihaknya sebagai pengelola KIB Lobam tentu akan menyediakan infrastruktur yang potensial untuk berinvestasi. Oleh karena itu, dia berharap pelabuhan tersebut dapat menarik minat investor untuk merapat ke Bintan.

"Kita berharap fasilitas yang kita miliki di Kawawan Industri ini bisa mendukung berbagai investasi. mendatangkan manfaat dan keuntungan, baik itu penyerapan tenaga kerja dan lainnya," ujarnya.

Sementara itu, Chairman PT BOMC Micheal Sousa menyampaikan, Kawasan Pelabuhan yang dibangun perusahaannya di bidang offshore memiliki fasilitas pelabuhan greendfield yang unik untuk memenuhi berbagai kebutuhan akan proyek offshore. Selain itu Ia yakin kawasannya nantinya akan menyediakan lingkungan bisnis yang aman dan terisolasi untuk memberikan layanan pelabuhan, logistik, pergudangan, mobilisasi, penumpukan kapal (RIG-red) dan lain sebagainya yang mampu memenuhi kebutuhan klien karena meliputi enam dermaga dengan panjang garis dermaga hingga 700 meter.

"BOMC menawarkan keuntungan ekonomi karena letaknya yang strategis untuk mendukung proyek lepas pantai melalui lingkungan praktek terbaik dan hemat biaya," ujarnya.

Terkait rencana investor tersebut, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun hadir dalam acara pembukaan Grounbreaking tersebut memberikan respon dan dukungan yang sangat positif. Nurdin Basirun menyampaikan Pemerintah daerah dalam hal ini Provinsi Kepri dan Kabupaten Bintan akan melayani dan mempermudah kepada investor untuk berinvestasi di wilayah Bintan.

"Pemerintah akan melindungi fasilitas-fasilitas. Karena instruksi dari pemerintah di pusat menginginkan permudah dunia investasi khususnya dalam hal perizinan. Kami akan mendorong infrastruktur termasuk regulasinya untuk mempermudah investor dalam melakukan investasinya diwilayah Kepri," pungkas Nurdin.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1006 seconds (0.1#10.140)