Teknisi Perempuan di Dunia Startup Indonesia
A
A
A
MEMULAI usaha startup tentu membutuhkan banyak persiapan. Bidang teknologi dan informasi juga tidak dapat diabaikan sehingga dibutuhkan pekerja di bidang tersebut.
Sudah menjadi rahasia umum jika pekerja di bidang teknologi dan informasi didominasi pekerja laki-laki. Beberapa waktu lalu diadakan diskusi bertajuk Women in Tech Indonesia: Breaking the Stereotypes dengan panelis di antaranya Inclusion and Diversity Lead di Accenture Indonesia Nia Sarinastiti, Lead Software Quality Assurance Engineer Tokopedia Elvira Simanjaya, dan Senior Product Manager & Lead of User Insights Happyfresh Hanifah Azhar, sebagai wakil kaum perempuan yang sukses bekerja di bidang teknologi informasi.
Acara ini diadakan untuk mendorong inklusi perempuan di industri teknologi agar mendapat porsi yang sepadan dengan kapabilitasnya. Stereotipe yang terlanjur menempel bahwa hanya laki-laki yang bisa bekerja di dunia teknologi, dipatahkan dengan mulai bermunculannya kaum perempuan di bidang ini.
Meski begitu, mereka juga mengaku mengalami kesulitan karena stigma yang terlanjur melekat dalam industri ini. Diakui Hanifah Azhar dan Elvira Simanjaya, kaum perempuan harus berani menyuarakan pendapat dan menunjukkan etos kerja yang baik dan efisien. Keduanya merupakan kunci sukses dalam meraih posisi eksekutif di dunia teknologi informasi.
"Mencari mentordi bidang yang ingin kamu masukin sangat berguna. Jangan malu untuk bertanya ke mereka. Belajar dari real people itu bakal jauh lebih terpakai dan bakal bantu akselerasi karier kamu lebih cepat," tambah Hanifah. Berbeda dengan Hanifah dan Elvira, Nia Sarinastiti sebagai yang lebih senior menjelaskan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam lingkungan kerja dapat meningkatkan produktivitas pekerjanya.
Terakhir, ketiga panelis berbagi tips mengenai bagaimana mereka bisa masuk ke dunia teknologi dan mengatur dan melatih strategi c-thinking agar bisa maju, bertahan, dan perlahan mengubah stereotipe di dunia teknologi. Acara yang berlangsung sukses ini dan mendapat tanggapan positif dari peserta.
Nabila, salah satu peserta yang menghadiri acara tersebut, mengungkapkan banyak sekali manfaat yang ia dapatkan setelah menghadiri acara ini. "Lebih semangat untuk bekerja sebagai engineer dan lebih berani speak up untuk mengeluarkan ide serta mengubah diri menjadi lebih baik," katanya.
ISNANI NAFI’AH
GEN SINDO - Institut Pertanian Bogor
Sudah menjadi rahasia umum jika pekerja di bidang teknologi dan informasi didominasi pekerja laki-laki. Beberapa waktu lalu diadakan diskusi bertajuk Women in Tech Indonesia: Breaking the Stereotypes dengan panelis di antaranya Inclusion and Diversity Lead di Accenture Indonesia Nia Sarinastiti, Lead Software Quality Assurance Engineer Tokopedia Elvira Simanjaya, dan Senior Product Manager & Lead of User Insights Happyfresh Hanifah Azhar, sebagai wakil kaum perempuan yang sukses bekerja di bidang teknologi informasi.
Acara ini diadakan untuk mendorong inklusi perempuan di industri teknologi agar mendapat porsi yang sepadan dengan kapabilitasnya. Stereotipe yang terlanjur menempel bahwa hanya laki-laki yang bisa bekerja di dunia teknologi, dipatahkan dengan mulai bermunculannya kaum perempuan di bidang ini.
Meski begitu, mereka juga mengaku mengalami kesulitan karena stigma yang terlanjur melekat dalam industri ini. Diakui Hanifah Azhar dan Elvira Simanjaya, kaum perempuan harus berani menyuarakan pendapat dan menunjukkan etos kerja yang baik dan efisien. Keduanya merupakan kunci sukses dalam meraih posisi eksekutif di dunia teknologi informasi.
"Mencari mentordi bidang yang ingin kamu masukin sangat berguna. Jangan malu untuk bertanya ke mereka. Belajar dari real people itu bakal jauh lebih terpakai dan bakal bantu akselerasi karier kamu lebih cepat," tambah Hanifah. Berbeda dengan Hanifah dan Elvira, Nia Sarinastiti sebagai yang lebih senior menjelaskan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa fleksibilitas dalam lingkungan kerja dapat meningkatkan produktivitas pekerjanya.
Terakhir, ketiga panelis berbagi tips mengenai bagaimana mereka bisa masuk ke dunia teknologi dan mengatur dan melatih strategi c-thinking agar bisa maju, bertahan, dan perlahan mengubah stereotipe di dunia teknologi. Acara yang berlangsung sukses ini dan mendapat tanggapan positif dari peserta.
Nabila, salah satu peserta yang menghadiri acara tersebut, mengungkapkan banyak sekali manfaat yang ia dapatkan setelah menghadiri acara ini. "Lebih semangat untuk bekerja sebagai engineer dan lebih berani speak up untuk mengeluarkan ide serta mengubah diri menjadi lebih baik," katanya.
ISNANI NAFI’AH
GEN SINDO - Institut Pertanian Bogor
(nfl)