Bisnis Asuransi Diyakini Tetap Kuat di Tahun Politik
A
A
A
JAKARTA - Industri asuransi tetap optimistis dengan prospek pertumbuhan bisnis di tahun politik ini. Fundamental ekonomi Indonesia diyakini masih kuat untuk menopang pertumbuhan positif bagi industri asuransi.
"Tahun ini dan tahun depan adalah tahun politik. Biasanya dampak Pemilu hanya pada satu atau dua bulan, namun untuk satu tahun tidak ada masalah. Kami tetap optimistis seperti yang disampaikan AAJI, akan ada pertumbuhan 20-30%," tutur Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Dia juga yakin Manulife dapat mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Manulife Indonesia mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat pada tahun 2017. Hasil ini didorong oleh pertumbuhan premi bisnis baru yang meningkat sebesar 19% year-on-year menjadi Rp4,4 triliun. Manulife Indonesia juga mencatat laba konsolidasi komprehensif sebesar Rp2,6 triliun, melonjak signifikan 290% dari tahun 2016.
"Kekuatan kami adalah produk yang beragam. Kami bangga dengan pencapaian di tahun 2017. Kami akan terus fokus dalam memberikan solusi keuangan yang tepat dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami yang beragam," katanya.
Presdir PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Legowo Kusumonegoro, mengatakan, outlook ekonomi Indonesia di tahun politik 2018 dan 2019 masih positif. "Investasi dunia juga tumbuh semua, baik negara maju dan berkembang, keduanya positif. Ini jarang bisa sinkron keduanya," ujar Legowo dalam kesempatan sama.
Menurut dia, fundamental Indonesia positif walaupun Pilkada serentak dan Pilpres ikut mewarnai kekhawatiran investor. Adanya aksi teror dan tekanan terhadap rupiah belakangan ini diakuinya dapat memengaruhi persepsi masyarakat.
Namun, didukung oleh fundamental ekonomi yang positif, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi 5,2% hingga 5,4%, dia meyakini bisnis akan tetap tumbuh.
"Tahun ini dan tahun depan adalah tahun politik. Biasanya dampak Pemilu hanya pada satu atau dua bulan, namun untuk satu tahun tidak ada masalah. Kami tetap optimistis seperti yang disampaikan AAJI, akan ada pertumbuhan 20-30%," tutur Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Jonathan Hekster dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Dia juga yakin Manulife dapat mencatatkan kinerja positif pada tahun ini. Manulife Indonesia mencatatkan pertumbuhan bisnis yang kuat pada tahun 2017. Hasil ini didorong oleh pertumbuhan premi bisnis baru yang meningkat sebesar 19% year-on-year menjadi Rp4,4 triliun. Manulife Indonesia juga mencatat laba konsolidasi komprehensif sebesar Rp2,6 triliun, melonjak signifikan 290% dari tahun 2016.
"Kekuatan kami adalah produk yang beragam. Kami bangga dengan pencapaian di tahun 2017. Kami akan terus fokus dalam memberikan solusi keuangan yang tepat dan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan nasabah kami yang beragam," katanya.
Presdir PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Legowo Kusumonegoro, mengatakan, outlook ekonomi Indonesia di tahun politik 2018 dan 2019 masih positif. "Investasi dunia juga tumbuh semua, baik negara maju dan berkembang, keduanya positif. Ini jarang bisa sinkron keduanya," ujar Legowo dalam kesempatan sama.
Menurut dia, fundamental Indonesia positif walaupun Pilkada serentak dan Pilpres ikut mewarnai kekhawatiran investor. Adanya aksi teror dan tekanan terhadap rupiah belakangan ini diakuinya dapat memengaruhi persepsi masyarakat.
Namun, didukung oleh fundamental ekonomi yang positif, dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi 5,2% hingga 5,4%, dia meyakini bisnis akan tetap tumbuh.
(fjo)