Meraih Untung di Bulan Penuh Berkah

Minggu, 20 Mei 2018 - 11:35 WIB
Meraih Untung di Bulan...
Meraih Untung di Bulan Penuh Berkah
A A A
JAKARTA - Ramadhan, bulan suci yang dinanti-nanti umat muslim telah tiba. Tidak hanya momen untuk mendulang pahala dengan ibadah, bulan penuh berkah ini menjadi saat tepat bagi pelaku usaha ritel melipatgandakan pendapatan, menyusul perubahan kultural serta perilaku konsumen yang signifikan, terutama konsumerisme yang meningkat di berbagai macam sektor, baik online maupun offline.

Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia yaitu sebanyak 230 juta orang, ini tentu menjadi sasaran empuk bagi pebisnis untuk memasarkan produknya di bulan Ramadhan. Setiap tahunnya, transaksi jual beli pada bulan Ramadhan memang selalu meningkat, tidak terkecuali belanja secara online.

Menurut Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), trafik belanja online pada Ramadhan 2017 melonjak hingga 100%. Data selanjutnya mengungkapkan penjualan ritel online di Indonesia di bulan suci tersebut naik sebanyak 80%.

Salah satu ecommerce raksasa di Indonesia, Lazada, mengungkapkan lonjakan trafik tersebut terjadi di jam-jam sahur yaitu 2-4 pagi dan saat menjelang berbuka puasa.

Barang-barang yang populer dicari dan dibeli melingkupi baju, make-up,mainan, serta peralatan elektronik dan peralatan rumah tangga terbaru, dengan data dari Google yang menunjukkan peningkatan sebanyak 1,68 kali lipat untuk pencarian peralatan rumah tangga dari tahun ke tahun.

Pola belanja ini biasanya dilakukan orang Indonesia untuk membeli hadiah bagi orang-orang terkasih seperti keluarga, saudara, dan sahabat. Sementara menurut Google, pencarian tentang fashion muslim selama bulan Ramadhan di Indonesia juga me ning kat sebanyak 1,7 kali lipat yang men capai puncaknya pada tiga minggu se belum Hari Raya Idul Fitri.

Pencarian fashionini didominasi oleh pencarian busana muslim pria. Stefanus Ridwan, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat APPBI mengatakan, peningkatan tran sak si pelaku ritel memang terjadi di bulan puasa. Untuk lini bisnis fashionmisalnya, lanjut dia, umumnya melonjak sekitar 10 sampai tujuh hari menjelang Lebaran.

Hal ini dikarenakan masih lekatnya tradisi masyarakat Indonesia yang mengenakan baju baru saat merayakan kemenangan tersebut. “Apalagi setelah THR (tunjangan hari raya) turun, konsumen langsung berbondongbondong belanja ke mal atau pusat belanja lainnya,” ujarnya saat dihubungi KORAN SINDO, Kamis (17/5/2018).

Menurut dia, selain peritel busana, toko kelontong, supermarket dan hipermarket juga bakal sesak dipenuhi konsumen, bahkan beberapa hari sebelum bulan Ramadhan. Karena di awalawal Ramadan umumnya masyarakat berbuka puasa di rumah dan memasak sendiri makanan untuk keluarga.

“Maka itu, umumnya cafe atau restoran saat awal-awal puasa agak sepi didatangi pengunjung karena pada berbuka di rumah. Namun, setelah itu biasanya ramai lagi karena banyak undangan bukber dengan teman dan kolega,” tutur Stefanus.

Stefanus mengemukakan, untuk menarik minta pengunjung di bulan suci ini, pelaku usaha ritel musti pintar-pintar mengatur strategi. Terutama dengan memberikan gimmick, event, program, promo hingga diskon menarik bagi konsumen yang datang.

Atau bisa juga mendandani interior ritelnya seperti di mal atau restoran menjadi lebih cantik agar pengunjung bisa merasakan atmosfer yang berbeda dan suka mengabadikannya lewat foto. “Coffee shop atau restoran yang instagramable sekarang memang sedang dicari karena pengunjung bisa eksis di media sosial dengan mengunggah foto selfienya,” ujarnya.

Kenaikan transaksi diamini Setyadi Surya, Corporate Secretary PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Kata dia, saat puasa, di Ramayana memang terjadi peningkatan pengunjung karena masyarakat begitu antusias menunaikan ibadah. Jumlah peningkatannya berbeda-beda setiap tahunnya mengikuti tren dan momentum yang ada.

“Semoga stabilitas keamanan segera pulih kembali sehingga masyarakat memiliki rasa aman beribadah maupun berbelanja,” imbuh Setyadi. Dalam rangka menggenjot penjualan, Ramayana telah membuka dua gerai baru lagi, sehingga total 119 gerai di seluruh Indonesia.

Selain membuka gerai baru, perusahaan juga akan melakukan transformasi beberapa gerai dari sisi desain interior, yaitu yang berlokasi di Samarinda, Padang, Kupang, Makassar, Cilegon, Cijantung, Depok dan lainnya.

Ramayana, terang Setyadi, berfokus pada sisi pelayanan dan kenyamanan, sehinga transformasi ini diharapkan bisa menggenjot kinerja department store ini. “Gerai baru kami dibuka di Bekasi Trade Center pada 28 April 2018 lalu, dan 9 Mei 2018 di Cakung,” jelasnya.

Dimas Rachmadika Wisnu Wardana, Public Relation Manajer PT. Central Retail Indonesia menuturkan, untuk memeriahkan Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya menyiapkan koleksi khusus busana Lebaran yang tersedia eksklusif di Central Departmet Store.

Strategi ini terbukti mampu memikat banyak pengunjung dan menaikkan pendapatan pusat belanja yang berlokasi di Grand Indonesia dan Neo Soho Mall, Jakarta tersebut.

“Setelah tiga tahun menggelar koleksi khusus Lebaran, setiap tahunnya ada kenaikan sekitar 10 persen per tahun khusus untuk omzet koleksi Lebaran saja,” ungkapnya kepada Koran Sindo.

Untuk tahun ini, Central Departmet Store menggandeng 10 desainer Tanah Air khusus untuk pilihan busana muslim yaitu Agnala, Cultura by Maulana, Diniira, Eri, Kami, Khanaan, La Perle, Opi Bachtiar, Poppy Theodorin, dan Vivi Zubedi. Adapun di dunia ecommerce, Garri Juanda, Associate Vice President-Seller Experience Tokopedia mengungkapkan, biasanya selama Ramadan memang transaksi jual beli meningkat hingga tiga kali lipat.

Produk seperti fashiondan F&B termasuk paling diminati selama bulan puasa. “Namun untuk saat ini pertumbuhan transaksi di semua kategori masih terbilang merata, belum ada kenaikan yang signifikan. Kemungkinan akan meningkat di akhirakhir Ramadhan,” tuturnya.

Untuk meningkatkan pendapatan, Tokopedia merancang penawaran spesial bertajuk Ramadan Ekstra. Ini adalah festival belanja online yang menawarkan pengalaman berbelanja baru, berbeda dari yang pernah ada sebelumnya.

Seluruh pengunjung berkesempatan mendapatkan ekstra cashback, ekstra gratis ongkir, ekstra produk eksklusif, ekstra bonus, ekstra diskon, hingga ekstra tiket pesawat ke luar negeri bagi yang beruntung, dan beragam ekstra kejutan lainnya.

Tidak hanya itu, Tokopedia juga menghadirkan beragam inovasi digital demi memberikan pengalaman berbeda dalam berbelanja. Misalnya bagaimana pemirsa TV dapat berinteraksi secara langsung dengan layar televisi atau cukup shake atau menggoyangkan handphone untuk mendapatkan berbagai ekstra kejutan.

Tokopedia berharap Ramadan Ekstra akan memperluas jangkauan para kreator lokal dan memaksimalkan kesempatan baru bagi mereka selama bulan puasa. Garry mengatakan, Ramadan Ekstra akan memberikan kesempatan baru berupa panggung ekstra bagi para brand lokal yang memiliki kualitas produk-layaksaing dengan brand nasional bahkan internasional.

Setiap harinya, Tokopedia akan menyediakan panggung ekstra bagi produk-produk brand lokal lewat laman khusus ‘Makers of The Day’. “Kami berharap, dengan adanya laman ini, produk dari para brand lokal tersebut bisa menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia dan pada akhirnya misi pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia bisa terwujud,” tukasnya. (Rendra Hanggara)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4997 seconds (0.1#10.140)