Dukung Asian Games 2018, BTN Berikan KPR Khusus Atlet
A
A
A
JAKARTA - Sebagai tuan rumah Asian Games 2018, Indonesia tentu ingin mendulang prestasi yang baik. Dukungan untuk kegiatan dan prestasi ini, salah satunya datang dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Bank BTN menyiapkan apresiasi kepada para atlet nasional, khususnya yang berlaga di Asian Games dengan program inovasi KPR BTN Khusus Atlet.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN Khusus Atlet ini juga dimaksudkan perseroan untuk mendukung suksesnya Program Satu Juta Rumah.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, KPR BTN Khusus Atlet hadir untuk menambah semangat para atlet nasional mengukir prestasi di Asian Games 2018. "Produk ini juga diracik untuk memberi kemudahan bagi atlet-atlet nasional lain secara keseluruhan agar dapat memiliki rumah. Para atlet nasional perlu didukung sehingga dapat memiliki rumah layak dengan mudah, murah, dan cepat," ujar Maryono di Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Melalui produk KPR Khusus Atlet, diharapkan dapat menjawab kebutuhan para atlet Indonesia untuk memiliki tempat hunian yang layak, sehingga mereka bisa terus mengharumkan nama baik bangsa.
Berbagai manfaat yang dapat diperoleh para atlet nasional berprestasi dari produk terbaru Bank BTN ini, antara lain suku bunga murah mulai dari 5%. Promo berupa uang muka (down payment/DP) mulai dari 5%. Kemudian, lewat KPR BTN Khusus Atlet, debitur juga bisa memiliki hunian tanpa biaya administrasi, provisi, dan appraisal.
KPR BTN Khusus Atlet dirancang dengan beberapa kelebihan dibandingkan jenis pinjaman pemilikan rumah lainnya. Melalui jenis KPR ini, para atlet bisa mengangsur hingga 30 tahun. Seperti diketahui, produk KPR pada umumnya hanya berjangka waktu paling panjang 20 tahun.
"Kami memberikan jangka waktu kredit hingga 30 tahun khusus bagi para atlet nasional. Inilah salah satu kelebihan yang kami maksudkan, sebagai bentuk dukungan kepada atlet Indonesia agar kesejahteraannya juga terjamin dari aspek terpenuhinya kebutuhan hunian mereka," jelas Maryono.
Sementara itu, hingga April 2018, emiten bersandi BBTN ini mencatat pertumbuhan KPR sebesar 22,03% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp112,3 triliun pada April 2017 menjadi Rp137.05 triliun.
Capaian pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata kenaikan KPR/KPA industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan merekam KPR/KPA di industri perbankan nasional hanya naik sebesar 11,9% yoy per Maret 2018.
Maryono meyakini perseroan akan mampu mencapai target pertumbuhan KPR pada tahun ini, dengan berbagai inovasi produk dan transformasi digital yang dilakukan. Apalagi, masyakarat Indonesia masih memilih KPR sebagai opsi utama untuk membeli hunian.
"Melihat angka kebutuhan rumah yang masih tinggi serta berbagai inovasi yang kami lakukan untuk memfasilitasi kebutuhan akan hunian tersebut, kami optimistis KPR akan tumbuh di atas 20% pada tahun ini," ujar Maryono.
Adapun, berdasarkan data Bank Indonesia per kuartal I/2018 menunjukkan sebanyak 75,8% konsumen di Indonesia masih menggunakan KPR sebagai fasilitas utama dalam pembelian properti residensial. Kemudian sebanyak 14,93% konsumen di Tanah Air memilih membeli rumah secara tunai bertahap dan sisanya 9,27% memiliki rumah dengan skema pembayaran tunai.
"Peluangnya masih terbuka lebar dan kami optimis dapat memenuhi kebutuhan itu dengan kesiapan yang sudah dilakukan Bank BTN," tegas Maryono.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) BTN Khusus Atlet ini juga dimaksudkan perseroan untuk mendukung suksesnya Program Satu Juta Rumah.
Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, KPR BTN Khusus Atlet hadir untuk menambah semangat para atlet nasional mengukir prestasi di Asian Games 2018. "Produk ini juga diracik untuk memberi kemudahan bagi atlet-atlet nasional lain secara keseluruhan agar dapat memiliki rumah. Para atlet nasional perlu didukung sehingga dapat memiliki rumah layak dengan mudah, murah, dan cepat," ujar Maryono di Jakarta, Kamis (31/5/2018).
Melalui produk KPR Khusus Atlet, diharapkan dapat menjawab kebutuhan para atlet Indonesia untuk memiliki tempat hunian yang layak, sehingga mereka bisa terus mengharumkan nama baik bangsa.
Berbagai manfaat yang dapat diperoleh para atlet nasional berprestasi dari produk terbaru Bank BTN ini, antara lain suku bunga murah mulai dari 5%. Promo berupa uang muka (down payment/DP) mulai dari 5%. Kemudian, lewat KPR BTN Khusus Atlet, debitur juga bisa memiliki hunian tanpa biaya administrasi, provisi, dan appraisal.
KPR BTN Khusus Atlet dirancang dengan beberapa kelebihan dibandingkan jenis pinjaman pemilikan rumah lainnya. Melalui jenis KPR ini, para atlet bisa mengangsur hingga 30 tahun. Seperti diketahui, produk KPR pada umumnya hanya berjangka waktu paling panjang 20 tahun.
"Kami memberikan jangka waktu kredit hingga 30 tahun khusus bagi para atlet nasional. Inilah salah satu kelebihan yang kami maksudkan, sebagai bentuk dukungan kepada atlet Indonesia agar kesejahteraannya juga terjamin dari aspek terpenuhinya kebutuhan hunian mereka," jelas Maryono.
Sementara itu, hingga April 2018, emiten bersandi BBTN ini mencatat pertumbuhan KPR sebesar 22,03% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp112,3 triliun pada April 2017 menjadi Rp137.05 triliun.
Capaian pertumbuhan tersebut berada di atas rata-rata kenaikan KPR/KPA industri perbankan nasional. Data Otoritas Jasa Keuangan merekam KPR/KPA di industri perbankan nasional hanya naik sebesar 11,9% yoy per Maret 2018.
Maryono meyakini perseroan akan mampu mencapai target pertumbuhan KPR pada tahun ini, dengan berbagai inovasi produk dan transformasi digital yang dilakukan. Apalagi, masyakarat Indonesia masih memilih KPR sebagai opsi utama untuk membeli hunian.
"Melihat angka kebutuhan rumah yang masih tinggi serta berbagai inovasi yang kami lakukan untuk memfasilitasi kebutuhan akan hunian tersebut, kami optimistis KPR akan tumbuh di atas 20% pada tahun ini," ujar Maryono.
Adapun, berdasarkan data Bank Indonesia per kuartal I/2018 menunjukkan sebanyak 75,8% konsumen di Indonesia masih menggunakan KPR sebagai fasilitas utama dalam pembelian properti residensial. Kemudian sebanyak 14,93% konsumen di Tanah Air memilih membeli rumah secara tunai bertahap dan sisanya 9,27% memiliki rumah dengan skema pembayaran tunai.
"Peluangnya masih terbuka lebar dan kami optimis dapat memenuhi kebutuhan itu dengan kesiapan yang sudah dilakukan Bank BTN," tegas Maryono.
(ven)