Bersiap Agar Nyaman Saat Pulang Kampung
A
A
A
JAKARTA - Perjalanan mudik masyarakat di tahun ini sepertinya makin nyaman dengan berbagai fasilitas penunjang dan infrastruktur yang terus membaik.
Sejumlah pembangunan dan perbaikan baik itu jalan tol, jalan nasional, serta jembatan penghubung dikerjakan pemerintah untuk memudahkan pemudik pada Lebaran 2018 ini. Mudik selalu menjadi tradisi tahunan menjelang Idul Fitri di seantero Tanah Air.
Jutaan warga akan tumpah ruah dan membebani jalan-jalan baik itu di Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga Kalimantan agar bisa pulang kampung bersilaturahmi dengan sanak saudara dan handai tolan. Proses mudik sendiri merupakan suatu hal yang besar mengingat akan melibatkan pergerakan masif masyarakat dari pusat populasi tempat tinggal atau tempat kerja ke wilayah asal masing-masing.
Pada 2017 lalu tercatat, lebih dari 18 juta orang melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya. Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan memperkirakan adanya peningkatan jumlah pemudik hingga mencapai angka 19,5 juta orang. Beragam moda transportasi digunakan oleh para pemudik tersebut.
Pada mudik 2017 yang lalu, delapan juta orang menggunakan moda transportasi darat, 5,8 juta penumpang menggunakan kereta api, tiga juta orang mudik dengan pesawat terbang, dan 1,72 juta orang menggunakan kapal laut. Khusus moda transportasi darat, kendaraan yang digunakan bisa sangat beragam mulai bus, mobil pribadi, hingga sepeda motor.
Menjelang Lebaran yang semakin mendekat, persiapan mudik yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) disebut telah mencapai 90%. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, untuk kesiapan perjalanan mudik, pemerintah sudah memulainya sejak Januari 2018 lalu.
Pihaknya juga sudah membuat penelitian mengenai preferensi masyarakat yang akan mudik. “Kami telah melakukan pemetaan lokasi yang sangat rawan akan kemacetan lalu lintas. Maka itu, untuk mengantisipasi hal ini, kami telah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk memilih hari yang tepat untuk mudik,” tuturnya melalui keterangan tertulis.
Sama seperti tahun lalu, lokasi paling krusial yang dilalui pemudik adalah tol Cipali, setelah itu baru Pelabuhan Merak. Kemenhub telah membuat suatu pemetaan preferensi masyarakat dan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mudik tidak dilakukan pada H-2 dan H-3, tetapi H-5 dan H-6.
Mudik menggunakan sepeda motor, tidak dianjurkan. Hal itu merupakan saran pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan yang masif. Dia juga berpesan agar masyarakat tidak hanya memanfaatkan jalan tol saja melainkan jalan nasional juga.
Apabila nanti ingin mudik menggunakan bus, calon penumpang dapat memastikan terdapat stiker yang menandakan bahwa bus tersebut telah lulus pemeriksaan teknis dan dinyatakan laik jalan. Tak hanya Kemenhub yang ingin membuat masyarakat aman dan nyaman saat mudik.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis infrastruktur jalan dalam melayani arus mudik tahun 2018 lebih baik dari 2017. Jalan nasional yang menjadi jalur mudik kondisinya cukup baik dengan tingkat kemantapan sebesar 90%.
Selain itu untuk jalan tol, pemudik tahun ini bisa menggunakan jalur dari Merak hingga Pasuruan sepanjang 995 kilometer meski dari panjang tersebut, 237 kilometer masih berstatus fungsional. Saat ini, transaksi tol sudah 100% nontunai, sehingga upaya mengurangi antrean di gerbang tol, pihak BUJT akan memaksimalkan seluruh gardu transaksi untuk beroperasi.
Ditambah adanya petugas dengan mesin pembaca kartu tol (mobile reader e-toll) dan menyiapkan lebih banyak fasilitas top up dan kartu baru yang tersebar di rest area dan gardu transaksi tol. Pemudik dihimbau untuk memastikan ketersediaan saldo sebelum memasuki jalan tol guna menghindari terjadinya kemacetan di gardu transaksi.
Untuk fasilitas di jalan tol, Herry menjelaskan, meskipun sebagian jalan tol masih fungsional, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Jalur fungsional akan dilengkapi rambu, marka jalan yang dilengkapi dengan spotlight, pembatas jalan atau Median Concrete Barrier dan tempat istirahat sementara yang dilengkapi parkir, toilet dan musala.
Dengan semakin panjangnya tol yang bisa digunakan, pemudik diminta tidak euforia melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol yang lurus. Pemudik diminta tetap berhatihati dan beristirahat cukup, periksa kondisi kendaraan dengan baik, jangan sampai mogok, terutama di tol fungsional. Meski disiapkan mobil derek namun tentu akan menghambat kendaraan lainnya. Tol fungsional akan difungsikan satu arah dengan dua lajur. (Rendra Hanggara)
Sejumlah pembangunan dan perbaikan baik itu jalan tol, jalan nasional, serta jembatan penghubung dikerjakan pemerintah untuk memudahkan pemudik pada Lebaran 2018 ini. Mudik selalu menjadi tradisi tahunan menjelang Idul Fitri di seantero Tanah Air.
Jutaan warga akan tumpah ruah dan membebani jalan-jalan baik itu di Sumatera, Jawa, Sulawesi, hingga Kalimantan agar bisa pulang kampung bersilaturahmi dengan sanak saudara dan handai tolan. Proses mudik sendiri merupakan suatu hal yang besar mengingat akan melibatkan pergerakan masif masyarakat dari pusat populasi tempat tinggal atau tempat kerja ke wilayah asal masing-masing.
Pada 2017 lalu tercatat, lebih dari 18 juta orang melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya. Untuk tahun ini, Kementerian Perhubungan memperkirakan adanya peningkatan jumlah pemudik hingga mencapai angka 19,5 juta orang. Beragam moda transportasi digunakan oleh para pemudik tersebut.
Pada mudik 2017 yang lalu, delapan juta orang menggunakan moda transportasi darat, 5,8 juta penumpang menggunakan kereta api, tiga juta orang mudik dengan pesawat terbang, dan 1,72 juta orang menggunakan kapal laut. Khusus moda transportasi darat, kendaraan yang digunakan bisa sangat beragam mulai bus, mobil pribadi, hingga sepeda motor.
Menjelang Lebaran yang semakin mendekat, persiapan mudik yang dilakukan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) disebut telah mencapai 90%. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, untuk kesiapan perjalanan mudik, pemerintah sudah memulainya sejak Januari 2018 lalu.
Pihaknya juga sudah membuat penelitian mengenai preferensi masyarakat yang akan mudik. “Kami telah melakukan pemetaan lokasi yang sangat rawan akan kemacetan lalu lintas. Maka itu, untuk mengantisipasi hal ini, kami telah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk memilih hari yang tepat untuk mudik,” tuturnya melalui keterangan tertulis.
Sama seperti tahun lalu, lokasi paling krusial yang dilalui pemudik adalah tol Cipali, setelah itu baru Pelabuhan Merak. Kemenhub telah membuat suatu pemetaan preferensi masyarakat dan selalu memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mudik tidak dilakukan pada H-2 dan H-3, tetapi H-5 dan H-6.
Mudik menggunakan sepeda motor, tidak dianjurkan. Hal itu merupakan saran pencegahan agar tidak terjadi kecelakaan yang masif. Dia juga berpesan agar masyarakat tidak hanya memanfaatkan jalan tol saja melainkan jalan nasional juga.
Apabila nanti ingin mudik menggunakan bus, calon penumpang dapat memastikan terdapat stiker yang menandakan bahwa bus tersebut telah lulus pemeriksaan teknis dan dinyatakan laik jalan. Tak hanya Kemenhub yang ingin membuat masyarakat aman dan nyaman saat mudik.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis infrastruktur jalan dalam melayani arus mudik tahun 2018 lebih baik dari 2017. Jalan nasional yang menjadi jalur mudik kondisinya cukup baik dengan tingkat kemantapan sebesar 90%.
Selain itu untuk jalan tol, pemudik tahun ini bisa menggunakan jalur dari Merak hingga Pasuruan sepanjang 995 kilometer meski dari panjang tersebut, 237 kilometer masih berstatus fungsional. Saat ini, transaksi tol sudah 100% nontunai, sehingga upaya mengurangi antrean di gerbang tol, pihak BUJT akan memaksimalkan seluruh gardu transaksi untuk beroperasi.
Ditambah adanya petugas dengan mesin pembaca kartu tol (mobile reader e-toll) dan menyiapkan lebih banyak fasilitas top up dan kartu baru yang tersebar di rest area dan gardu transaksi tol. Pemudik dihimbau untuk memastikan ketersediaan saldo sebelum memasuki jalan tol guna menghindari terjadinya kemacetan di gardu transaksi.
Untuk fasilitas di jalan tol, Herry menjelaskan, meskipun sebagian jalan tol masih fungsional, akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Jalur fungsional akan dilengkapi rambu, marka jalan yang dilengkapi dengan spotlight, pembatas jalan atau Median Concrete Barrier dan tempat istirahat sementara yang dilengkapi parkir, toilet dan musala.
Dengan semakin panjangnya tol yang bisa digunakan, pemudik diminta tidak euforia melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol yang lurus. Pemudik diminta tetap berhatihati dan beristirahat cukup, periksa kondisi kendaraan dengan baik, jangan sampai mogok, terutama di tol fungsional. Meski disiapkan mobil derek namun tentu akan menghambat kendaraan lainnya. Tol fungsional akan difungsikan satu arah dengan dua lajur. (Rendra Hanggara)
(nfl)