Lewati Jalur Nontol Sambil Berwisata
A
A
A
JAKARTA - Lebaran tahun ini masyarakat akan dimanjakan dengan kesiapan infrastruktur jalan tol. Total ada sekitar 760 kilometer jalur tol yang siap dilalui.
Sepanjang 520 km masuk dalam kategori beroperasi normal dan sisanya fungsional atau bersifat terbatas yang bisa dilalui hingga Pasuruan, Jawa Timur. Kendati demikian, masyarakat diharapkan tidak terjebak euforia dan memilih tol sebagai jalur utama menuju kampung halaman.
Jika ini terjadi, mau tidak mau kemacetan tetap tidak terhindarkan. Karena itu, sebaiknya pemudik juga memanfaatkan jalan nontol. Harapan ini disampaikan Kabiro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Saleh Atmawijaya.
Dia pun menjamin, jalur selain jalan tol juga sudah semakin baik dan banyak pilihannya, baik jalur pantura maupun lintas selatan. Menurut dia, saat ini kondisi kemantapan jalan sudah mencapai 90% dan terus dilakukan perbaikan hingga menjelang puncak arus mudik.
“2018 ini kita ingin memberikan layanan lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Kejadian 2016 jangan sampai terulang lagi. Kami telah berkoordinasi dengan berbagai elemen terkait.
Kita ingin mudik kali ini aman, cepat, lancar,” tutur Endra dalam Talkshow Akhir Pekan Terhangat Polemik Radio MNC Trijaya Network bertema “Siap-siap Mudik Asyik” di Restoran Warung Daun, Jakarta, kemarin. Dia pun merekomendasikan pemudik agar memanfaatkan jalur lintas selatan.
Selain jalannya sudah mulus, di sepanjang jalur tersebut juga cukup banyak destinasi wisata sehingga sambil mudik masyarakat bisa menikmati berbagai wisata yang ada. “Kita punya banyak pilihan. Ada kereta api, transportasi udara, laut, dan bus. Kita optimistis tahun ini lebih lancar, aman, dan nyaman,” ucapnya.
Selain jalan mulus, dia juga menjamin keamanan jalan, termasuk dari ancaman longsor yang memang rawan terjadi di jalur selatan. Daerah rawan dimaksud seperti di wilayah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Jawa Timur; di Sukabumi dan Bandung Selatan, Jawa Barat; dan Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Jawa Tengah.
“Kita siapkan 80 posko untuk menjamin kalau ada lubang jalan langsung kita selesaikan, dan kalau sampai terjadi longsor, bisa langsung dibersihkan agar tidak mengganggu,” tuturnya. Sebelumnya Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadie Moerwanto mengatakan, jalur lintas selatan atau pantai selatan (pansela) Jawa termasuk scenic roadatau “jalur indah”.
Jalur ini melewati area yang masih relatif alami dan memiliki banyak lokasi wisata bahari. Jalur ini menghubungkan kawasan Pantai Anyer, Banten hingga Provinsi Yogyakarta. Para pemudik dari wilayah Anyer bisa mangakses jalur ini melalui lintas tengah dari (exit tol Cileunyi) Kabupaten Tasikmalaya atau melalui Ciwidey, Kabupaten Bandung (exit tol Seroja).
“Total panjang pantai selatan ini 1.045 kilometer dengan karakteristik scenic road. Kondisi tahun ini sudah lebih baik dan lebih mantap,” ujar Arie. Selain keindahannya, kata dia, masyarakat juga bisa mencoba lintas selatan untuk mudik karena waktu libur Lebaran tahun ini lebih panjang dari tahun-tahun kemarin.
Sedangkan Direktur Preservasi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya menjamin zero pot hole di sepanjang jalur pantai utara. Selain itu, di jalur pantura tidak akan ada pekerjaan jalan pada H-10 hingga H+10 Lebaran. “Namun, untuk pemeliharaan rutin masih akan kita lakukan jika diperlukan,” jelas Hedy. (Abdul Rochim/ Ichsan Amin)
Sepanjang 520 km masuk dalam kategori beroperasi normal dan sisanya fungsional atau bersifat terbatas yang bisa dilalui hingga Pasuruan, Jawa Timur. Kendati demikian, masyarakat diharapkan tidak terjebak euforia dan memilih tol sebagai jalur utama menuju kampung halaman.
Jika ini terjadi, mau tidak mau kemacetan tetap tidak terhindarkan. Karena itu, sebaiknya pemudik juga memanfaatkan jalan nontol. Harapan ini disampaikan Kabiro Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Endra Saleh Atmawijaya.
Dia pun menjamin, jalur selain jalan tol juga sudah semakin baik dan banyak pilihannya, baik jalur pantura maupun lintas selatan. Menurut dia, saat ini kondisi kemantapan jalan sudah mencapai 90% dan terus dilakukan perbaikan hingga menjelang puncak arus mudik.
“2018 ini kita ingin memberikan layanan lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Kejadian 2016 jangan sampai terulang lagi. Kami telah berkoordinasi dengan berbagai elemen terkait.
Kita ingin mudik kali ini aman, cepat, lancar,” tutur Endra dalam Talkshow Akhir Pekan Terhangat Polemik Radio MNC Trijaya Network bertema “Siap-siap Mudik Asyik” di Restoran Warung Daun, Jakarta, kemarin. Dia pun merekomendasikan pemudik agar memanfaatkan jalur lintas selatan.
Selain jalannya sudah mulus, di sepanjang jalur tersebut juga cukup banyak destinasi wisata sehingga sambil mudik masyarakat bisa menikmati berbagai wisata yang ada. “Kita punya banyak pilihan. Ada kereta api, transportasi udara, laut, dan bus. Kita optimistis tahun ini lebih lancar, aman, dan nyaman,” ucapnya.
Selain jalan mulus, dia juga menjamin keamanan jalan, termasuk dari ancaman longsor yang memang rawan terjadi di jalur selatan. Daerah rawan dimaksud seperti di wilayah Pacitan, Ponorogo, Trenggalek, Jawa Timur; di Sukabumi dan Bandung Selatan, Jawa Barat; dan Banjarnegara, Temanggung, Wonosobo, Jawa Tengah.
“Kita siapkan 80 posko untuk menjamin kalau ada lubang jalan langsung kita selesaikan, dan kalau sampai terjadi longsor, bisa langsung dibersihkan agar tidak mengganggu,” tuturnya. Sebelumnya Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadie Moerwanto mengatakan, jalur lintas selatan atau pantai selatan (pansela) Jawa termasuk scenic roadatau “jalur indah”.
Jalur ini melewati area yang masih relatif alami dan memiliki banyak lokasi wisata bahari. Jalur ini menghubungkan kawasan Pantai Anyer, Banten hingga Provinsi Yogyakarta. Para pemudik dari wilayah Anyer bisa mangakses jalur ini melalui lintas tengah dari (exit tol Cileunyi) Kabupaten Tasikmalaya atau melalui Ciwidey, Kabupaten Bandung (exit tol Seroja).
“Total panjang pantai selatan ini 1.045 kilometer dengan karakteristik scenic road. Kondisi tahun ini sudah lebih baik dan lebih mantap,” ujar Arie. Selain keindahannya, kata dia, masyarakat juga bisa mencoba lintas selatan untuk mudik karena waktu libur Lebaran tahun ini lebih panjang dari tahun-tahun kemarin.
Sedangkan Direktur Preservasi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, pihaknya menjamin zero pot hole di sepanjang jalur pantai utara. Selain itu, di jalur pantura tidak akan ada pekerjaan jalan pada H-10 hingga H+10 Lebaran. “Namun, untuk pemeliharaan rutin masih akan kita lakukan jika diperlukan,” jelas Hedy. (Abdul Rochim/ Ichsan Amin)
(poe)