Pertamina MOR IV Siapkan Fasilitas Alternatif Pengisian BBM di Jalur Mudik
A
A
A
SOLO - Persiapan matang dilakukan PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) IV Jawa Tengah dan Yogyakarta dalam menyambut arus mudik dan balik Lebaran 2018.
Selain menambah stok hingga 30% untuk bahan bakar minyak (BBM) gasoline, fasilitas alternatif pengisian di jalur mudik dan padat wisata juga telah disiapkan.
Unit Manager Communication and CSR MOR IV Jateng dan Yogyakarta Andar Titi Lestari mengatakan, puncak arus mudik diprediksi berlangsung mulai 8-13 Juni mendatang dan wilayah Jateng menjadi pusat perhatian.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM saat arus mudik, operasional terminal BBM di Boyolali, Tegal, Yogyakarta, Cilacap, dan Semarang standby 24 jam. "SPBU di wilayah strategis atau padat wisata juga siap 24 jam," kata Andar Titi Lestari di Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/6/2018).
Jumlah mobil tangki ditambah sekitar 35% menjadi 486 unit. Demikian pula jumlah personelnya ditambah dari 1.100 orang menjadi 1.500 orang. "Agar distribusi tidak terkendala, kami juga menyiapkan SPBU kantong di 27 titik di Jateng," terangnya.
SPBU kantong berperan untuk mempercepat jarak waktu distribusi. Ketika ada 1-2 SPBU di daerah-daerah SPBU terjadi pengurangan kapasitas, maka mobil SPBU kantong akan bergerak menambah pasokan di SPBU tersebut. Dengan demikian, tidak ada SPBU yang mengalami kekosongan BBM.
Pada sisi lain, jumlah ruas jalan tol operasional maupun fungsional panjangnya juga bertambah. "Tahun lalu 94 kilometer dan tahun ini 214 kilometer," terangnya. Sehingga fasilitas yang disiapkan di jalur Tegal, Pemalang, Semarang, dan Solo juga lebih banyak. Diantaranya kios kemasan Pertamax di 25 titik, mobil dispenser, dan Portable Tank Operation (PTO) atau mobil tangki yang memiliki dispenser.
Sehingga PTO dapat melayani layaknya SPBU mini dengan jumlah 24 unit. Jumlah motor pembawa BBM kemasan, jumlahnya juga ditambah menjadi 200 unit. "Tahun lalu hanya 90 unit, tahun ini persiapan kami tidak main-main," tandasnya. Motorist BBM dengan kapasitas angkut hingga 30 liter disiagakan di 160 titik. Apabila ada kepadatan, Motorist BBM akan menembus kemacetan dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk pengondisian jalan.
Pelayanan Motorist ini bersifat darurat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM. Sehingga pihaknya mengimbau agar pengendara mengisi tangki penuh sebelum memulai perjalanan. Pertamina MOR IV tahun ini juga telah menyiapkan fasilitas untuk transaksi menggunakan EDC dari Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI. Sehingga pemudik dapat menggunakan kartu debit dan e-money untuk membeli BBM di kios.
Mengenai stok tambahan BBM, bervariasi di tiap-tiap daerah dengan rata-rata kenaikan 30% untuk gasoline (Premium dan Pertamax Series) dari 11.394 kiloliter menjadi 15.514 kiloliter. Sementara, BBM jenis gasoil (Solar/Bio+Pertamina Dex series) diprediksi mengalami penurunan 10% karena penurunan aktivitas pengiriman dan pembatasan angkutan barang. Namun di sisi lain Pertamina Dex dan Dexlite akan mengalami kenaikan sekitar 37% dan 43%.
Pertamina juga menjamin ketersediaan LPG dengan menambah armada skid tank, menyiapkan 397 Agen Siaga dan 5.191 Pangkalan Siaga. Kenaikan konsumsi LPG diperkirakan naik 8%. Atau setara 28.736.410 tabung per hari dari rata-rata normalnya 26.162.813 tabung per hari.
Selain menambah stok hingga 30% untuk bahan bakar minyak (BBM) gasoline, fasilitas alternatif pengisian di jalur mudik dan padat wisata juga telah disiapkan.
Unit Manager Communication and CSR MOR IV Jateng dan Yogyakarta Andar Titi Lestari mengatakan, puncak arus mudik diprediksi berlangsung mulai 8-13 Juni mendatang dan wilayah Jateng menjadi pusat perhatian.
Untuk memenuhi kebutuhan BBM saat arus mudik, operasional terminal BBM di Boyolali, Tegal, Yogyakarta, Cilacap, dan Semarang standby 24 jam. "SPBU di wilayah strategis atau padat wisata juga siap 24 jam," kata Andar Titi Lestari di Solo, Jawa Tengah, Kamis (7/6/2018).
Jumlah mobil tangki ditambah sekitar 35% menjadi 486 unit. Demikian pula jumlah personelnya ditambah dari 1.100 orang menjadi 1.500 orang. "Agar distribusi tidak terkendala, kami juga menyiapkan SPBU kantong di 27 titik di Jateng," terangnya.
SPBU kantong berperan untuk mempercepat jarak waktu distribusi. Ketika ada 1-2 SPBU di daerah-daerah SPBU terjadi pengurangan kapasitas, maka mobil SPBU kantong akan bergerak menambah pasokan di SPBU tersebut. Dengan demikian, tidak ada SPBU yang mengalami kekosongan BBM.
Pada sisi lain, jumlah ruas jalan tol operasional maupun fungsional panjangnya juga bertambah. "Tahun lalu 94 kilometer dan tahun ini 214 kilometer," terangnya. Sehingga fasilitas yang disiapkan di jalur Tegal, Pemalang, Semarang, dan Solo juga lebih banyak. Diantaranya kios kemasan Pertamax di 25 titik, mobil dispenser, dan Portable Tank Operation (PTO) atau mobil tangki yang memiliki dispenser.
Sehingga PTO dapat melayani layaknya SPBU mini dengan jumlah 24 unit. Jumlah motor pembawa BBM kemasan, jumlahnya juga ditambah menjadi 200 unit. "Tahun lalu hanya 90 unit, tahun ini persiapan kami tidak main-main," tandasnya. Motorist BBM dengan kapasitas angkut hingga 30 liter disiagakan di 160 titik. Apabila ada kepadatan, Motorist BBM akan menembus kemacetan dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk pengondisian jalan.
Pelayanan Motorist ini bersifat darurat dan membantu masyarakat untuk mendapatkan BBM. Sehingga pihaknya mengimbau agar pengendara mengisi tangki penuh sebelum memulai perjalanan. Pertamina MOR IV tahun ini juga telah menyiapkan fasilitas untuk transaksi menggunakan EDC dari Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI. Sehingga pemudik dapat menggunakan kartu debit dan e-money untuk membeli BBM di kios.
Mengenai stok tambahan BBM, bervariasi di tiap-tiap daerah dengan rata-rata kenaikan 30% untuk gasoline (Premium dan Pertamax Series) dari 11.394 kiloliter menjadi 15.514 kiloliter. Sementara, BBM jenis gasoil (Solar/Bio+Pertamina Dex series) diprediksi mengalami penurunan 10% karena penurunan aktivitas pengiriman dan pembatasan angkutan barang. Namun di sisi lain Pertamina Dex dan Dexlite akan mengalami kenaikan sekitar 37% dan 43%.
Pertamina juga menjamin ketersediaan LPG dengan menambah armada skid tank, menyiapkan 397 Agen Siaga dan 5.191 Pangkalan Siaga. Kenaikan konsumsi LPG diperkirakan naik 8%. Atau setara 28.736.410 tabung per hari dari rata-rata normalnya 26.162.813 tabung per hari.
(ven)