Indofood Berangkatkan 2.200 Pedagang Warmindo Mudik Gratis

Sabtu, 09 Juni 2018 - 09:07 WIB
Indofood Berangkatkan...
Indofood Berangkatkan 2.200 Pedagang Warmindo Mudik Gratis
A A A
YOGYAKARTA - Sebanyak 2.200 lebih pedagang warung makan indomie (warmindo) atau warung burjo yang tersebar di DIY Jateng, difasilitiasi mudik gratis oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Pemberangkan mudik dengan tujuan Wilyah Jawa Barat Seperti Kuningan, Tasik, Ciawi, Cimidi dan sekitarnya ini dilakukan di lapangan Parkir Mandala Krida Yogyakarta Jumat (8/6) malam.

“Dari Yogyakarta kita berangkatkan 1.700 pedagang dan keluarganya dengan 34 bus sementara untuk Jateng ada 500 orang dengan 11 bus,” terang Branch Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur, Divisi Noodle Cabang Semarang, Devie Permana.

Peserta mudik Warmindo ini tidak dipungut biaya sama sekali. Mereka bahkan diberikan bingkisan lebaran. Program ini merupakan sarana untuk memelihara dan menjaga loyalitas konsumen terhadap produk indomie.

Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti berpesan kepada para pedagang untuk tidak lama-lama saat mudik nanti. Menurut Haryadi keberadaan para pedagang ini sangat dibutuhkan warga Yogya utamanya dari para mahasiswa. “Jangan lupa kembali ke Yogya. Kalau ditringgal lama-lama Yogya sepi dari Warmindo. Teman-teman mahasiswa membutuhkan,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X justru menungkapkan fenomena berkembangnya warmindo tanpa menyediakan menu burjo. “Sedih warmindo berkembang namun kacang ijonya berkurang. Jangan lupa kacang ijo juga dibuat,” ujarnya sebelum memberangkatkan para pedagang ini.

Tokoh Pengusaha Warga Kuningan (PPWK) DI Yogjakarta, Andi Waruga mengungkapkan Sleman dan Kota Yogyakarta merupakan lahan basah bagi keberadaan warung burjo ini. Akibat tingginya persaingan, mereka saat ini mulai melirik wilayah Bantul. Apalagi sejumlah kampus baru juga hadir di Bantul. “Beberapa kampus baru dan perkembangan perekonomian di Bantul membuat teman-teman melirik wilayah ini,” terangnya Sabtu (9/6).

Menurut Andi, perputaran uang dari usaha ini sangat tinggi. Diperkirakan selama dua minggu kedepan perputaran uang di burjo yang mencapai Rp12 miliar terhenti karena ditinggal mudik. Selain Bantul mereka juga melirik kawasan Kulonprogo. Pembangunan Bandara NYIA dianggap menjadi pasar yang potensial. “Saat ini ada sekitar 1.500 usaha warung burjo di seluruh DIY,” jelasnya saat dihubungi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0754 seconds (0.1#10.140)