Rini Jamin Mahasiswa Magang Tidak Dijadikan Tukang Fotocopy
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengimbau kepada 10 perusahaan BUMN yang berpartisipasi dalam program magang bersertifikat agar mendidik mahasiswa vokasi Universitas Indonesia yang turut serta dalam program tersebut, sesuai dengan jurusannya. Hal itu dilakukan agar mahasiswa magang memiliki kemampuan untuk bekerja.
"Mahasiswa magang itu bukan disuruh untuk fotocopy, buat kopi atau sebagainya. Saya dulu magang di Citibank juga disuruh fotocopy dan buat kopi untuk bos-bos. Tapi kita harus berani menanyakan ke mereka (BUMN) tugas kita," ujar Rini dalam orasi ilmiah bertema Peran Serta BUMN dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (28/6/2018).
Untuk meminimalisir hal tersebut, Rini akan melakukan monitoring terhadap BUMN yang berpartisipasi dalam program magang bersertifikat serta melakukan cek dan ricek kepada para dosen.
"Sebuah program tidak akan berhasil kalau tidak ada win-win. Oleh sebab itu, saya akan minta mahasiswa magang bersertifikat memberikan masukan agar kami dapat mengevaluasinya," tuturnya.
Ia juga mengimbau 10 direktur SDM yang melaksanakan program magang bersertifikat ini turut serta melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa vokasi Universitas Indonesia yang ikut program magang tersebut.
"Program magang bersertifikat ini sangat penting untuk sumber daya manusia di seluruh Indonesia. Sebab, kebutuhan SDM semakin besar setiap tahunnya dan kita butuh SDM yang berdaya saing," sambungnya.
Sementara, Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia, Herdy Herman, menambahkan, program magang bersertifikat lahir dari adanya kebutuhan para direktur SDM terhadap SDM yang andal dan unggul.
"Sehingga mahasiswa vokasi Universitas Indonesia yang akan ikut program ini akan ada tutorialnya seperti apa. Jadi tidak akan disurut untuk fotocopy atau lain sebagainya," tegas Herdy.
"Mahasiswa magang itu bukan disuruh untuk fotocopy, buat kopi atau sebagainya. Saya dulu magang di Citibank juga disuruh fotocopy dan buat kopi untuk bos-bos. Tapi kita harus berani menanyakan ke mereka (BUMN) tugas kita," ujar Rini dalam orasi ilmiah bertema Peran Serta BUMN dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Vokasi di Universitas Indonesia, Depok, Kamis (28/6/2018).
Untuk meminimalisir hal tersebut, Rini akan melakukan monitoring terhadap BUMN yang berpartisipasi dalam program magang bersertifikat serta melakukan cek dan ricek kepada para dosen.
"Sebuah program tidak akan berhasil kalau tidak ada win-win. Oleh sebab itu, saya akan minta mahasiswa magang bersertifikat memberikan masukan agar kami dapat mengevaluasinya," tuturnya.
Ia juga mengimbau 10 direktur SDM yang melaksanakan program magang bersertifikat ini turut serta melakukan pengecekan terhadap pekerjaan yang diberikan kepada mahasiswa vokasi Universitas Indonesia yang ikut program magang tersebut.
"Program magang bersertifikat ini sangat penting untuk sumber daya manusia di seluruh Indonesia. Sebab, kebutuhan SDM semakin besar setiap tahunnya dan kita butuh SDM yang berdaya saing," sambungnya.
Sementara, Ketua Umum Forum Human Capital Indonesia, Herdy Herman, menambahkan, program magang bersertifikat lahir dari adanya kebutuhan para direktur SDM terhadap SDM yang andal dan unggul.
"Sehingga mahasiswa vokasi Universitas Indonesia yang akan ikut program ini akan ada tutorialnya seperti apa. Jadi tidak akan disurut untuk fotocopy atau lain sebagainya," tegas Herdy.
(ven)