Tiga Pembangkit Perkuat Kelistrikan Sulsel, Menteri Rini Puji PLN
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi kerja keras PT PLN (Persero) untuk mempercepat penyelesaian program listrik 35 ribu megawatt (MW).
Perkembangan terbaru program ini adalah diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya dengan kapasitas 2x100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi berkapasitas 2x135 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap) I Kapasitas 75 MW oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, 2 Juli 2018.
"Program ini selalu kami perhatikan secara khusus agar percepatannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga kapasitas listrik pun bisa memenuhi kebutuhan nasional," ujar Rini di Jakarta, Senin (2/7/2018).
Rini menjelaskan, pasokan listrik dari PLTU Punagaya, PLTU Jeneponto dan PLTB Sidrap akan meningkatkan kapasitas dan kehandalan listrik di Sulawesi Bagian Selatan. Hal tersebut diharapkan bisa mendorong sektor industri, menarik investor, dan menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat sekitar.
"Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah dengan daya tarik investasi yang tinggi di Indonesia. Semoga seiring meningkatnya kehandalan listrik ini, investasi pun semakin meningkat hingga akhirnya masyarakat Sulawesi pun semakin sejahtera. Untuk itu, saya apresiasi PLN beserta seluruh pihak yang mendukung penuh program listrik 35 ribu MW," jelasnya.
Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir menambahkan, PLTU Punagaya 2x100 MW merupakan pembangkit milik PLN yang berlokasi di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Investasi PLTU ini mencapai USD 290 Juta, dengan melibatkan 1.000 tenaga kerja. Unit 1 PLTU Punagaya telah beroperasi pada 23 November 2017 dan Unit 2 pada 15 Januari 2018.
Sementara PLTU Jeneponto Ekspansi 2x135 MW dikembangkan oleh PT Bosowa Energi dengan nilai investasi mencapai USD 320 Juta. Kerjasama dengan PLN untuk pembelian tenaga listrik dari PLTU ini dilakukan pada Mei 2015, dan mulai mengalirkan energi listrik pada November 2017. Pembangkit ini juga menyerap tenaga kerja mencapai 1.000 orang pada tahap konstruksi, dan 100 orang pada tahap operasi.
Adapun PLTB Sidrap 75 MW dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan nilai investasi mencapai USD 150 juta. Perjanjian jual beli dengan PLN telah dilakukan pada 19 Agustus 2015. Pembangkit ini menyerap tenaga kerja total sebanyak 550 orang (500 orang tahap konstruksi, 50 orang saat beroperasi).
"Hadirnya kedua PLTU besar ini akan menambah daya mampu sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan menjadi 1.600 MW . Sedangkan beban puncak kelistrikannya mencapai 1.100 MW, kata Sofyan.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama PLN juga melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek PLTU Sulsel Barru-2 Kapasitas 100 MW, Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk Kapasitas 40 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto 72 MW. Sehingga total investasi untuk enam proyek pembangkit ini mencapai Rp 16,4 Triliun, dan melibatkan sedikitnya 5400 tenaga kerja dalam negeri.
Berdasarkan data PLN, saat ini, jumlah pembangkit program 35 ribu MW yang telah beroperasi dan comisioning mencapai 2.114 MW. Sedangkan pembangkit yang sedang dalam proses konstruksi mencapai 16.686 MW, dan pembangkit dalam proses financial close mencapai 13.481 MW.
Perkembangan terbaru program ini adalah diresmikannya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya dengan kapasitas 2x100 MW dan PLTU Jeneponto Ekspansi berkapasitas 2x135 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap) I Kapasitas 75 MW oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, 2 Juli 2018.
"Program ini selalu kami perhatikan secara khusus agar percepatannya dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sehingga kapasitas listrik pun bisa memenuhi kebutuhan nasional," ujar Rini di Jakarta, Senin (2/7/2018).
Rini menjelaskan, pasokan listrik dari PLTU Punagaya, PLTU Jeneponto dan PLTB Sidrap akan meningkatkan kapasitas dan kehandalan listrik di Sulawesi Bagian Selatan. Hal tersebut diharapkan bisa mendorong sektor industri, menarik investor, dan menumbuhkan geliat ekonomi masyarakat sekitar.
"Sulawesi Selatan merupakan salah satu daerah dengan daya tarik investasi yang tinggi di Indonesia. Semoga seiring meningkatnya kehandalan listrik ini, investasi pun semakin meningkat hingga akhirnya masyarakat Sulawesi pun semakin sejahtera. Untuk itu, saya apresiasi PLN beserta seluruh pihak yang mendukung penuh program listrik 35 ribu MW," jelasnya.
Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basir menambahkan, PLTU Punagaya 2x100 MW merupakan pembangkit milik PLN yang berlokasi di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto. Investasi PLTU ini mencapai USD 290 Juta, dengan melibatkan 1.000 tenaga kerja. Unit 1 PLTU Punagaya telah beroperasi pada 23 November 2017 dan Unit 2 pada 15 Januari 2018.
Sementara PLTU Jeneponto Ekspansi 2x135 MW dikembangkan oleh PT Bosowa Energi dengan nilai investasi mencapai USD 320 Juta. Kerjasama dengan PLN untuk pembelian tenaga listrik dari PLTU ini dilakukan pada Mei 2015, dan mulai mengalirkan energi listrik pada November 2017. Pembangkit ini juga menyerap tenaga kerja mencapai 1.000 orang pada tahap konstruksi, dan 100 orang pada tahap operasi.
Adapun PLTB Sidrap 75 MW dikembangkan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi dengan nilai investasi mencapai USD 150 juta. Perjanjian jual beli dengan PLN telah dilakukan pada 19 Agustus 2015. Pembangkit ini menyerap tenaga kerja total sebanyak 550 orang (500 orang tahap konstruksi, 50 orang saat beroperasi).
"Hadirnya kedua PLTU besar ini akan menambah daya mampu sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan menjadi 1.600 MW . Sedangkan beban puncak kelistrikannya mencapai 1.100 MW, kata Sofyan.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama PLN juga melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek PLTU Sulsel Barru-2 Kapasitas 100 MW, Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk Kapasitas 40 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Jeneponto 72 MW. Sehingga total investasi untuk enam proyek pembangkit ini mencapai Rp 16,4 Triliun, dan melibatkan sedikitnya 5400 tenaga kerja dalam negeri.
Berdasarkan data PLN, saat ini, jumlah pembangkit program 35 ribu MW yang telah beroperasi dan comisioning mencapai 2.114 MW. Sedangkan pembangkit yang sedang dalam proses konstruksi mencapai 16.686 MW, dan pembangkit dalam proses financial close mencapai 13.481 MW.
(akr)