Petrokimia Lempar Dua Produk Baru ke Pasar Pupuk Nasional
A
A
A
GRESIK - Bertepatan dengan HUT ke-46, pabrik plat merah PT Petrokimia Gresik melempar dua produk baru ke pasar pupuk nasional. Manajemen anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero) berharap dua produk itu mampu menjadi alternative pola pemupukan majemuk.
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto menyatakan, dua produk pupuk baru itu nonsubsidi, yakni NPK dan NPS. Manajemen perusahaan ber-tagline produsen pupuk terlengkap itu ingin terus melengkapi produk pupuk yang dibutuhkan petani maupun kalangan pelaku agroindustry.
“Dua produk tersebut segmennya ada tersendiri. Satu berbasis pupuk majemuk, tapi ada unsur kalsiumnya. Keduanya itu memiliki segmen sendiri," ujar usai menjadi Inspektur Upacara HUT PG di Stadion Tridarma Petrokimia Gresik, Selasa (10/7/2018).
Direktur Teknik dan Pengembangan (Dirtekbang) PT Petrokimia Gresik, Arif Fauzan menambahkan, bila pupuk produk baru itu di-launching di Petrokimia Agrifood Expo (PAE) 2018 ini. Hanya saja, sebagai produk baru tentu dalam satu hingga dua tahun ke depan kemungkinan besar pangsa pasarnya masih kecil.
“Tapi, kami memperkirakan ke depan kebutuhan dan permintaan atas kedua jenis pupuk ini bakal meningkat seiring dengan pengenalan kedua pupuk ini yang makin bagus di mata petani,” tambah dia saat mendampingi Direktur Utama PG Nugroho Christijanto.
Dijelaskan, bila manajemen PG mendapat jatah slot pupuk nonsubsidi 160 ribu ton pertahun untuk pupuk Phonska plus. Dari jumlah itu, sebanyak 10 ribu ton pertahun diperuntukkan buat pupuk NPK dan NPS.
Arif Fauzan merinci, bila nantinya kedua produk nonsubsidi itu segmennya ke sektor hortikultura. Sebab, bisnis nitrat itu lebih mudah diserap tanaman dengan posisi tak kaya air. Selain itu, program tersebut untuk mendukung pemerintah. Sebab, selama ini program itu kurang begitu baik dan pasarnya akan terus diperbesar.
"Dua produk ini tidak mengganggu produk pupuk komersial sebelumnya, yakni NPK Phonska plus yang sudah dipasarkan," tandasnya.
Direktur Utama PG Nugroho Christijanto menyatakan, dua produk pupuk baru itu nonsubsidi, yakni NPK dan NPS. Manajemen perusahaan ber-tagline produsen pupuk terlengkap itu ingin terus melengkapi produk pupuk yang dibutuhkan petani maupun kalangan pelaku agroindustry.
“Dua produk tersebut segmennya ada tersendiri. Satu berbasis pupuk majemuk, tapi ada unsur kalsiumnya. Keduanya itu memiliki segmen sendiri," ujar usai menjadi Inspektur Upacara HUT PG di Stadion Tridarma Petrokimia Gresik, Selasa (10/7/2018).
Direktur Teknik dan Pengembangan (Dirtekbang) PT Petrokimia Gresik, Arif Fauzan menambahkan, bila pupuk produk baru itu di-launching di Petrokimia Agrifood Expo (PAE) 2018 ini. Hanya saja, sebagai produk baru tentu dalam satu hingga dua tahun ke depan kemungkinan besar pangsa pasarnya masih kecil.
“Tapi, kami memperkirakan ke depan kebutuhan dan permintaan atas kedua jenis pupuk ini bakal meningkat seiring dengan pengenalan kedua pupuk ini yang makin bagus di mata petani,” tambah dia saat mendampingi Direktur Utama PG Nugroho Christijanto.
Dijelaskan, bila manajemen PG mendapat jatah slot pupuk nonsubsidi 160 ribu ton pertahun untuk pupuk Phonska plus. Dari jumlah itu, sebanyak 10 ribu ton pertahun diperuntukkan buat pupuk NPK dan NPS.
Arif Fauzan merinci, bila nantinya kedua produk nonsubsidi itu segmennya ke sektor hortikultura. Sebab, bisnis nitrat itu lebih mudah diserap tanaman dengan posisi tak kaya air. Selain itu, program tersebut untuk mendukung pemerintah. Sebab, selama ini program itu kurang begitu baik dan pasarnya akan terus diperbesar.
"Dua produk ini tidak mengganggu produk pupuk komersial sebelumnya, yakni NPK Phonska plus yang sudah dipasarkan," tandasnya.
(akr)