Kementan Bertekad Lahirkan Petani yang Melek Teknologi
A
A
A
LEMBANG - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) bertekad melahirkan petani yang berjiwa enterpreneur yang siap bersaing di pasar global. Peningkatan skill petani dilakukan melalui Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian yang berganti menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian.
Sekretaris BPPSDMP, Andriko Notosusanto mengatakan, yang perlu diubah dari petani adalah mindset bahwa profesi petanipun mampu hidup sejahtera. “Keberadaan Politeknik Pembangunan Pertanian akan melahirkan generasi-genarasi petani baru yang mudeng dengan teknologi,” katanya ketika menerima kunjungan pers di Kayu Ambon, Lembang, Jawa Barat.
Pemahaman teknologi oleh petani akan berdampak pada produksi dan pasar, karena mempermudah akses informasi ke sektor-sektor tersebut. Jika dibandingkan dengan ibu rumah tangga, petani masih tertinggal dalam pemahaman dan pemanfaatan teknologi. “Hanya 7 hingga 8 % yang mudeng dengan teknologi. Kalah dengan para ibu rumah tangga,” kata Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Bandel Sutopo.
Saat ini BBPP Lembang telah memiliki teknologi aeroponik yang mampu meningkatkan produksi 100 umbi per bibit melalui culture jaringan, asalkan bibit yang diperoleh tersebut bebas dari virus maupun bakteri. Keuntungan lain dengan teknologi ini, yaitu membuat tanaman kaya akan nutrisi dan sehat.
Sekretaris BPPSDMP, Andriko Notosusanto mengatakan, yang perlu diubah dari petani adalah mindset bahwa profesi petanipun mampu hidup sejahtera. “Keberadaan Politeknik Pembangunan Pertanian akan melahirkan generasi-genarasi petani baru yang mudeng dengan teknologi,” katanya ketika menerima kunjungan pers di Kayu Ambon, Lembang, Jawa Barat.
Pemahaman teknologi oleh petani akan berdampak pada produksi dan pasar, karena mempermudah akses informasi ke sektor-sektor tersebut. Jika dibandingkan dengan ibu rumah tangga, petani masih tertinggal dalam pemahaman dan pemanfaatan teknologi. “Hanya 7 hingga 8 % yang mudeng dengan teknologi. Kalah dengan para ibu rumah tangga,” kata Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, Bandel Sutopo.
Saat ini BBPP Lembang telah memiliki teknologi aeroponik yang mampu meningkatkan produksi 100 umbi per bibit melalui culture jaringan, asalkan bibit yang diperoleh tersebut bebas dari virus maupun bakteri. Keuntungan lain dengan teknologi ini, yaitu membuat tanaman kaya akan nutrisi dan sehat.
(poe)