BKP Makassar Gelar Bimtek Tingkatkan Ekspor Pertanian di Kabupaten Bantaeng
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Balai Karantina Pertanian (BKP) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulse) menggelar bimbingan teknis (bimtek) bagi kelompok petani hingga peternak untuk meningkatkan ekspor komoditas pertanian di Kabupaten Bantaeng.
Kepala BKP Makassar Lutfie Natsir mengatakan bimtek ini dapat menambah pengetahuan baru bagi para petani di Bantaeng, khususnya petani kopi. Begitu pula dengan para peternak ayam dan kambing di Bantaeng.
Bimtek merupakan salah satu program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks). Ini sebagai langkah strategis di Kementerian Pertanian dalam rangka akselerasi ekspor komoditas pertanian .
"Potensi ekspor komoditas pertanian di Sulsel cukup besar, oleh karena itu tantangan yang dihadapi petani pun cukup beragam," katanya.
Berdasarkan data BKP Makassar, Pemkab Bantaeng telah berhasil mengekspor hasil pertanian jenis arang sebanyak 200 kg di tahun 2021. Sementara pada 2022 ini, jenis produk pertanian yang berhasil diekspor semakin beragam, mulai dari terung, talas, ubi jalar, ubi dan sayuran.
"Talas adalah produk pertanian yang paling banyak diekspor oleh Pemkab Bantaeng, yakni sebanyak 46 ton lebih atau senilai Rp1,3 miliar dengan tujuan Jepang," imbuhnya.
Menurut Lutfie, Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu kabupaten di Sulsel yang mengandalkan pertanian sebagai sektor utama, sehingga perlu memperoleh dukungan dalam meningkatkan produk ekspor dari pertanian.
Lutfie menjelaskan tantangan ekspor komoditas pertanian adalah pemenuhan standar kualitas dan pemenuhan persyaratan negara tujuan, sehingga BKP Makassar akan terus melakukan penguatan layanan dan akselerasi ekspor melalui pelayanan karantina.
"Termasuk penguatan laboratorium, pemenuhan sarana layanan khususnya di daerah sentra produksi dan wilayah kerja, serta terus melaksanakan bimbingan teknis dan pendampingan kepada petani dan para pelaku ekspor komoditas pertanian," urai Lutfie.
Kepala BKP Makassar Lutfie Natsir mengatakan bimtek ini dapat menambah pengetahuan baru bagi para petani di Bantaeng, khususnya petani kopi. Begitu pula dengan para peternak ayam dan kambing di Bantaeng.
Bimtek merupakan salah satu program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks). Ini sebagai langkah strategis di Kementerian Pertanian dalam rangka akselerasi ekspor komoditas pertanian .
"Potensi ekspor komoditas pertanian di Sulsel cukup besar, oleh karena itu tantangan yang dihadapi petani pun cukup beragam," katanya.
Berdasarkan data BKP Makassar, Pemkab Bantaeng telah berhasil mengekspor hasil pertanian jenis arang sebanyak 200 kg di tahun 2021. Sementara pada 2022 ini, jenis produk pertanian yang berhasil diekspor semakin beragam, mulai dari terung, talas, ubi jalar, ubi dan sayuran.
"Talas adalah produk pertanian yang paling banyak diekspor oleh Pemkab Bantaeng, yakni sebanyak 46 ton lebih atau senilai Rp1,3 miliar dengan tujuan Jepang," imbuhnya.
Menurut Lutfie, Kabupaten Bantaeng merupakan salah satu kabupaten di Sulsel yang mengandalkan pertanian sebagai sektor utama, sehingga perlu memperoleh dukungan dalam meningkatkan produk ekspor dari pertanian.
Lutfie menjelaskan tantangan ekspor komoditas pertanian adalah pemenuhan standar kualitas dan pemenuhan persyaratan negara tujuan, sehingga BKP Makassar akan terus melakukan penguatan layanan dan akselerasi ekspor melalui pelayanan karantina.
"Termasuk penguatan laboratorium, pemenuhan sarana layanan khususnya di daerah sentra produksi dan wilayah kerja, serta terus melaksanakan bimbingan teknis dan pendampingan kepada petani dan para pelaku ekspor komoditas pertanian," urai Lutfie.
(don)