WEGE Bukukan Order Book 70,9% dari Target 2018
A
A
A
JAKARTA - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) membukukan kontrak dihadapi (order book) hingga Juni 2018 sebesar Rp11,77 triliun atau mencapai 70,9% dari target tahun 2018 sebesar Rp16,6 triliun. Perolehan ini belum termasuk rencana perolehan kontrak baru senilai Rp2,6 triliun di bulan Juli ini.
"Kami yakin kontrak proyek tersebut akan kami peroleh karena penawaran kami yang terendah," ujar Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (16/7/2018).
Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain Apartemen Cornel dan Denver Surabaya, Pengembangan Gedung RSUD Cengkareng; The Grandstand Apartment Surabaya; Gedung Terminal dan Fasilitas Penunjang Paket 1 Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin; Transpark Cibubur, Ruko & Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis.
Selanjutnya, Gedung Fasilitas Produksi Media, Surveilans dan Epidemilogi Teknik dan Pengawasan Mutu PT Biofarma (Persero); Perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang; Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan dengan komposisi perolehan kontrak baru pemerintah 11%, BUMN 30% dan swasta 59%.
Nariman menambahkan, dari komposisi tersebut menunjukkan bahwa WEGE memiliki pasar yang jelas dan independen. "Porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku Holding Company," jelas Nariman.
Mengenai kinerja WEGE, hingga triwulan I/2018, tercatat penjualan (non-KSO) mencapai Rp1,2 triliun atau naik 114% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp556 miliar. Capaian penjualan tersebut berkontribusi meningkatkan laba bersih perseroan menjadi Rp75,3 miliar atau naik 78,9% dari tahun 2017 pada periode yang sama sebesar Rp42,1 miliar.
"Pencapaian ini didasari pada komitmen seluruh jajaran manajemen untuk fokus pada margin dan mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi," tutur Nariman.
Direktur Keuangan Abiprayadi Riyanto menambahkan, dari pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang signifikan di triwulan I/2018, serta lonjakan peningkatan kas perusahaan yang tinggi dari dana IPO, ditambah lagi dengan rasio utang (DER) yang rendah di bawah 2X, fundamental WEGE terbilang sehat dan tumbuh.
"Kami yakin kontrak proyek tersebut akan kami peroleh karena penawaran kami yang terendah," ujar Direktur Utama WEGE Nariman Prasetyo dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin (16/7/2018).
Capaian kontrak baru yang telah diperoleh tersebut antara lain Apartemen Cornel dan Denver Surabaya, Pengembangan Gedung RSUD Cengkareng; The Grandstand Apartment Surabaya; Gedung Terminal dan Fasilitas Penunjang Paket 1 Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin; Transpark Cibubur, Ruko & Sekolah Podomoro Golf View Cimanggis.
Selanjutnya, Gedung Fasilitas Produksi Media, Surveilans dan Epidemilogi Teknik dan Pengawasan Mutu PT Biofarma (Persero); Perluasan Gedung Terminal Penumpang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang; Transmart Majapahit Semarang dan Transmart Pekalongan dengan komposisi perolehan kontrak baru pemerintah 11%, BUMN 30% dan swasta 59%.
Nariman menambahkan, dari komposisi tersebut menunjukkan bahwa WEGE memiliki pasar yang jelas dan independen. "Porsi kontrak baru berasal dari eksternal, di luar dari proyek-proyek yang berasal dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) selaku Holding Company," jelas Nariman.
Mengenai kinerja WEGE, hingga triwulan I/2018, tercatat penjualan (non-KSO) mencapai Rp1,2 triliun atau naik 114% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp556 miliar. Capaian penjualan tersebut berkontribusi meningkatkan laba bersih perseroan menjadi Rp75,3 miliar atau naik 78,9% dari tahun 2017 pada periode yang sama sebesar Rp42,1 miliar.
"Pencapaian ini didasari pada komitmen seluruh jajaran manajemen untuk fokus pada margin dan mampu mengendalikan kontrak-kontrak yang diperoleh melalui efisiensi pengendalian secara berjenjang dan sentralisasi," tutur Nariman.
Direktur Keuangan Abiprayadi Riyanto menambahkan, dari pertumbuhan penjualan dan laba bersih yang signifikan di triwulan I/2018, serta lonjakan peningkatan kas perusahaan yang tinggi dari dana IPO, ditambah lagi dengan rasio utang (DER) yang rendah di bawah 2X, fundamental WEGE terbilang sehat dan tumbuh.
(fjo)