Harga Minyak Dunia Menanjak Naik Dibayangi Kelebihan Pasokan
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia pada perdagangan, Jumat (20/7/2018) menanjak naik usai salah satu produsen utama OPEC yakni Arab Saudi mengatakan ekspor kerajaan kemungkinan akan jatuh bulan depan dan persediaan dapat ditekan pada kuartal ketiga. Sementara harga telah terserat oleh kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.
Dilansir Reuters, harga minyak brent meningkat mencapai sebesar 22 sen atau setara dengan 0,3% menjadi USD72,80 per barel pada pukul 00.34 GMT, setelah jatuh 32 sen pada Kamis, kemarin. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS bertambah 51 sen atau 0,7% pada level USD69,97 per barel memperpanjang kenaikan 1% di sesi sebelumnya.
Kecemasan tentang kelebihan pasokan didorong lantaran beberapa produksi kembali beroperasi setelah sempat berhenti, sementara ketegangan perdagangan memicu kekhawatiran krisis pada ekonomi dan komoditas. Arab Saudi sebelumnya mencoba untuk menghilangkan kekhawatiran kelebihan pasokan.
Pengekspor minyak terbesar dunia mengharapkan pengiriman minyak mentah turun sekitar 100.000 barel per hari pada Agustus karena untuk memastikan tidak mendorong minyak ke pasar melampaui kebutuhan pelanggan, kata Gubernur OPEC kerajaan Adeeb Al-Aama. Dia juga mengatakan kekhawatiran bahwa Arab Saudi dan mitra-mitranya pindah ke substansial kelebihan pasokan pasar adalah "tanpa dasar".
"Meskipun pasar minyak internasional sedang seimbang di kuartal ketiga, masih akan ada penarikan saham besar karena permintaan yang kuat dan faktor musiman di babak kedua," kata Al-Aama dalam sebuah pernyataan.
Dilansir Reuters, harga minyak brent meningkat mencapai sebesar 22 sen atau setara dengan 0,3% menjadi USD72,80 per barel pada pukul 00.34 GMT, setelah jatuh 32 sen pada Kamis, kemarin. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS bertambah 51 sen atau 0,7% pada level USD69,97 per barel memperpanjang kenaikan 1% di sesi sebelumnya.
Kecemasan tentang kelebihan pasokan didorong lantaran beberapa produksi kembali beroperasi setelah sempat berhenti, sementara ketegangan perdagangan memicu kekhawatiran krisis pada ekonomi dan komoditas. Arab Saudi sebelumnya mencoba untuk menghilangkan kekhawatiran kelebihan pasokan.
Pengekspor minyak terbesar dunia mengharapkan pengiriman minyak mentah turun sekitar 100.000 barel per hari pada Agustus karena untuk memastikan tidak mendorong minyak ke pasar melampaui kebutuhan pelanggan, kata Gubernur OPEC kerajaan Adeeb Al-Aama. Dia juga mengatakan kekhawatiran bahwa Arab Saudi dan mitra-mitranya pindah ke substansial kelebihan pasokan pasar adalah "tanpa dasar".
"Meskipun pasar minyak internasional sedang seimbang di kuartal ketiga, masih akan ada penarikan saham besar karena permintaan yang kuat dan faktor musiman di babak kedua," kata Al-Aama dalam sebuah pernyataan.
(akr)