Dipengaruhi Faktor Eksternal, Rupiah Berpeluang Kembali Melemah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada perdagangan di awal pekan ini diperkirakan masih berpeluang melamah. Kendati terdapat sejumlah sentimen positif, namun secara riil dinilai tidak akan banyak berpengaruh pada pergerakan rupiah.

Terlebih, setelah perang dagang, muncul pula perang mata uang terutama antara dolar AS (USD) dan yuan China (CNY) di mana bank sentral China berencana melemahkan mata uangnya untuk membantu ekspor sebagai antisipasi imbas perang dagang dengan AS.

"Dikhawatirkan mata uang rupiah akan terhimpit sehingga sulit untuk merespons berita positif dari dalam negeri. Karena itu, tetap cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuat rupiah kembali melemah," ujar pengamat pasar modal Reza Priyambada di Jakarta, Senin (23/7/2018).

Dia memperkirakan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.469/USD-Rp14.548/USD. Adapun rupiah akhir pekan lalu sempat menyentuh level Rp14.500/USD di akhir perdagangan akhir pekan.

"Masih cenderung menguatnya USD seiring optimisme The Fed terhadap pertumbuhan ekonomi China membuat pergerakan rupiah cenderung melemah. Bahkan sentimen dari dalam negeri di mana Bank Indonesia masih mempertahankan level suku bunganya tampaknya tidak dihiraukan rupiah," pungkasnya.