Akhiri Triwulan II/2018, BRI Raup Laba Rp14,9 Triliun

Selasa, 31 Juli 2018 - 14:01 WIB
Akhiri Triwulan II/2018,...
Akhiri Triwulan II/2018, BRI Raup Laba Rp14,9 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) hingga akhir periode triwulan II/2018 BRI mampu meraup laba bersih sebesar Rp14,9 triliun, tumbuh 11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Faktor utama penopang laba tersebut adalah penyaluran kredit yang tumbuh double digit, di atas rata rata industri perbankan nasional.

"Hingga akhir triwulan II/2018, Bank BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp794,3 Triliun atau naik 15,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp687,9 triliun," ujar Direktur Utama Bank BRI Suprajarto di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Dia menjelaskan, dari sisi komposisi, segmen mikro, kecil dan menengah masih mendominasi penyaluran kredit perseroan, yakni senilai Rp602,7 triliun atau 75,9% dari total kredit BRI. Suprajarto mengatakan, BRI berkomitmen terus memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah di Indonesia.

"Target kami di tahun 2022 penyaluran kredit ke segmen ini mencapai 80% dari total kredit BRI," tuturnya.

Sebagai bank terbesar yang mendapatkan alokasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari pemerintah, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp44,4 Triliun kepada lebih dari 2,2 juta debitor hingga akhir Juni 2018. Pencapaian ini tercatat setara 55,9% dari target penyaluran KUR BRI di tahun 2018 yakni sebesar Rp79,7 triliun.

Dia menjelaskan, salah satu strategi di balik kencangnya penyaluran KUR BRI yakni digitalisasi proses pengajuan KUR. Melalui digitalisasi tersebut, Bank BRI mampu memangkas SLA pengajuan KUR serta meningkatkan produktivitas tenaga pemasar atau biasa disebut Mantri BRI.

Di bagian lain, sambung Suprajarto, kredit yang tumbuh tinggi tetap diimbangi dengan kualitas yang baik. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah, yakni NPL Gross BRI yang tercatat sebesar 2,41%. "NPL BRI tercatat lebih kecil daripada NPL industri, di mana NPL industri perbankan di Indonesia tercatat 2,67% pada Juni 2018," papar dia.

Dia menegaskan, ke depan BRI akan tetap selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman sehingga kualitas kredit tetap berada di posisi ideal. BRI juga memilih untuk menjaga rasio pencadangan risiko kredit yang ditunjukkan dengan NPL Coverage Ratio di level yang sama dengan Juni tahun lalu, di atas 180%.

Mengenai kinerja lainnya, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tercatat tumbuh 9,11% ke posisi Rp838 triliun di dari posisi Rp768 Triliun di triwulan II/2017. Tingkat pertumbuhan tersebut di atas pertumbuhan DPK nasional pada akhir Juni 2018 tercatat sebesar 6,99%.

Kinerja bisnis yang positif juga ditunjang oleh peningkatan efisiensi operasional perusahaan. Rasio BOPO Bank BRI di akhir Juni 2018 tercatat sebesar 72%, lebih rendah dibandingkan dengan BOPO di posisi akhir Juni 2017 yakni 73,4%.

"Dengan fundamental kinerja yang kuat, Bank BRI optimistis mampu mencapai target di akhir tahun," pungkas Suprajarto.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7398 seconds (0.1#10.140)