PLN Ajak Siswa di Sulut Mengenal Nusantara
A
A
A
MANADO - Dalam rangka menghadirkan BUMN untuk Negeri, PT PLN (Persero) mengajak siswa yang ada di Sulawesi Utara untuk ikut dalam program Siswa Mengenal Nusantara (SMN).
Program yang berlangsung pada 7–17 Agustus 2018 adalah program pertukaran pelajar yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN untuk menumbuhkan, memupuk rasa kebanggaan dan cinta berbangsa dan bertanah air Indonesia.
Keanekaragaman kekayaan nusantara dan potensi daerah diperkenalkan melalui interaksi langsung siswa dengan komponen pemerintahaan dan masyarakat di provinsi yang dikunjungi.
Tahun ini, sebanyak 48 siswa SMA/SMK/SLB dari Sulawesi Utara (Sulut) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengikuti program pertukaran pelajar tersebut. Delegasi Sulut meliputi 20 siswa perwakilan dari 15 Kabupaten/Kota dan 3 siswa difabel, sementara delegasi NTT meliputi 22 siswa perwakilan dari 22 kabupaten/kota dan 3 siswa difabel. Kedua delegasi didampingi 2 Guru Teladan dan 1 pendamping dari Dinas Pendidikan. Para peserta SMN telah diseleksi oleh Dinas Pendidikan.
Program SMN ini tak hanya dilaksanakan di Sulawesi Utara dan NTT, melainkan juga di berbagai Provinsi di Indonesia. Di Sulawesi Utara, PLN dan Permodalan Nasional Madani (PNM) ditunjuk Kementerian BUMN sebagai koordinator SMN, sementara Pegadaian, Asabri dan PT Garam menjadi koordinator SMN di NTT. Selama 8 hari, BUMN koordinator akan mengajak delegasi untuk mengenal kebudayaan, keanekaragaman flora dan fauna, pendidikan, entrepreuner dan wisata di Provinsi Sulut dan NTT.
Acara penyambutan siswa dari NTT dan pelepasan siswa dari Sulawesi Utara dilaksanakan di aula Mapalus kantor Gubernur Sulawesi Utara, dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandow, Direktur PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda, Direktur Bisnis 1 PNM, Abianti Riana, Selasa (7/8/2018).
"Kegiatan SMN ini diharapkan menumbuhkan dan memupuk rasa kebanggaan generasi muda sebagai penerus bangsa yang cinta, berbangsa dan bertanah air Indonesia. Karena nantinya merekalah yang akan memimpin dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Direktur PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda.
Dalam sambutanya, Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandow mengaku sangat mengapresiasi BUMN, khususnya PLN, yang menjadi PIC Program SMN 2018 di Sulawesi Utara.
"Senang dan bangga karena program ini memiliki manfaat yang sangat banyak, perlu kita ketahui negara Indonesia ini memiliki budaya yang beragam. Teman-teman dari PLN memberikan contoh pada kita bahwasanya melestarikan keberagaman itu bukan hanya kewajiban pemerintah ataupun TNI, namun juga seluruh masyarakat umum," ujar Steven.
Kegiatan-kegiatan SMN yang akan dijalankan PLN di Sulawesi Utara di antaranya, melihat Tomohon International Flower Festival 2018, kunjungan ke PLTA Tonsea Lama, Rumah Kreatif BUMN, SMA Unggulan, dan Cagar Alam Konservasi Tangkoko. Mereka juga akan diberi pelatihan bela negara oleh Kodam XIII Merdeka selama dua hari.
Agar dapat berbaur dan merasakan kebudayaan masyarakat setempat, para peserta akan tinggal dengan keluarga angkat yang merupakan warga asli Sulawesi Utara. Dengan ilmu dan pengalaman yang diberikan selama SMN, peserta diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
Program yang berlangsung pada 7–17 Agustus 2018 adalah program pertukaran pelajar yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN untuk menumbuhkan, memupuk rasa kebanggaan dan cinta berbangsa dan bertanah air Indonesia.
Keanekaragaman kekayaan nusantara dan potensi daerah diperkenalkan melalui interaksi langsung siswa dengan komponen pemerintahaan dan masyarakat di provinsi yang dikunjungi.
Tahun ini, sebanyak 48 siswa SMA/SMK/SLB dari Sulawesi Utara (Sulut) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) akan mengikuti program pertukaran pelajar tersebut. Delegasi Sulut meliputi 20 siswa perwakilan dari 15 Kabupaten/Kota dan 3 siswa difabel, sementara delegasi NTT meliputi 22 siswa perwakilan dari 22 kabupaten/kota dan 3 siswa difabel. Kedua delegasi didampingi 2 Guru Teladan dan 1 pendamping dari Dinas Pendidikan. Para peserta SMN telah diseleksi oleh Dinas Pendidikan.
Program SMN ini tak hanya dilaksanakan di Sulawesi Utara dan NTT, melainkan juga di berbagai Provinsi di Indonesia. Di Sulawesi Utara, PLN dan Permodalan Nasional Madani (PNM) ditunjuk Kementerian BUMN sebagai koordinator SMN, sementara Pegadaian, Asabri dan PT Garam menjadi koordinator SMN di NTT. Selama 8 hari, BUMN koordinator akan mengajak delegasi untuk mengenal kebudayaan, keanekaragaman flora dan fauna, pendidikan, entrepreuner dan wisata di Provinsi Sulut dan NTT.
Acara penyambutan siswa dari NTT dan pelepasan siswa dari Sulawesi Utara dilaksanakan di aula Mapalus kantor Gubernur Sulawesi Utara, dihadiri oleh Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven OE Kandow, Direktur PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda, Direktur Bisnis 1 PNM, Abianti Riana, Selasa (7/8/2018).
"Kegiatan SMN ini diharapkan menumbuhkan dan memupuk rasa kebanggaan generasi muda sebagai penerus bangsa yang cinta, berbangsa dan bertanah air Indonesia. Karena nantinya merekalah yang akan memimpin dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujar Direktur PLN Regional Sulawesi, Syamsul Huda.
Dalam sambutanya, Wakil Gubernur Sulut Steven OE Kandow mengaku sangat mengapresiasi BUMN, khususnya PLN, yang menjadi PIC Program SMN 2018 di Sulawesi Utara.
"Senang dan bangga karena program ini memiliki manfaat yang sangat banyak, perlu kita ketahui negara Indonesia ini memiliki budaya yang beragam. Teman-teman dari PLN memberikan contoh pada kita bahwasanya melestarikan keberagaman itu bukan hanya kewajiban pemerintah ataupun TNI, namun juga seluruh masyarakat umum," ujar Steven.
Kegiatan-kegiatan SMN yang akan dijalankan PLN di Sulawesi Utara di antaranya, melihat Tomohon International Flower Festival 2018, kunjungan ke PLTA Tonsea Lama, Rumah Kreatif BUMN, SMA Unggulan, dan Cagar Alam Konservasi Tangkoko. Mereka juga akan diberi pelatihan bela negara oleh Kodam XIII Merdeka selama dua hari.
Agar dapat berbaur dan merasakan kebudayaan masyarakat setempat, para peserta akan tinggal dengan keluarga angkat yang merupakan warga asli Sulawesi Utara. Dengan ilmu dan pengalaman yang diberikan selama SMN, peserta diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
(fjo)