Dirut bjb Sebut Paradigma Berubah, Kredit PNS Tak Lagi untuk Kemewahan

Minggu, 19 Agustus 2018 - 16:18 WIB
Dirut bjb Sebut Paradigma...
Dirut bjb Sebut Paradigma Berubah, Kredit PNS Tak Lagi untuk Kemewahan
A A A
BANDUNG - Fasilitas pinjaman atau kredit bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dinilai sudah mengalami perubahan paradigma. Saat ini, kredit PNS lebih banyak dimanfaatkan untuk site income ketimbang untuk kemewahan atau kebutuhan konsumtif lainnya.

Direktur Utama bank bjb Ahmad Irfan mengatakan, hingga kini bank bjb masih mengandalkan kredit konsumer dengan sebegitu PNS. Walaupun masuk kredit konsumer, namun pinjaman itu tidak lagi murni untuk konsumsi.

"Kredit konsumer kepada pegawai negeri sudah berubah paradigmanya. Dia pinjam untuk site income atau kegiatan produktif. Mereka pinjam tidak untuk konsumtif lagi. Bukan untuk mewah kemewahan lagi," jelas Ahmad Irfan usai menghadiri upacara HUT ke-73 Provinsi Jabar di Lapangan Gasibu, Minggu (19/8/2018).

Berdasarkan riset yang dilakukan, pinjaman dana yang dilakukan PNS untuk membeli motor. Tetapi kendaraan itu untuk ojek. Ada juga PNS yang pinjam ke bank bjb untuk membuka warung di rumah atau membangun kos-kosan.

Lebih lanjut Irfan menjelaskan, kredit konsumer salah satunya debitur PNS hingga kini masih menjadi andalan bank bjb memperbesar porsi kredit. Kredit konsumer merupakan salah satu captive market bank bjb. Di mana per semester I/2018, kredit konsumer bjb telah tersalurkan Rp48,688 triliun atau tumbuh sebesar 5,3% year-on-year (y-o-y).

Upaya bank bjb menggelar consumer loan loyalty program (CPLP) dengan memberinya hadiah kepada PNS adalah bentuk apresiasi bank bjb kepada nasabah loyal PNS. Pengundian berbarengan dilaksanakannya upacara HUT Jabar di Gasibu. Hadiah yang diberikan berupa 5 unit mobil, 45 sepeda motor, 15 tabungan, dan 15 paket perjalanan religi. Hadiah tersebut lebih banyak dari tahun lalu.

"Dengan dilakukannya kegiatan tersebut, bank bjb berharap dapat meningkatkan consumer loyalty serta dapat mendongkrak portofolio kredit konsumer secara keseluruhan," tutup Ahmad Irfan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0340 seconds (0.1#10.140)