BPOM Pastikan Obat dan Makanan Bagi Korban Gempa Lombok Aman
A
A
A
LOMBOK - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K. Lukito meminta kepada jajaran BPOM Mataram memastikan mutu obat dan makanan untuk korban gempa di Lombok aman dan layak digunakan. Hal ini disampaikan saat mengunjungi posko korban gempa di kantor Bupati Lombok Utara.
"Saya mengimbau kepada jajaran BBPOM di Mataram, meskipun terkena dampak gempa, namun tetap melaksanakan tugas dan fungsi perlindungan dengan baik , obat bagi para korban juga harus bermutu serta aman digunakan," kata Penny.
Lebih lanjut Ia juga berharap para petugas kesehatan dan relawan dapat ikut berpartisipasi aktif menjaga makanan yg akam dikonsumsi korban. Kedatangan Penny dan tim juga untuk memastikan obat-obatan didistribusikan, disimpan dan diberikan dalam kondisi berkualitas baik untuk pasien yang membutuhkan.
BPOM memberikan bantuan berupa lemari pendingin untuk penyimpanan obat. Dalam kunjungan diserahkan juga bantuan untuk keperluan keseharian seperti selimut, masker, terpal, tenda, popok bayi, dan sereal yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Tim relawan BPOM melaporkan barang-barang yang memang dibutuhkan, sesuai dengan himbauan kami untuk mendata agar bantuan tepat sasaran dan berguna," katanya.
Penny tiba di Lombok disambut oleh Sekda Lombok Utara Suardi dan langsung bergegas meninjau tenda-tenda pengungsi dan rumah sakit lapangan yang didirikan tepat di depan Kantor Bupati Lombok Utara. Selain bertemu dengan pengungsi, Kepala BPOM juga berdialog dengan para petugas kesehatan terkait kebutuhan dan penyimpanan logistik obat dan makanan.
BPOM juga telah melakukan penggalangan dana dan menghasilkan Rp231.512.000. Penny sendiri yang menyerahkan bantuan itu secara simbolis. Selain itu, BPOM juga melakukan upaya penggalangan bantuan dari berbagai pihak seperti asosiasi pelaku usaha, industri serta akademisi untuk bersama-sama peduli dan membantu sesama.
"Jajaran BPOM ikut merasakan penderitaan para korban, seluruh pihak termasuk kementerian/lembaga negara bersatu padu memulihkan kondisi Lombok agar seperti sedia kala," jelasnya.
BPOM sendiri telah membentuk tim relawan yang telah berada di Lombok sejak tanggal 11 Agustus 2018. Tim relawan BPOM telah mendistribusikan bantuan masyarakat berupa bahan makanan, air minum, pakaian layak pakai, dan terpal ke beberapa titik posko pengungsian antara lain, Posko Dusun Busur Barat, Posko Dusun Kuripan, Desa Sigar Penjalin dan Desa-desa terpencil di daerah Lombok Barat.
"Saya mengimbau kepada jajaran BBPOM di Mataram, meskipun terkena dampak gempa, namun tetap melaksanakan tugas dan fungsi perlindungan dengan baik , obat bagi para korban juga harus bermutu serta aman digunakan," kata Penny.
Lebih lanjut Ia juga berharap para petugas kesehatan dan relawan dapat ikut berpartisipasi aktif menjaga makanan yg akam dikonsumsi korban. Kedatangan Penny dan tim juga untuk memastikan obat-obatan didistribusikan, disimpan dan diberikan dalam kondisi berkualitas baik untuk pasien yang membutuhkan.
BPOM memberikan bantuan berupa lemari pendingin untuk penyimpanan obat. Dalam kunjungan diserahkan juga bantuan untuk keperluan keseharian seperti selimut, masker, terpal, tenda, popok bayi, dan sereal yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Tim relawan BPOM melaporkan barang-barang yang memang dibutuhkan, sesuai dengan himbauan kami untuk mendata agar bantuan tepat sasaran dan berguna," katanya.
Penny tiba di Lombok disambut oleh Sekda Lombok Utara Suardi dan langsung bergegas meninjau tenda-tenda pengungsi dan rumah sakit lapangan yang didirikan tepat di depan Kantor Bupati Lombok Utara. Selain bertemu dengan pengungsi, Kepala BPOM juga berdialog dengan para petugas kesehatan terkait kebutuhan dan penyimpanan logistik obat dan makanan.
BPOM juga telah melakukan penggalangan dana dan menghasilkan Rp231.512.000. Penny sendiri yang menyerahkan bantuan itu secara simbolis. Selain itu, BPOM juga melakukan upaya penggalangan bantuan dari berbagai pihak seperti asosiasi pelaku usaha, industri serta akademisi untuk bersama-sama peduli dan membantu sesama.
"Jajaran BPOM ikut merasakan penderitaan para korban, seluruh pihak termasuk kementerian/lembaga negara bersatu padu memulihkan kondisi Lombok agar seperti sedia kala," jelasnya.
BPOM sendiri telah membentuk tim relawan yang telah berada di Lombok sejak tanggal 11 Agustus 2018. Tim relawan BPOM telah mendistribusikan bantuan masyarakat berupa bahan makanan, air minum, pakaian layak pakai, dan terpal ke beberapa titik posko pengungsian antara lain, Posko Dusun Busur Barat, Posko Dusun Kuripan, Desa Sigar Penjalin dan Desa-desa terpencil di daerah Lombok Barat.
(akr)