BPS: Terjadi Deflasi 0,05% di Bulan Agustus

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada bulan Agustus 2018 terjadi deflasi sebesar 0,05%. Kepala BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan, sepanjang Agustus perkembangan harga komoditas memang menunjukkan adanya penurunan.

Dengan deflasi tersebut, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Agustus) tercatat sebesar 2,13%. Kecuk menegaskan, hal ini mencerminkan kondisi harga komoditas yang semakin terkendali.

"Ini deflasi pertama kita, berdasarkan perkembangan harga berbagai komoditas pada agustus 2018 ini secara umum menunjukkan adanya penurunan jadi deflasi banyak di beberapa daerah ," ujarnya di Kantor Pusat BPS, Jakarta Pusat, Senin (3/9/2018).

Dari 82 kota Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS mencatat terdapat 47 kota yang mengalami deflasi. Sedang 35 kota mengalami inflasi. "Deflasi tertinggi di Baubau Sulawesi Utara karena penurunan harga-harga ikan segar drastis dan adanya penurunan tarif angkutan udara," ujarnya.

Dia menambahkan, pada bulan Agustus ini pergerakan inflasi lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, yakni pada 2016 dan 2015 di bulan yang sama. Kendati demikian, Kecuk mengingatkan pemerintah tetap harus berhati-hati menghadapi inflasi di bulan-bulan selanjutnya lantaran Desember nanti akan terjadi pengeluaran besar-besaran karena ada Natal dan libur panjang.

"Kita patut bersyukur karena inflasi dapat terus terjaga. Tapi yang harus diwaspadai yakni Desember, karena mendekati Natal dan musim liburan. Tapi kalau dilihat menurut histori, inflasi bakal terjaga hingga akhir tahun," pungkasnya.