Pascagempa, Pasokan Listrik di Lombok Normal

Selasa, 11 September 2018 - 22:13 WIB
Pascagempa, Pasokan...
Pascagempa, Pasokan Listrik di Lombok Normal
A A A
LOMBOK UTARA - PT PLN (Persero) memastikan pasokan listrik di wilayah terdampak gempa di Pulau Lombok sudah normal 100%. Hanya saja, untuk pelanggan rumah tangga belum semua bisa disambungkan karena masih banyak rumah yang rusak.

"Pelanggan yang mengalami kerusakan ada 50.000 orang. Dari jumlah itu ada sekitar 19.000 pelanggan pascabayar yang dihentikan sementara karena terdampak gempa. Baru 1.000 pelanggan yang sudah disambungkan lagi," ujar General Manager PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) Rudi Purnomoloka di sela-sela penyerahan bantuan dari PLN Peduli kepada korban gempa di Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Selasa (11/9/2018).

Dia menambahkan, sejak terjadi gempa bumi pada 29 Juli lalu disusul tanggal 5 Agustus, dan 19 Agustus dan beberapa gempa susulan lainnya, telah mengakibatkan beberapa fasilitas kelistrikan rusak. "Di rumah-rumah pelanggan, 90% tidak nyala karena bangunannya ambruk," ujar Rudi.

Menurut Rudi, setelah musibah gempa, PLN langsung melakukan recovery dengan prioritas memperbaiki jalur-jalur utama yang melistriki rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Selain itu fasilitas publik dan kantor pemerintahan juga didahulukan perbaikannya.

"Saat itu sebelum gempa beban puncak Lombok dan sekitarnya mencapai 220 MW (megawatt), lalu saat gempa jadi 50 MW. Dan sekarang setelah normal beban puncaknya 190 MW," ujar dia.

Adapun kondisi kelistrikan di lokasi wisata tiga gili di Lombok dan Senggigi, dari beban puncak 20 MW saat normal, saat ini hanya tinggal 20%.

"Wisatawan belum banyak yang berkunjung, jadi konsumsi listrik di hotel hotelbdan lokasi wisata masih sedikit. Kalau infrastrukturnya semua sudah bagus lagi," kata Rudi.

Saat melakukan recovery, PLN Lombok mendapat bantuan dari regional wikayah lain seperti Bali dan Jawa Timur. Total sebanyak 23 tim bantuan yang keseluruhan jumlahnya mencapai 280 personel melakukan perbaikan infrastruktur listrik.

Terkait kerugian akibat gempa, PLN wilayah NTB memperkirakan sekitar Rp70 miliar. Jumlah tersebut hanya untuk kerugian infrastruktur dan jaringan, tidak termasuk potensi kerugian dari pembangkit yang terpaksa menggunakan bahan bakar minyak karena gangguan di PLTU.

"Angkanya bisa saja bertambah jika dihitung lebih detail dengan kerusakan infrastruktur terparah di wilayah Lombok Utara," katanya.

Kendati demikian, ujar dia, musibah gempa di Lombok tidak mengganggu program kelistrikan 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah.

Bantu Korban Gempa
Senior Manager CSR PLN Ida Zubaidah mengatakan, melalui program PLN Peduli, perusahaan listrik pelat merah itu bekerja sama dengan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) menerjunkan tim medis untuk membantu pengobatan masyarakat.

"Yang juga penting kita ingin membantu trauma healing karena secara kejiwaan korban di sini sangat terganggu. Bayangkan, mereka berkali-kali terkena gempa, belum lagi isu tsunami yang terkadang masih menyebabkan ketakutan," kata Ida.

Adapun bantuan yang diarahkan kepada masyarakat antara lain obat-obatan dan peralatan medis untuk 10 puskesmas. Ini merupakan bantuan lanjutan karena sebelumnya PLN telah menyerahkan bantuan berupa selimut dan kebutuhan dasar lainnya untuk pengungsi.

Sementara itu, Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan, dalam kerja sama bantuan kali ini, pihaknya menerjunkan 19 tim medis yang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, psikiater dan farmasi untuk ditempatkan di sejumlah titik pengungsian di Lombok Utara.

"Tim dokter dipusatkan di bekas area Puskesmas Tanjung. Nantinya tim kami akan bergerak ke beberapa titik," kata Lies.

Dia menambahkan kedatangan tim dokter ke posko kesehatan ini juga untuk memberikan kesempatan bagi tenaga medis yang selama ini bertugas agar bisa beristirahat sejenak. "Kami berharap korban bisa segera recovery dan memberikan semangat kepada tenaga medis di sini agar mereka dapat membantu warga," katanya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0955 seconds (0.1#10.140)