Menteri Susi Intip Peluang di Tengah Perang Dagang AS dan China
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti melihat ada peluang dari perang dagang Amerika Serikat (AS) versus China dalam meningkatkan industri perikanan Indonesia. Dia pun menginstruksikan agar menggenjot produktivitas penangkapan ikan dan menggenjot ekspor.
"Dengan adanya perang dagang China dan AS semestinya pengusaha Indonesia mendapatkan dan bisa melakukan terobosan segera untuk bisa mengambil benefit. Daripada insentif dari situasi perang dagang ini," ujar Menteri Susi di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
(Baca Juga: Data Tak Transparan, Susi Ancam Cabut Izin Tangkap Usaha PerikananLebih lanjut Ia juga mengingatkan kepada para pelaku usaha agar tidak mengambil kesempatan untuk melakukan praktik peminjaman nama dengan mengimpor produk perikanan dari China untuk kemudian mengekspornya kembali ke AS. Hal ini dilakukan agar tidak mengulang kesalahan yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
"Saya mengingatkan jangan sampai pelaku usaha Indonesia bukannya menambah produksi bekerja lebih giat, tapi malah melakukan peminjaman nama supaya barang-barang China bisa masuk ke AS dengan nama kita itu bisa merugikan kita," katanya.
Sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan, bahwa neraca perdagangan hasil perikanan naik 13,88% pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Sedangkan data ekspor sektor perikanan lebih tinggi 12,88% pada semester I/2018 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Semester pertama tahun ini senilai USD2,272 juta dan dibandingkan semester yang sama 2017 naiknya 12%. Serta diakumulasikan dari 2014 sampai 2018 hasil perikanan naik 13,88% dan pencapaian yang kita peroleh ini sangat bagus," terang dia.
"Dengan adanya perang dagang China dan AS semestinya pengusaha Indonesia mendapatkan dan bisa melakukan terobosan segera untuk bisa mengambil benefit. Daripada insentif dari situasi perang dagang ini," ujar Menteri Susi di Gedung KKP, Jakarta, Jumat (21/9/2018).
(Baca Juga: Data Tak Transparan, Susi Ancam Cabut Izin Tangkap Usaha PerikananLebih lanjut Ia juga mengingatkan kepada para pelaku usaha agar tidak mengambil kesempatan untuk melakukan praktik peminjaman nama dengan mengimpor produk perikanan dari China untuk kemudian mengekspornya kembali ke AS. Hal ini dilakukan agar tidak mengulang kesalahan yang pernah dilakukan oleh Indonesia.
"Saya mengingatkan jangan sampai pelaku usaha Indonesia bukannya menambah produksi bekerja lebih giat, tapi malah melakukan peminjaman nama supaya barang-barang China bisa masuk ke AS dengan nama kita itu bisa merugikan kita," katanya.
Sebelumnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memaparkan, bahwa neraca perdagangan hasil perikanan naik 13,88% pada tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017. Sedangkan data ekspor sektor perikanan lebih tinggi 12,88% pada semester I/2018 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
"Semester pertama tahun ini senilai USD2,272 juta dan dibandingkan semester yang sama 2017 naiknya 12%. Serta diakumulasikan dari 2014 sampai 2018 hasil perikanan naik 13,88% dan pencapaian yang kita peroleh ini sangat bagus," terang dia.
(akr)