Diberi Converter Kit LPG, Nelayan Sulsel-Sumut Hemat Rp50.000/Hari
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menyalurkan paket perdana converter kit elpiji (LPG) untuk nelayan di Sulawesi Selatan (Sulsel) dan Sumatera Utara (Sumut) secara bersamaan. Sebanyak 953 paket perdana converter kit diberikan kepada Nelayan Takalar, Sulawesi Selatan sebagai daerah pertama di Pulau Sulawesi yang menerima paket perdana tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjelaskan, pembagian paket converter kit bagi nelayan kecil bertujuan memberikan kemudahan akses energi kepada masyarakat, memberikan dampak positif kepada nelayan melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantu ekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.
"Dengan converter kit berbahan bakar LPG, nelayan bisa menghemat biaya operasional melaut Rp30.000 hingga Rp50.000 per harinya. LPG juga menyediakan energi bersih dan mengurangi konsumsi BBM," kata Jonan.
Pjs. General Manager Pertamina MOR VII Iwan Yudha mengatakan, suplai LPG 3 kg kepada nelayan Takalar saat ini dilayani oleh satu agen dan dua pangkalan. "Penambahan satu agen dan enam pangkalan elpiji yang baru, saat ini sedang dalam proses. Dengan lokasi-lokasi sesuai rekomendasi Dinas Perikanan Takalar," ujar Iwan dalam siaran pers, Minggu (23/9/2018).
Jumlah kebutuhan elpiji 3kg untuk nelayan Takalar diestimasi sebesar 7.633 tabung per bulan. Secara keseluruhan alokasi converter kit untuk nelayan di Sulawesi Selatan (Bone, Bulukumba, Jeneponto, Selayar, Sinjai, Takalar dan Wajo) sebanyak 5.314 unit. Provinsi Gorontalo (Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Pohuwatu) mendapat 2.798 unit.
Sulawesi Tengah (Banggai dan Palu) menerima 1.379 unit dan Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa) 1.144 unit. Sedangkan kebutuhan elpiji bagi nelayan di Sulawesi hingga Desember 2018 diperkirakan mencapai 358.800 tabung.
Selain di Sulawesi, sebanyak 310 nelayan di Labuhanbatu, Sumatera Utara juga secara resmi menerima paket perdana konverter kit LPG. Alokasi konverter kit bagi nelayan di Sumatera Utara mencapai 1.042 paket, yang tersebar di Kab. Labuhan Batu 197 paket, Kab. Tapanuli Tengah 420 paket, Kab. Labuhan Batu Utara 59 paket, Kab. Mandailing Natal 315 paket, dan Kab. Samosir 51 paket.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018, hingga akhir tahun 2018, akan dibagikan sejumlah 25.000 unit converter kit untuk 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Adapun kriteria nelayan yang mendapatkan paket converter kit BBM ke BBG sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pembagian paket perdana converter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, converter kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung LPG 3 kg, dan aksesoris pendukung lainnya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menjelaskan, pembagian paket converter kit bagi nelayan kecil bertujuan memberikan kemudahan akses energi kepada masyarakat, memberikan dampak positif kepada nelayan melalui penghematan pengeluaran biaya bahan bakar, membantu ekonomi masyarakat nelayan menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan serta mengurangi konsumsi BBM bersubsidi.
"Dengan converter kit berbahan bakar LPG, nelayan bisa menghemat biaya operasional melaut Rp30.000 hingga Rp50.000 per harinya. LPG juga menyediakan energi bersih dan mengurangi konsumsi BBM," kata Jonan.
Pjs. General Manager Pertamina MOR VII Iwan Yudha mengatakan, suplai LPG 3 kg kepada nelayan Takalar saat ini dilayani oleh satu agen dan dua pangkalan. "Penambahan satu agen dan enam pangkalan elpiji yang baru, saat ini sedang dalam proses. Dengan lokasi-lokasi sesuai rekomendasi Dinas Perikanan Takalar," ujar Iwan dalam siaran pers, Minggu (23/9/2018).
Jumlah kebutuhan elpiji 3kg untuk nelayan Takalar diestimasi sebesar 7.633 tabung per bulan. Secara keseluruhan alokasi converter kit untuk nelayan di Sulawesi Selatan (Bone, Bulukumba, Jeneponto, Selayar, Sinjai, Takalar dan Wajo) sebanyak 5.314 unit. Provinsi Gorontalo (Boalemo, Bone Bolango, Gorontalo Utara dan Pohuwatu) mendapat 2.798 unit.
Sulawesi Tengah (Banggai dan Palu) menerima 1.379 unit dan Sulawesi Utara (Manado dan Minahasa) 1.144 unit. Sedangkan kebutuhan elpiji bagi nelayan di Sulawesi hingga Desember 2018 diperkirakan mencapai 358.800 tabung.
Selain di Sulawesi, sebanyak 310 nelayan di Labuhanbatu, Sumatera Utara juga secara resmi menerima paket perdana konverter kit LPG. Alokasi konverter kit bagi nelayan di Sumatera Utara mencapai 1.042 paket, yang tersebar di Kab. Labuhan Batu 197 paket, Kab. Tapanuli Tengah 420 paket, Kab. Labuhan Batu Utara 59 paket, Kab. Mandailing Natal 315 paket, dan Kab. Samosir 51 paket.
Berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 294 K/10/MEM/2018, hingga akhir tahun 2018, akan dibagikan sejumlah 25.000 unit converter kit untuk 55 kabupaten/kota seluruh Indonesia. Adapun kriteria nelayan yang mendapatkan paket converter kit BBM ke BBG sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pembagian paket perdana converter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen, yaitu mesin penggerak, converter kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung LPG 3 kg, dan aksesoris pendukung lainnya.
(fjo)