Rupiah Dekati Rp15.200, Perry Sebut Karena Faktor Eksternal
Rupiah Dekati Rp15.200, Perry Sebut Karena Faktor Eksternal
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) sudah mendekati level Rp15.200 per USD. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah dikarenakan faktor eksternal, yaitu gejolak ekonomi dunia yang masih terjadi.
"Tentu saja dipengaruhi sentimen risk on maupun risk off. Memang beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan risk off. Hari ini ada kenaikan US treasury bond cukup tinggi," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Selain itu, sambung dia, pengaruh perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat nilai tukar terhadap mata uang menembus Rp15.000. Serta ketegangan politik yang terjadi di Eropa juga berimbas pada efek rupiah.
"Selain itu ketegangan ekonomi AS dan China masih berlangsung. Demikian juga ada sejumlah faktor-faktor geopolitik, seperti di Eropa atau di tempat lain. Faktor-faktor itu mempengaruhi perkembangan nilai tukar rupiah," jelasnya
Sebagai informasi, Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat (5/10/2018) mendapat energi baru dengan naiknya imbal hasil Treasury AS yang mencapai level tertinggi 7 tahun. Hal ini membuat nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 10 poin ke Rp15.189 per USD.
Laju rupiah tetap melemah pada pukul 10.38 WIB, dimana indeks Bloomberg mencatat rupiah tertekuk 3 poin atau 0,02% ke level Rp15.182 per USD, berbanding penutupan Kamis kemarin di Rp15.179 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mata uang NKRI dipatok di level Rp15.182 per USD, menunduk 49 poin melawan level Rp15.133 per USD di Kamis lalu.
"Tentu saja dipengaruhi sentimen risk on maupun risk off. Memang beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan risk off. Hari ini ada kenaikan US treasury bond cukup tinggi," ujar Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (5/10/2018).
Selain itu, sambung dia, pengaruh perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat nilai tukar terhadap mata uang menembus Rp15.000. Serta ketegangan politik yang terjadi di Eropa juga berimbas pada efek rupiah.
"Selain itu ketegangan ekonomi AS dan China masih berlangsung. Demikian juga ada sejumlah faktor-faktor geopolitik, seperti di Eropa atau di tempat lain. Faktor-faktor itu mempengaruhi perkembangan nilai tukar rupiah," jelasnya
Sebagai informasi, Dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat (5/10/2018) mendapat energi baru dengan naiknya imbal hasil Treasury AS yang mencapai level tertinggi 7 tahun. Hal ini membuat nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah 10 poin ke Rp15.189 per USD.
Laju rupiah tetap melemah pada pukul 10.38 WIB, dimana indeks Bloomberg mencatat rupiah tertekuk 3 poin atau 0,02% ke level Rp15.182 per USD, berbanding penutupan Kamis kemarin di Rp15.179 per USD.
Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, mata uang NKRI dipatok di level Rp15.182 per USD, menunduk 49 poin melawan level Rp15.133 per USD di Kamis lalu.
(ven)
Explore More