Pertamina Perlancar Pasokan BBM di Palu dan Donggala
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina melakukan aksi cepat tanggap dalam memasok bahan bakar minyak (BBM) untuk memperlancar penanganan korban gempa dan tsunami di Donggala dan Palu. Berkat pasokan tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bisa melakukan upaya tanggap darurat sesegera mungkin.
"Pasokan BBM sangat mendukung pencarian dan penyelamatan. Ekskavator-ekskavator bisa berjalan karena bahan bakar, truk mengangkut logistik sudah mulai jalan, kendaraan operasional dan pendukung sudah bisa berjalan karena kebutuhan bahan bakar sudah bisa jalan. Kami sampaikan terima kasih kepada Pertamina atas usaha kerja kerasnya sehingga masalah BBM bisa teratasi," Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam keterangannya, Sabtu (6/10/2018).
Cepatnya Pertamina memulihkan pasokan BBM, menurut Willem, memang berperan besar dalam mendukung BNPB. Pasalnya, pada hari-hari pertama setelah musibah, kota Palu sempat lumpuh total akibat BBM yang kurang memadai. Hal itu, membuat BNPB juga sempat kesulitan dalam mengevakuasi korban.
"Memang tiga hari pertama kita (BNPB dan Palu, red) lumpuh total. Jadi bencana yang tiba-tiba ini telah menimbulkan dampak yang luar biasa. Sampai dengan tadi pagi sudah tercatat hampir 1.500 korban meninggal, belum tahu hasil sampai sore ini. Dan untuk melakukan upaya tanggap darurat kami membutuhkan energi. Lima hari pertama kita tidak dapat berbuat banyak, mobil sulit untuk BBM, sulit untuk berkomunikasi karena jaringan seluler semuanya mati," jelas Willem.
Apresiasi kepada Pertamina juga diberikan Menteri ESDM Ignasius Jonan saat berkunjung ke Posko Pertamina. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah cepat memasok kebutuhan BBM untuk membantu BNPB dan Basarnas mengevakuasi korban meninggal atau selamat.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pertamina, karena sudah bekerja lebih untuk membantu BNPB dan Basarnas dengan memastikan kebutuhan BBM untuk kendaraan operasi evakuasi dan pencarian. Sudah semiggu setelah kejadian, sampai tanggal 11, kita akan maksimalkan seluruh tenaga medis, Basarnas, BNPB, Pemprov dan untuk menyelesaikan proses evakuasi, karena pasca tanggal 11, kita masuk tahapan rekonstruksi. Dan untuk BBM, saya yakin dalam 1-2 hari ini pasti selesai. Saya harapkan pak Mas'ud Khamid (Direktur Pemasaran Retail Pertamina, red) untuk pantau terus dan pastikan," kata Jonan.
Dalam keadaan genting seperti bencana Palu dan Donggala ini, Pertamina terus berperan aktif untuk selalu mengupayakan distribusi BBM berjalan dengan baik. Ke Donggala misalnya, suplai BBM dilakukan melalui Kapal MT Karmila dan mendistribusikan 1,2 juta liter BBM ke TBBM Donggala. Karena TBBM Donggala juga terdampak musibah, maka distribusi dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang masih bisa dioperasikan.
Selain itu, Pertamina juga memberikan bantuan melalui jalur darat, laut, dan udara, di antaranya dengan menyediakan 100 SPBU portable, truk tangki BBM plus awak mobil tangki (AMT) yang didatangkan dari Jakarta dan wilayah operasi di Sulawesi, truk tangki berdispenser, dan juga operator SPBU dari Kalimantan dan Sulawesi.
"Pasokan BBM sangat mendukung pencarian dan penyelamatan. Ekskavator-ekskavator bisa berjalan karena bahan bakar, truk mengangkut logistik sudah mulai jalan, kendaraan operasional dan pendukung sudah bisa berjalan karena kebutuhan bahan bakar sudah bisa jalan. Kami sampaikan terima kasih kepada Pertamina atas usaha kerja kerasnya sehingga masalah BBM bisa teratasi," Kepala BNPB Willem Rampangilei dalam keterangannya, Sabtu (6/10/2018).
Cepatnya Pertamina memulihkan pasokan BBM, menurut Willem, memang berperan besar dalam mendukung BNPB. Pasalnya, pada hari-hari pertama setelah musibah, kota Palu sempat lumpuh total akibat BBM yang kurang memadai. Hal itu, membuat BNPB juga sempat kesulitan dalam mengevakuasi korban.
"Memang tiga hari pertama kita (BNPB dan Palu, red) lumpuh total. Jadi bencana yang tiba-tiba ini telah menimbulkan dampak yang luar biasa. Sampai dengan tadi pagi sudah tercatat hampir 1.500 korban meninggal, belum tahu hasil sampai sore ini. Dan untuk melakukan upaya tanggap darurat kami membutuhkan energi. Lima hari pertama kita tidak dapat berbuat banyak, mobil sulit untuk BBM, sulit untuk berkomunikasi karena jaringan seluler semuanya mati," jelas Willem.
Apresiasi kepada Pertamina juga diberikan Menteri ESDM Ignasius Jonan saat berkunjung ke Posko Pertamina. Ia mengucapkan terima kasih kepada Pertamina yang telah cepat memasok kebutuhan BBM untuk membantu BNPB dan Basarnas mengevakuasi korban meninggal atau selamat.
"Saya ucapkan terima kasih kepada Pertamina, karena sudah bekerja lebih untuk membantu BNPB dan Basarnas dengan memastikan kebutuhan BBM untuk kendaraan operasi evakuasi dan pencarian. Sudah semiggu setelah kejadian, sampai tanggal 11, kita akan maksimalkan seluruh tenaga medis, Basarnas, BNPB, Pemprov dan untuk menyelesaikan proses evakuasi, karena pasca tanggal 11, kita masuk tahapan rekonstruksi. Dan untuk BBM, saya yakin dalam 1-2 hari ini pasti selesai. Saya harapkan pak Mas'ud Khamid (Direktur Pemasaran Retail Pertamina, red) untuk pantau terus dan pastikan," kata Jonan.
Dalam keadaan genting seperti bencana Palu dan Donggala ini, Pertamina terus berperan aktif untuk selalu mengupayakan distribusi BBM berjalan dengan baik. Ke Donggala misalnya, suplai BBM dilakukan melalui Kapal MT Karmila dan mendistribusikan 1,2 juta liter BBM ke TBBM Donggala. Karena TBBM Donggala juga terdampak musibah, maka distribusi dilakukan dengan menggunakan fasilitas yang masih bisa dioperasikan.
Selain itu, Pertamina juga memberikan bantuan melalui jalur darat, laut, dan udara, di antaranya dengan menyediakan 100 SPBU portable, truk tangki BBM plus awak mobil tangki (AMT) yang didatangkan dari Jakarta dan wilayah operasi di Sulawesi, truk tangki berdispenser, dan juga operator SPBU dari Kalimantan dan Sulawesi.
(ven)