Harga Minyak Dunia Stabil Saat Kejatuhan Ekspor Iran Berlanjut
A
A
A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia sedikit berubah pada perdagangan, Selasa (9/10/2018) ketika ekspor minyak Iran turun setelah Amerika Serikat (AS) bakal menerapkan sanksi baru. Sementara itu badai bergerak melintasi Teluk Meksiko yang berpotensi mengganggu pasokan.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan Internasional menyusut 7 sen ke posisi USD83,84 barel pada pukul 00.20 GMT. Sebelumnya dalam perdagangan, Senin kemarin terpantau Brent jatuh ke posisi terendah USD82,66 per barel.
Meski begitu kebanyakan investor menyakini harga minyak bakal kembali pulih ketika stimulus ekonomi Chiba akan meningkatkan permintaan minyak mentah. Brent pada pekan lalu sempat menyentuh level tertinggi dalam empat tahun yakni USD86,74 per barel.
Sementara harga minyak mentah AS turun 1 sen pada level USD74,28 per barel, usai dalam sesi sebelumnya jatuh terendah menjadi USD73,07/barel untuk kemudian juga menandai penutupan satu hari lebih rendah mencapai 5 sen.
Ekspor minyak mentah Iran kembali jatuh lebih lanjut pada pekan pertama bulan Oktober, menurut data industri yang sebagian besar akibat sanksi AS. Kondisi ini menjadi tantangan bagi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) karena sedang berusaha untuk menutupi kekurangan.
Tehran telah mengekspor 1,1 juta barel per hari (bpd) minyak mentah dalam jangka waktu tujuh hari, seperti ditunjukkan data Refinitiv Eikon. Sumber industri juga menerangkan trek ekspor pada Oktober begitu jauh di bawah 1 juta bpd. Angka ini turun setidaknya 2,5 juta bpd pada bulan April, sebelum Presiden AS Donald Trump menarik kesepakatan nuklir dengan Iran.
Angka ini juga menandai pelemahan lebih dari 1,6 juta bpd pada bulan September. Pekan lalu, Arab Saudi mengumumkan rencana mengangkat produksi minyak mentah untuk bulan depan mencapai 10,7 juta bpd, yang akan menjadi rekor baru.
Namun Menteri minyak Iran Bijan Zanganeh pada hari Senin menerangkan, klaim Saudi bahwa kerajaan bisa menggantikan ekspor minyak mentah Iran adalah sebagai "omong kosong."Minyak Iran tidak diganti oleh Arab Saudi maupun negara lain," ujar Zanganeh dalan situs pelayanan-Nya.
Perusahaan-perusahaan minyak Teluk Meksiko menutup 19 % dari produksi minyak saat badai Michael bergerak ke arah timur Teluk Serikat termasuk Florida. Jika perkiraan saat ini terbukti akurat, badai akan sebagian besar bakal mengganggu produksi aset di Teluk, seperti disampaikan analis, tetapi perubahan jalur bisa memperluas dampaknya.
Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan Internasional menyusut 7 sen ke posisi USD83,84 barel pada pukul 00.20 GMT. Sebelumnya dalam perdagangan, Senin kemarin terpantau Brent jatuh ke posisi terendah USD82,66 per barel.
Meski begitu kebanyakan investor menyakini harga minyak bakal kembali pulih ketika stimulus ekonomi Chiba akan meningkatkan permintaan minyak mentah. Brent pada pekan lalu sempat menyentuh level tertinggi dalam empat tahun yakni USD86,74 per barel.
Sementara harga minyak mentah AS turun 1 sen pada level USD74,28 per barel, usai dalam sesi sebelumnya jatuh terendah menjadi USD73,07/barel untuk kemudian juga menandai penutupan satu hari lebih rendah mencapai 5 sen.
Ekspor minyak mentah Iran kembali jatuh lebih lanjut pada pekan pertama bulan Oktober, menurut data industri yang sebagian besar akibat sanksi AS. Kondisi ini menjadi tantangan bagi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) karena sedang berusaha untuk menutupi kekurangan.
Tehran telah mengekspor 1,1 juta barel per hari (bpd) minyak mentah dalam jangka waktu tujuh hari, seperti ditunjukkan data Refinitiv Eikon. Sumber industri juga menerangkan trek ekspor pada Oktober begitu jauh di bawah 1 juta bpd. Angka ini turun setidaknya 2,5 juta bpd pada bulan April, sebelum Presiden AS Donald Trump menarik kesepakatan nuklir dengan Iran.
Angka ini juga menandai pelemahan lebih dari 1,6 juta bpd pada bulan September. Pekan lalu, Arab Saudi mengumumkan rencana mengangkat produksi minyak mentah untuk bulan depan mencapai 10,7 juta bpd, yang akan menjadi rekor baru.
Namun Menteri minyak Iran Bijan Zanganeh pada hari Senin menerangkan, klaim Saudi bahwa kerajaan bisa menggantikan ekspor minyak mentah Iran adalah sebagai "omong kosong."Minyak Iran tidak diganti oleh Arab Saudi maupun negara lain," ujar Zanganeh dalan situs pelayanan-Nya.
Perusahaan-perusahaan minyak Teluk Meksiko menutup 19 % dari produksi minyak saat badai Michael bergerak ke arah timur Teluk Serikat termasuk Florida. Jika perkiraan saat ini terbukti akurat, badai akan sebagian besar bakal mengganggu produksi aset di Teluk, seperti disampaikan analis, tetapi perubahan jalur bisa memperluas dampaknya.
(akr)