Mandiri Kucurkan Rp2,041 T untuk Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung

Kamis, 11 Oktober 2018 - 14:17 WIB
Mandiri Kucurkan Rp2,041 T untuk Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung
Mandiri Kucurkan Rp2,041 T untuk Tol Terbanggi Besar-Kayu Agung
A A A
NUSA DUA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus memperkuat dukungan pada percepatan pembangunan proyek infrastruktur untuk meningkatkan konektivitas dan memangkas biaya pergerakan barang dan jasa.

Untuk itu, perseroan menyalurkan kredit investasi berskema sindikasi kepada PT Hutama Karya (Persero) dengan limit sebesar Rp2,17 triliun untuk pembangunan ruas tol Terbanggi Besar, Lampung Tengah-Kayu Agung, Sumatera Selatan sepanjang 185 km.

Nilai tersebut meliputi 22% dari total kredit sindikasi dari lembaga keuangan dalam negeri sebesar Rp9,17 triliun. Di samping kredit sindikasi, Hutama Karya juga mendapatkan fasilitas CDS sebesar Rp5,2 triliun untuk memastikan keberlangsungan proyek tersebut.

Penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh SEVP Large Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi, Direktur Keuangan Hutama Karya Anis Anjayani, Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Royke Tumilaar dan Direktur Utama PT Hutama Karya Bintang Perbowo di Bali, Kamis (11/10/2018).

Menurut Royke, keikutsertaan Bank Mandiri dalam sindikasi ini mengindikasikan konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar-BUMN pada program-program strategis pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.

"Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian," kata Royke.

Untuk keseluruhan sektor infrastruktur, Bank Mandiri telah mengucurkan pembiayaan senilai Rp165,8 triliun hingga Juni 2018. Dari nilai tersebut, Rp39,3 triliun dialokasikan untuk pembangunan transportasi, termasuk bandara dan pelabuhan, sebesar Rp36,8 triliun untuk pembangkit listrik dan Rp24,1 triliun untuk proyek migas dan energi terbarukan.Selanjutnya, Rp18,3 triliun untuk sektor jalan tol, konstruksi dan sisanya untuk pembangunan telematika, perumahan dan fasilitas kota serta sektor lainnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6697 seconds (0.1#10.140)