Co-founder Microsoft Paul Allen Meninggal di Usia 65 Tahun
A
A
A
NEW YORK - Miliarder Paul Allen meninggal Senin (15/10) lalu di Seattle, AS, di usia 65 tahun. Salah satu pendiri (co-founder) Microsoft tersebut meninggal akibat komplikasi terkait limfoma non-Hodgkin dua minggu setelah dirawat karena penyakit itu.
Perusahaan investasi miliknya, Vulcan Inc., dalam pernyataan pengumuman kematiannya menyebutkan Allen dikenang sebagai seorang investor, pengusaha dan filantropis yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan modern - dari teknologi dan sains hingga olahraga dan musik.
Allen mendirikan Microsoft (MSFT) bersama Bill Gates pada tahun 1975, beberapa tahun setelah keduanya bertemu sebagai sesama siswa di sebuah sekolah swasta di Seattle. Allen meninggalkan perusahaan pada tahun 1982 setelah dia didiagnosis dengan penyakit Hodgkin.
"Saudaraku adalah seorang individu yang luar biasa di setiap tingkat," kata saudara perempuan Allen, Jody Allen, dalam sebuah pernyataan atas nama keluarganya seperti dikutip CNN.com, Selasa (16/10/2018).
Sementara, pendiri Microsoft Bill Gates dalam sebuah pernyataan menggambarkan kesedihannya atas meninggalnya Paul Allen yang disebutnya sebagai salah satu teman yang tertua dan tersayang. "Paul adalah mitra sejati dan teman baik. Komputasi pribadi tidak akan ada tanpa dia," tambahnya.
CEO Microsoft Satya Nadella menyebut kontribusi Allen "sangat penting". "Sebagai salah satu pendiri Microsoft, dengan caranya sendiri yang tenang dan gigih, dia menciptakan produk, pengalaman, dan institusi ajaib, dan dengan melakukan itu, dia mengubah dunia," ungkap Nadella.
Setelah meninggalkan Microsoft, Allen membangun yayasan filantropisnya sendiri, bersama dengan Vulcan, perusahaan investasinya. Dia juga membeli dua tim olahraga profesional: NBA Portland Trail Blazers dan NFL Seattle Seahawks, di mana dia terlibat dengan keduanya hingga kematiannya.
"Paul Allen adalah pelopor utama," kata Komisaris NBA Adam Silver dalam sebuah pernyataan. Sementara Komisaris NFL Roger Goodell menyebutnya sebagai sebuah "kekuatan pendorong" yang menjaga NFL di Pacific Northwest.
Dalam sebuah pernyataan, Goodell mengatakan Allen bekerja tanpa lelah bersama penasihat medis kami untuk mengidentifikasi cara-cara baru untuk membuat permainan lebih aman dan melindungi pemain kami dari risiko yang tidak perlu.
Teman, keluarga, dan pengagum lain juga memuji Allen atas kontribusi filantropisnya yang signifikan. Dia menyumbangkan lebih dari USD2 miliar (sekitar Rp30 triliun) untuk kegiatan amal.
Forbes menyebut Allen bernilai USD20,3 miliar pada saat kematiannya. Dia juga mendirikan beberapa organisasi, termasuk perusahaan transportasi luar angkasa Stratolaunch, Institut Allen untuk Kecerdasan Buatan dan Institut Allen lain yang berfokus pada bioscience.
Perusahaan investasi miliknya, Vulcan Inc., dalam pernyataan pengumuman kematiannya menyebutkan Allen dikenang sebagai seorang investor, pengusaha dan filantropis yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan modern - dari teknologi dan sains hingga olahraga dan musik.
Allen mendirikan Microsoft (MSFT) bersama Bill Gates pada tahun 1975, beberapa tahun setelah keduanya bertemu sebagai sesama siswa di sebuah sekolah swasta di Seattle. Allen meninggalkan perusahaan pada tahun 1982 setelah dia didiagnosis dengan penyakit Hodgkin.
"Saudaraku adalah seorang individu yang luar biasa di setiap tingkat," kata saudara perempuan Allen, Jody Allen, dalam sebuah pernyataan atas nama keluarganya seperti dikutip CNN.com, Selasa (16/10/2018).
Sementara, pendiri Microsoft Bill Gates dalam sebuah pernyataan menggambarkan kesedihannya atas meninggalnya Paul Allen yang disebutnya sebagai salah satu teman yang tertua dan tersayang. "Paul adalah mitra sejati dan teman baik. Komputasi pribadi tidak akan ada tanpa dia," tambahnya.
CEO Microsoft Satya Nadella menyebut kontribusi Allen "sangat penting". "Sebagai salah satu pendiri Microsoft, dengan caranya sendiri yang tenang dan gigih, dia menciptakan produk, pengalaman, dan institusi ajaib, dan dengan melakukan itu, dia mengubah dunia," ungkap Nadella.
Setelah meninggalkan Microsoft, Allen membangun yayasan filantropisnya sendiri, bersama dengan Vulcan, perusahaan investasinya. Dia juga membeli dua tim olahraga profesional: NBA Portland Trail Blazers dan NFL Seattle Seahawks, di mana dia terlibat dengan keduanya hingga kematiannya.
"Paul Allen adalah pelopor utama," kata Komisaris NBA Adam Silver dalam sebuah pernyataan. Sementara Komisaris NFL Roger Goodell menyebutnya sebagai sebuah "kekuatan pendorong" yang menjaga NFL di Pacific Northwest.
Dalam sebuah pernyataan, Goodell mengatakan Allen bekerja tanpa lelah bersama penasihat medis kami untuk mengidentifikasi cara-cara baru untuk membuat permainan lebih aman dan melindungi pemain kami dari risiko yang tidak perlu.
Teman, keluarga, dan pengagum lain juga memuji Allen atas kontribusi filantropisnya yang signifikan. Dia menyumbangkan lebih dari USD2 miliar (sekitar Rp30 triliun) untuk kegiatan amal.
Forbes menyebut Allen bernilai USD20,3 miliar pada saat kematiannya. Dia juga mendirikan beberapa organisasi, termasuk perusahaan transportasi luar angkasa Stratolaunch, Institut Allen untuk Kecerdasan Buatan dan Institut Allen lain yang berfokus pada bioscience.
(fjo)