Menhub Budi Karya Terpukau Aplikasi Pemantau Kapal ITS
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengapresiasi salah satu produk unggulan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yaitu Aplikasi Automatic Identification System Institut Sepuluh November (AISITS). AISITS merupakan salah satu aplikasi pemantau kapal yang dikembangkan oleh Pusat Unggulan Iptek Keselamatan Kapal dan Instalasi Laut (PUI-KEKAL) ITS.
AISTIS juga merupakan produk riset dan inovasi berkelanjutan yang bisa terwujud atas dukungan pendanaan riset dan inovasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Hal tersebut disampaikan Menhub saat menghadiri peluncuran aplikasi AISITS di Jakarta.
“Teknologi ini sangat diapresiasi karena dapat memantau semuanya (kapal-kapal) secara lebih akurat, sekarang ini banyak sekali kapal-kapal yang tidak teridentifikasi, itu menjadi suatu hal yang berbahaya dan juga tidak menjamin safety bagi kapal-kapal tersebut,” ucap Menhub Budi Karya lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Sambung dia menerangkan, melalui aplikasi AISITS, menjadi suatu inisiasi dan alat koordinasi antara kapal-kapal terhadap pusat-pusat (regulator) di pelabuhan. Oleh karenanya Menhub mengaku secara pribadi dan secara kelembagaan mendukung AISITS ini sebagai salah satu produk teknologi dan inovasi anak bangsa
Lebih lanjut Ia mengatakan AISITS ini mendukung kebijakan pemerintah untuk mengembalikan kejayaan maritim nusantara yang merupakan salah satu visi Pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Seperti yang kita ketahui bersama satu visi Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan cara menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," paparnya.
"Dalam upaya mendukung Pemerintah guna mewujudkan visi tersebut tentunya perlu adanya jaminan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah perairan Indonesia, yang merupakan tugas dan fungsi dari Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Untuk itu aplikasi AISITS ini akan berguna sekali untuk mendukung visi misi tersebut," lanjut Menhub.
Saat ini AISITS sudah digunakan oleh Distrik Navigasi Ditjen Perhubungan Laut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan direncanakan akan diterapkan di beberapa Distrik Navigasi yang ada di Indonesia. Menhub juga berharap dengan peluncuran aplikasi AISITS ini menjadi menjadi momentum agar seluruh perguruan tinggi untuk terus berupaya menciptakan sesuatu inovasi yang berguna bagi masyarakat luas.
“Dalam sidang kabinet saya dan Menristekdikti selalu mengatakan bagaimana program kreasi dan inovasi menjadi suatu unggulan. Mudah-mudahan dengan adanya program ini, bisa menginisiasi seluruh perguruan tinggi untuk terus melakukan upaya-upaya yang berguna bagi masyarakat," terang dia.
Sebagai Informasi AISITS merupakan aplikasi yang memanfaatkan data statis dan data dinamis kapal ini, dapat dimanfaatkan untuk lebih menjamin keselamatan operasional kapal dan instalasi laut dalam bentuk real time-early warning system berbasis internet dan mobile application. AISITS dapat mencegah dan melindungi kapal terhadap bahaya tubrukan, melindungi pipa bawah laut akibat beban eksternal (jangkar dan obyek lainnya).
Aplikasi tersebut juga untuk melindungi bangunan lepas pantai akibat bahaya ditubruk kapal, monitoring bahan bakar, monitoring emisi, menentukan tingkat kebahayaan operasional kapal, serta dapat pula digunakan sebagai basis dalam port management and traffic information system.
Aplikasi ini diinisiasi sejak tahun 2007 melalui kerjasama riset ITS bersama Kobe University Jepang, Osaka University Jepang, Tokyo University Jepang, National Maritime Research Institute (NMRI) Jepang, Universitas Teknologi Malaysia (UTM), Dokus Eylul University Turki serta berbagai pihak lainnya.
AISTIS juga merupakan produk riset dan inovasi berkelanjutan yang bisa terwujud atas dukungan pendanaan riset dan inovasi oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Hal tersebut disampaikan Menhub saat menghadiri peluncuran aplikasi AISITS di Jakarta.
“Teknologi ini sangat diapresiasi karena dapat memantau semuanya (kapal-kapal) secara lebih akurat, sekarang ini banyak sekali kapal-kapal yang tidak teridentifikasi, itu menjadi suatu hal yang berbahaya dan juga tidak menjamin safety bagi kapal-kapal tersebut,” ucap Menhub Budi Karya lewat keterangan resmi di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Sambung dia menerangkan, melalui aplikasi AISITS, menjadi suatu inisiasi dan alat koordinasi antara kapal-kapal terhadap pusat-pusat (regulator) di pelabuhan. Oleh karenanya Menhub mengaku secara pribadi dan secara kelembagaan mendukung AISITS ini sebagai salah satu produk teknologi dan inovasi anak bangsa
Lebih lanjut Ia mengatakan AISITS ini mendukung kebijakan pemerintah untuk mengembalikan kejayaan maritim nusantara yang merupakan salah satu visi Pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Seperti yang kita ketahui bersama satu visi Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan cara menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia," paparnya.
"Dalam upaya mendukung Pemerintah guna mewujudkan visi tersebut tentunya perlu adanya jaminan terhadap keselamatan dan keamanan pelayaran di wilayah perairan Indonesia, yang merupakan tugas dan fungsi dari Kementerian Perhubungan RI melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. Untuk itu aplikasi AISITS ini akan berguna sekali untuk mendukung visi misi tersebut," lanjut Menhub.
Saat ini AISITS sudah digunakan oleh Distrik Navigasi Ditjen Perhubungan Laut di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dan direncanakan akan diterapkan di beberapa Distrik Navigasi yang ada di Indonesia. Menhub juga berharap dengan peluncuran aplikasi AISITS ini menjadi menjadi momentum agar seluruh perguruan tinggi untuk terus berupaya menciptakan sesuatu inovasi yang berguna bagi masyarakat luas.
“Dalam sidang kabinet saya dan Menristekdikti selalu mengatakan bagaimana program kreasi dan inovasi menjadi suatu unggulan. Mudah-mudahan dengan adanya program ini, bisa menginisiasi seluruh perguruan tinggi untuk terus melakukan upaya-upaya yang berguna bagi masyarakat," terang dia.
Sebagai Informasi AISITS merupakan aplikasi yang memanfaatkan data statis dan data dinamis kapal ini, dapat dimanfaatkan untuk lebih menjamin keselamatan operasional kapal dan instalasi laut dalam bentuk real time-early warning system berbasis internet dan mobile application. AISITS dapat mencegah dan melindungi kapal terhadap bahaya tubrukan, melindungi pipa bawah laut akibat beban eksternal (jangkar dan obyek lainnya).
Aplikasi tersebut juga untuk melindungi bangunan lepas pantai akibat bahaya ditubruk kapal, monitoring bahan bakar, monitoring emisi, menentukan tingkat kebahayaan operasional kapal, serta dapat pula digunakan sebagai basis dalam port management and traffic information system.
Aplikasi ini diinisiasi sejak tahun 2007 melalui kerjasama riset ITS bersama Kobe University Jepang, Osaka University Jepang, Tokyo University Jepang, National Maritime Research Institute (NMRI) Jepang, Universitas Teknologi Malaysia (UTM), Dokus Eylul University Turki serta berbagai pihak lainnya.
(akr)