Kontribusi Ekonomi Kreatif Terhadap PDB Diperkirakan Rp1.105 T
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf mengungkapkan, prestasi sektor ekonomi kreatif selama empat tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) sangat terlihat, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Dalam acara Konferensi Pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK, Triawan mengatakan, prestasi kualitatif salah satunya terlihat dalam penyelenggaraan Asian Games yang memukau masyarakat Indonesia dan dunia. Selain itu, ekonomi kreatif saat ini juga berhasil menjadi salah satu sektor yang paling diminati generasi millenial.
"Asian Games secara kualitatif kalau tidak ada look and feel yang diciptakan bersama kami, mungkin tidak akan seindah yang kita lihat. Kemudian, ekonomi kreatif ini semakin lama semakin diminati millenials. Sektor yang paling diminati sarjana baru terutama CPNS," katanya di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Sementara secara kuantitatif, sektor ekonomi kreatif menyumbangkan Rp1.009 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2017. Diperkirakan, tahun ini sumbangan ekonomi kreatif bisa meningkat menjadi Rp1.105 triliun.
"Kalau dibanding pertumbuhan ekonomi nasional kuartal 1 5,06%, kita bisa meningkat di atas itu yaitu 5,6%. 2018 kita ramalkan dan mungkin melampaui yaitu Rp1.105 triliun. Secara share PDB ekonomi kreatif terhadap ekonomi nasional pada 2017 itu 7,57% lalu 2016 sebesar 7,44%, dan 2015 sebesar 7,39%," imbuh dia.
Dari sisi tenaga kerja, tambahnya, pada 2015 jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif baru sekitar 15,9 juta. Sementara pada 2017 meningkat menjadi 17,4 juta dan 2018 diperkirakan mencapai 18,1 juta.
"Growth dari pertumbuhan tenaga kerja memang kalau dilihat melambat, sedangkan kontribusi terhadap PDB-nya meningkat. Kecepatan pertumbuhan tenaga kerja 2016 ke 2017 itu menurun, tapi kontribusi terhadap PDB meningkat. Berarti, produktivitas tenaga kerja itu meningkat sehingga bisa menghasilkan lebih banyak lagi ekonomi, value added juga meningkat, dan semakin efisiennya ekosistem," tandasnya.
Dalam acara Konferensi Pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Jokowi-JK, Triawan mengatakan, prestasi kualitatif salah satunya terlihat dalam penyelenggaraan Asian Games yang memukau masyarakat Indonesia dan dunia. Selain itu, ekonomi kreatif saat ini juga berhasil menjadi salah satu sektor yang paling diminati generasi millenial.
"Asian Games secara kualitatif kalau tidak ada look and feel yang diciptakan bersama kami, mungkin tidak akan seindah yang kita lihat. Kemudian, ekonomi kreatif ini semakin lama semakin diminati millenials. Sektor yang paling diminati sarjana baru terutama CPNS," katanya di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Sementara secara kuantitatif, sektor ekonomi kreatif menyumbangkan Rp1.009 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2017. Diperkirakan, tahun ini sumbangan ekonomi kreatif bisa meningkat menjadi Rp1.105 triliun.
"Kalau dibanding pertumbuhan ekonomi nasional kuartal 1 5,06%, kita bisa meningkat di atas itu yaitu 5,6%. 2018 kita ramalkan dan mungkin melampaui yaitu Rp1.105 triliun. Secara share PDB ekonomi kreatif terhadap ekonomi nasional pada 2017 itu 7,57% lalu 2016 sebesar 7,44%, dan 2015 sebesar 7,39%," imbuh dia.
Dari sisi tenaga kerja, tambahnya, pada 2015 jumlah tenaga kerja di sektor ekonomi kreatif baru sekitar 15,9 juta. Sementara pada 2017 meningkat menjadi 17,4 juta dan 2018 diperkirakan mencapai 18,1 juta.
"Growth dari pertumbuhan tenaga kerja memang kalau dilihat melambat, sedangkan kontribusi terhadap PDB-nya meningkat. Kecepatan pertumbuhan tenaga kerja 2016 ke 2017 itu menurun, tapi kontribusi terhadap PDB meningkat. Berarti, produktivitas tenaga kerja itu meningkat sehingga bisa menghasilkan lebih banyak lagi ekonomi, value added juga meningkat, dan semakin efisiennya ekosistem," tandasnya.
(fjo)