Xi Jinping Resmikan Jembatan Penyeberangan Terpanjang di Dunia
A
A
A
GUANGDONG - Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping meresmikan jembatan penyeberangan dan terowongan terpanjang di dunia pada Selasa (23/10/2018), saat melakukan lawatan ke China bagian selatan.
Mengutip dari Reuters, jembatan tersebut menghubungkan tiga kota: Zhuhai di Provinsi Guangdong China, Hong Kong dan Makau dengan panjang 35 kilometer alias 22 mil dan ruas jalan 6,7 kilometer (4 mil).
"Saya menyatakan jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau secara resmi dibuka," tutur Xi disambut dengan kemeriahan kembang api di layar digital, seperti dilansir Channel News Asia. Namun, pemimpin China itu tidak berbicara dengan hadirin dan langsung meninggalkan panggung.
Jembatan ini akan menghubungkan kawasan Delta Sungai Mutiara (Delta Zhujiang) di Provinsi Guangdong dengan pusat keuangan Hong Kong dan bekas koloni Portugis yaitu Makau.
Otoritas Hong Kong menyebut investasi jembatan tersebut senilai HKD120 miliar atau setara USD15,3 miliar. Bila dikonversi ke rupiah setara Rp232,56 triliun. Hong Kong mengatakan jembatan tersebut akan mengkonsolidasikan posisi Hong Kong sebagai pusat penerbangan dan logistik regional.
Beberapa pengamat menilai langkah Xi Jinping melakukan kunjungan ke selatan sebagai upaya simbolis untuk mengukuhkan ekonomi China. Pasalnya, momen ini bertepatan dengan 40 tahun reformasi ekonomi China yang digagas oleh Deng Xiaoping. Mentransformasi China dari ekonomi tertutup menjadi terbuka untuk swasta dan investasi asing.
Wakil Perdana Menteri RRC, Han Zheng mengatakan jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau akan membantu mendorong cetak biru bagi China dalam mewujudkan "Wilayah Teluk Lebih Besar" di kawasan Delta Zhujiang, untuk menyaingi wilayah ekonomi global lainnya seperti Teluk San Francisco dan Teluk Tokyo.
"Jembatan ini akan menstimulasi interaksi dan perdagangan antara Guangdong, Hong Kong dan Makau. Memfasilitasi pengembangan Wilayah Teluk yang lebih besar dan meningkatkan daya saing ekonomi Delta Zhujiang," terang Han.
Namun, beberapa kritikus menilai pembangunan jembatan ini untuk meningkatkan pengaruh China atas Hong Kong, sejak wilayah koloni itu dikembalikan Inggris pada 1997. Pasalnya selama ini China daratan dan Hong Kong merupakan satu negara tetapi berbeda pemerintahan.
Sejatinya, pembangunan jembatan ini pertama kali diusulkan pada akhir 1980-an, tetapi saat itu ditentang oleh pemerintah kolonial Inggris di Hong Kong, yang waspada bahwa pembangunan jembatan akan menarik kota Hong Kong lebih dekat dengan China komunis.
Dan pembukaan jembatan ini disebut-sebut merupakan momen tepat bagi China ditengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Karena akan meningkatkan pasar keuangan di China, dimana saat ini pertumbuhan ekonomi mereka sedang melambat.
Mengutip dari Reuters, jembatan tersebut menghubungkan tiga kota: Zhuhai di Provinsi Guangdong China, Hong Kong dan Makau dengan panjang 35 kilometer alias 22 mil dan ruas jalan 6,7 kilometer (4 mil).
"Saya menyatakan jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau secara resmi dibuka," tutur Xi disambut dengan kemeriahan kembang api di layar digital, seperti dilansir Channel News Asia. Namun, pemimpin China itu tidak berbicara dengan hadirin dan langsung meninggalkan panggung.
Jembatan ini akan menghubungkan kawasan Delta Sungai Mutiara (Delta Zhujiang) di Provinsi Guangdong dengan pusat keuangan Hong Kong dan bekas koloni Portugis yaitu Makau.
Otoritas Hong Kong menyebut investasi jembatan tersebut senilai HKD120 miliar atau setara USD15,3 miliar. Bila dikonversi ke rupiah setara Rp232,56 triliun. Hong Kong mengatakan jembatan tersebut akan mengkonsolidasikan posisi Hong Kong sebagai pusat penerbangan dan logistik regional.
Beberapa pengamat menilai langkah Xi Jinping melakukan kunjungan ke selatan sebagai upaya simbolis untuk mengukuhkan ekonomi China. Pasalnya, momen ini bertepatan dengan 40 tahun reformasi ekonomi China yang digagas oleh Deng Xiaoping. Mentransformasi China dari ekonomi tertutup menjadi terbuka untuk swasta dan investasi asing.
Wakil Perdana Menteri RRC, Han Zheng mengatakan jembatan Hong Kong-Zhuhai-Makau akan membantu mendorong cetak biru bagi China dalam mewujudkan "Wilayah Teluk Lebih Besar" di kawasan Delta Zhujiang, untuk menyaingi wilayah ekonomi global lainnya seperti Teluk San Francisco dan Teluk Tokyo.
"Jembatan ini akan menstimulasi interaksi dan perdagangan antara Guangdong, Hong Kong dan Makau. Memfasilitasi pengembangan Wilayah Teluk yang lebih besar dan meningkatkan daya saing ekonomi Delta Zhujiang," terang Han.
Namun, beberapa kritikus menilai pembangunan jembatan ini untuk meningkatkan pengaruh China atas Hong Kong, sejak wilayah koloni itu dikembalikan Inggris pada 1997. Pasalnya selama ini China daratan dan Hong Kong merupakan satu negara tetapi berbeda pemerintahan.
Sejatinya, pembangunan jembatan ini pertama kali diusulkan pada akhir 1980-an, tetapi saat itu ditentang oleh pemerintah kolonial Inggris di Hong Kong, yang waspada bahwa pembangunan jembatan akan menarik kota Hong Kong lebih dekat dengan China komunis.
Dan pembukaan jembatan ini disebut-sebut merupakan momen tepat bagi China ditengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat. Karena akan meningkatkan pasar keuangan di China, dimana saat ini pertumbuhan ekonomi mereka sedang melambat.
(ven)