Paduan Lintas Disiplin Ilmu dan Industri Hadapi Revolusi Industri 4.0

Minggu, 28 Oktober 2018 - 19:01 WIB
Paduan Lintas Disiplin Ilmu dan Industri Hadapi Revolusi Industri 4.0
Paduan Lintas Disiplin Ilmu dan Industri Hadapi Revolusi Industri 4.0
A A A
JAKARTA - Pembangunan infraktruktur Information and Communications Technology (ICT) yang diserahkan pelaku usaha mengakibatkan kurang meratanya akses informasi. Perusahan teknologi dan telekomunikasi hanya membangun daerah yang secara finansial menguntungkan atau memperoleh return of investement yang cepat sehingga pembangunan dilakukan di kota besar.

Fakta ini mendorong pemerintah menjembatani dengan memenuhi kebutuhan finansial pelaku usaha dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan akses komunikasi.

"Mengingat infrastruktur ICT menjadi kebutuhan yang mendasar harus dimiliki masyarakat, perusahaan bisa membangun atas jaminan pemerintah. Pemerintah akan membangun infrasktur ICT yang belum dibangun pengusaha telko," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan lnformatika, Ismail saat membuka acara lnnoscape 2018.

Diharapkan, kata Ismail, sebelum tahun 2019 seluruh wilayah kabupaten/kota sebelum 2019 bisa mendapatkan akses internet. "Memang tidak semua menggunakan fiber optic sehingga saat ini sedang tender satelit yang yang nantinya aksesnya bisa di-direct ke daerah-daerah yang belum terjangkau layanan telekomunikasi. Pemerintah berusaha mempersiapkan infrastruktur ICT yang meng-cover seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (28/10/2018).

Disebutkan, saat ini Indonesia memiliki populasi terbesar ke-5 di dunia dengan jumlah penduduk 264 juta, sebanyak 137 juta aktif di media sosial menjadikan Indonesia menjadi market yang penting. "Di Indonesia penggunanya usia produktif. Ini beda dibandingkan negara maju yang penggunanya tinggi namun banyak digunakan orang yang tidak produktif. Ini bisa menjadi keuntungan yang luar biasa," ujarnya. Meski market besar, hingga saat ini Indonesia belum menjadi tuan rumah karena belum banyak aplikasi produk lokal.

Menyinggung tentang Revolusi lndustri 4.0. pemanfatan dan pertumbuhan teknologi tidak bisa dibendung dan industri mengalami penyesuaian berupa peningkatan efektivitas dan etisiensi. Agar tidak terdisrupsi, kolaborasi menjadi kata kunci untuk mewujudkan inovasi.

"lnovasi disruptif merupakan keniscayaan. Kolaborasi lintas disiplin ilmu dan lintas industri menjadi cara agar kita semua dapat menghadapi datangnya revolusi industri 4.0," ujarnya.

Ketua Panitia lnnoscape 2018, Fathony Rahman mengatakan, lnnoscape 201 8 mendorong penyampaian gagasan akademisi, paneliti dan pihak Iain yang tertarik dari seluruh dunia melaIul peenulisan karya ilmiah yang mengusung tema "Perspektif Teknologi, Bisnis dan Kemasyarakatan".

Rektor Universitas Prasetiya Mulya Djisman S Simandjuntak menyatakan, dalam rangka menyongsong era disrupsi, pihaknya mendorong anak didiknya untuk wujudkan sinergi antara sektor teknologi dan bisnis.

Caranya melalui lewat konsep Learning by Enterprising atau konseptualisasi dan implementasi bisnis berbasis tim yang berorientasi pada lahirnya jiwa kewirausahaan pada anak didik sejak bangku kuliah.

"Saya berharap konsep pembelajaran ini dapat mendukung terciptanya keunggulan pada mahasiswa kami sehingga pada akhirnya, mereka siap untuk menghadapi era disrupsi," katanya.

Yudi Samyudia Wakil Rektor Bidang Akademik Universitas Prasetiya Mulya mengatakan, agar unggul dan bisa menghadapi tantangan perlu berinovasi dan berkolaborasi dengan ilmu disiplin yang lainnya.

"Sudah saatnya merobohkan dinding yang memisahkan antara sains teknogi dengan bisnis sehingga bisa menembus sampai ke aspek ekonomi. Ini yang dikembangkan di Prasetiya Mulya," katanya. Yudi menambahkan, tahun 2030 mendatang Indonesia akan memperoleh bonus demografi yakni angkatan kerja lebih banyak dibanding orang tua dan bayi.

"Karakteristik angkatan kerja adalah konsumtif dan inovatif sehingga jika ingin menghasilkan yang produktif harus ditanamkan dari sekarang. Kalau gagal kita menjadi negara yang mengonsumsi produk dari luar," katanya.

Erman Aminullah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia mengatakan, Innoscape sangat pas dalam konteks kekinian. “Inovasi akan mempengaruhi segala aspek, sistem bisnis, perilaku manusia dan mempengaruhi regulasi. Terjadi perubahaan mindset dari cara-cara reguluasi yang menghambat menjadi mendorong mengaktulisasi dab mengaklerasi,” katanya. Dalam konteks Indonesia, regulasi tentang sains dan teknologi inovasi sedang diproses DPR dalam RUU Sisnas Iptek.

Ketua Panitia lnnoscape 2018, Fathony Rahman menyatakan, peserta datang dari belahan dunia mulai dari Eropa, Jepang, Thailand dan sebagainya yang berasal dari 49 papers.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4395 seconds (0.1#10.140)