Pasca Asian Games, Kunjungan Wisman ke Indonesia Lebih Rendah 10,56%
A
A
A
JAKARTA - Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia mengalami penurunan sebesar 10,56% berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Pada September 2018 wisman yang datang ke Indonesia mencapai 1,35 juta dimana angka ini turun dari Agustus 2018 sebesar 1,51 juta.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, penurunan terbesar di Tanjung Benoa. Kemudian, penurunan kedua terbesar terjadi di Palembang. "Penurunan terbesar di Tanjung Benoa. Tapi wisman di Benoa tidak terlalu besar. Kedua, penurunan di Palembang. Karena sebelumnya ada Asian Games sehingga wisman melonjak dan sekarang kembali," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Kendati demikian, sambung dia, jika dilihat data tahun ke tahun (year on year), maka jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia masih mengalami peningkatan. Jumlah wisman ada September 2018 masih lebih besar dibanding periode sama pada 2016 dan 2017.
"Peningkatan terbesar terjadi di Samratulangi di Manado. Karena ada penerbangan charter. Dari 1,35 juta wisman yang ada, 67% datang dengan menggunakan pesawat, laut 18%, darat 15%," imbuh dia.
Secara kumulatif, tambahnya, jumlah wisman pada periode Januari hingga September 2018 mencapai 11,9 juta. Posisi ini meningkat 11,81% dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Menurut kebangsaan tidak banyak berubah. Pada September 2018 wisman utama berasal dari Tiongkok, Malaysia, Timor Leste, Singapura, dan Australia," tandasnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, penurunan terbesar di Tanjung Benoa. Kemudian, penurunan kedua terbesar terjadi di Palembang. "Penurunan terbesar di Tanjung Benoa. Tapi wisman di Benoa tidak terlalu besar. Kedua, penurunan di Palembang. Karena sebelumnya ada Asian Games sehingga wisman melonjak dan sekarang kembali," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Kendati demikian, sambung dia, jika dilihat data tahun ke tahun (year on year), maka jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia masih mengalami peningkatan. Jumlah wisman ada September 2018 masih lebih besar dibanding periode sama pada 2016 dan 2017.
"Peningkatan terbesar terjadi di Samratulangi di Manado. Karena ada penerbangan charter. Dari 1,35 juta wisman yang ada, 67% datang dengan menggunakan pesawat, laut 18%, darat 15%," imbuh dia.
Secara kumulatif, tambahnya, jumlah wisman pada periode Januari hingga September 2018 mencapai 11,9 juta. Posisi ini meningkat 11,81% dibanding periode sama tahun sebelumnya. "Menurut kebangsaan tidak banyak berubah. Pada September 2018 wisman utama berasal dari Tiongkok, Malaysia, Timor Leste, Singapura, dan Australia," tandasnya.
(akr)