Kementan Pacu Daya Saing Durian Bawor Asal Banyumas

Minggu, 11 November 2018 - 18:01 WIB
Kementan Pacu Daya Saing...
Kementan Pacu Daya Saing Durian Bawor Asal Banyumas
A A A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen meningkatkan produksi dan juga daya saing serta perluasan pasar durian lokal. Salah satu komoditas durian yang akan didorong adalah durian Bawor asal Banyumas, Jawa Tengah, yang dinilai memiliki keunggulan dibanding durian dari negara tetangga.

"Banyumas memiliki banyak jenis durian salah satunya durian Bawor yang memiliki kemiripan dengan Monthong. Dulu eranya durian lain, sekarang durian Bawor yang menjadi incaran pecinta durian. Rasanya enak sekali," kata Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi dalam siaran pers, Minggu (11/11/2018).

Suwandi menghadiri acara panen dan lomba durian lokal di Kemranjen, Banyumas, Sabtu (10/11) lalu. Di acara yang dihadiri Bupati Banyumas Muhammad Husein, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyumas Widarso tersebut, Suwandi menjelaskan, bahwa Banyumas memiliki 16 varietas yang diperlombakan kali ini."Dalam kesempatan kegiatan ini, kami akan berupaya memperluas pasar durian Bawor. Bila perlu kita harus ekspor baik berupa bentuk segar maupun olahan. Ini penting agar masyarakat terus semangat membudidayakan durian yang punya daya saing dan ke depan masyarakat bisa semakin sejahtera," terangnya.

Kemranjen, Banyumas, di samping dikenal sebagai sentra durian, sejak tahun 2003 juga sudah mengembangkan pembibitan varietas Monthong Orange, Bawor atau Kromo Banyumas, dengan produksi benih 100.000 batang. Harga di petani bervariasi antara Rp25.000 hingga 150.000 per batang tergantung umur bibit dan tinggi batang.

"Luas areal durian di sini 18.900 hektare dengan 189.000 pohon yang sudah menghasilkan 61.000 pohon dengan produksi 2017 sebesar 5.500 ton," tutur Suwandi.

Bupati Banyumas Muhammad Husein mengapresiasi perhatian Kementan untuk mendorong pengembangan durian Bawor dari hulu sampai hilir. Husein menyebutkan, omzet durian di seluruh Bayumas mencapai Rp500 miliar.

"Artinya ini potensi yang luar biasa mengalah pendapatan asli daerah. Jadi harus di kedepankan perbaikan kualitas. Begitu konsumen makan durian di sini, mereka terkesan untuk kembali lagi," ujarnya.

Sekretaris Kelompok Tani Tri Mulya, Desa Pangeralang, Kecamatan Kemranjen, Banyumas, Slamet mengatakan bahwa musim panen durian di Banyumas berlangsung lima bulan dalam setahun, yaitu November sampai April.

Saat ini, kata dia, durian Banyumas masih dipasarkan di Jawa Tengah, Bandung, Jakarta dan beberapa daerah di luar jawa. Harga di petani saat ini Rp45.000 per kg, sedangkan harga eceran di Banyumas Rp65.000 per kg.

"Kami menyambut baik jika durian Bawor ini diperluas pasarnya. Perhatian yang tinggi dari pemerintah semoga bisa membawa durian kami mendominasi pasar dalam negeri bahkan pasar ekspor," tuturnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0889 seconds (0.1#10.140)