Bupati Batang Teken LoI 3 Perusahaan dengan Investasi Rp8,58 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Kekayaan alam, sumber daya manusia dan energi yang dimiliki Kabupaten Batang di Jawa Tengah, menjadi daya pikat investor. Meningkatnya investasi seiring situasi kondusif selama kepemimpinan Bupati Batang Wihaji dan Wakil Bupati Suyono.
Kedua kepala daerah ini dikenal akrab dengan dunia usaha, terbukti saat event promosi Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2018. Kegiatan yang dimotori Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, pada Senin (26/11) kemarin, memikat para investor.
Dalam gelaran tersebut, Kabupaten Batang berhasil memikat dan menyakinkan investor untuk menanamkan modalnya. Bupati Batang Wihaji dan para investor menandatangani Letter of Intent (LoI) kepeminatan investasi yang mencapai triliunan rupiah.
"Penandatangani LoI dengan 3 perusahaan ini berkat dukungan masyarakat Kabupaten Batang yang mampu menciptakan iklim usaha yang kondusif, sehingga Batang menjadi tempat investasi yang nyaman dan saling menguntungkan," kata Wihaji usai melakukan One On One Meeting dalam CJIBF 2018, Selasa (27/11/2018).
Dari penandatanganan tersebut, PT Rimba Wood Arsi Lestari menyatakan berminat berinvestasi senilai Rp550 miliar. Perusahaan yang bergerak di bidang furnitur dan mebel ini telah menyerap tenaga kerja hingga 2.500 orang.
Selanjutnya, PT Java Wood Industri yang melakukan penandatanganan LoI, dengan investasi Rp30 miliar dan bakal menyerap 500 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di bidang industri panel kayu.
"Opsico Baruna Consortium melakukan LoI dengan investasi sangat besar, mencapai Rp8 triliun. Perusahaan ini bergerak di bidang pelabuhan migas dan barang. Mereka akan meneyerap 2.000 tenaga kerja," terang Wihaji.
Dengan rutin mempromosikan potensi daerah, termasuk dalam CJIBF, Pemkab Batang akan memiliki dampak luar biasa dalam pertumbuhan ekonomi. Peningkatan investasi akan berdampak ganda (multiplier effect), diantaranya membuka kesempatan kerja lebih luas kepada masyarakat.
"Pada acara CJIBF 2018 melalui penandatangan LoI, nilai penanaman modal investor di Kabupaten Batang mencapai Rp8,56 triliun," jelas Wihaji.
Dalam kegiatan CJIBF, Provinsi Jawa Tengah mampu memikat investor dengan berhasil membubuhkan tanda tangan pada surat resmi bisnis, dimana secara hukum menyampaikan keinginan serius berinvestasi dengan nilai Rp76,45 triliun atau setara USD810 juta. Dan mereka yang melakukan kerja sama investasi ini adalah Bupati Batang, Bupati Banyumas, Bupati Semarang, Wali Kota Semarang dan Bupati Boyolali.
Kedua kepala daerah ini dikenal akrab dengan dunia usaha, terbukti saat event promosi Central Java Investment Business Forum (CJIBF) 2018. Kegiatan yang dimotori Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta, pada Senin (26/11) kemarin, memikat para investor.
Dalam gelaran tersebut, Kabupaten Batang berhasil memikat dan menyakinkan investor untuk menanamkan modalnya. Bupati Batang Wihaji dan para investor menandatangani Letter of Intent (LoI) kepeminatan investasi yang mencapai triliunan rupiah.
"Penandatangani LoI dengan 3 perusahaan ini berkat dukungan masyarakat Kabupaten Batang yang mampu menciptakan iklim usaha yang kondusif, sehingga Batang menjadi tempat investasi yang nyaman dan saling menguntungkan," kata Wihaji usai melakukan One On One Meeting dalam CJIBF 2018, Selasa (27/11/2018).
Dari penandatanganan tersebut, PT Rimba Wood Arsi Lestari menyatakan berminat berinvestasi senilai Rp550 miliar. Perusahaan yang bergerak di bidang furnitur dan mebel ini telah menyerap tenaga kerja hingga 2.500 orang.
Selanjutnya, PT Java Wood Industri yang melakukan penandatanganan LoI, dengan investasi Rp30 miliar dan bakal menyerap 500 tenaga kerja. Perusahaan ini bergerak di bidang industri panel kayu.
"Opsico Baruna Consortium melakukan LoI dengan investasi sangat besar, mencapai Rp8 triliun. Perusahaan ini bergerak di bidang pelabuhan migas dan barang. Mereka akan meneyerap 2.000 tenaga kerja," terang Wihaji.
Dengan rutin mempromosikan potensi daerah, termasuk dalam CJIBF, Pemkab Batang akan memiliki dampak luar biasa dalam pertumbuhan ekonomi. Peningkatan investasi akan berdampak ganda (multiplier effect), diantaranya membuka kesempatan kerja lebih luas kepada masyarakat.
"Pada acara CJIBF 2018 melalui penandatangan LoI, nilai penanaman modal investor di Kabupaten Batang mencapai Rp8,56 triliun," jelas Wihaji.
Dalam kegiatan CJIBF, Provinsi Jawa Tengah mampu memikat investor dengan berhasil membubuhkan tanda tangan pada surat resmi bisnis, dimana secara hukum menyampaikan keinginan serius berinvestasi dengan nilai Rp76,45 triliun atau setara USD810 juta. Dan mereka yang melakukan kerja sama investasi ini adalah Bupati Batang, Bupati Banyumas, Bupati Semarang, Wali Kota Semarang dan Bupati Boyolali.
(ven)